FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Fokus Bencana Sumatra & Nataru

News

Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Fokus Bencana Sumatra & Nataru

Writer: Raodatul - Senin, 15 Desember 2025 03:08:34

Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Fokus Bencana Sumatra & Nataru
Sumber gambar: Foto: Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang Bahas Penanganan Bencana Sumatra/ Screenshoot Instagram @sekretariat.kabinet

FYPMedia.id - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengambil langkah cepat dan tegas dalam merespons bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. 

Usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak, Kepala Negara memanggil sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (14/12/2025).

Pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin memastikan penanganan bencana berjalan cepat, terkoordinasi, dan berdampak nyata bagi masyarakat terdampak. 

Selain itu, rapat terbatas itu juga membahas kesiapan nasional menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Presiden Tekankan Aksi Nyata, Bukan Sekadar Koordinasi

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pertemuan di Hambalang digelar segera setelah Presiden Prabowo kembali dari rangkaian kunjungan ke wilayah terdampak bencana di Sumatra, mulai dari Aceh hingga Langkat, Sumatra Utara.

“Setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak bencana, Presiden Prabowo memanggil beberapa Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang pada Minggu, 14 Desember 2025,” kata Teddy dalam keterangan resminya, Minggu (14/12).

Menurut Teddy, Presiden ingin memastikan bahwa proses pemulihan pascabencana tidak berjalan lambat. Prabowo menilai kehadiran negara harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan akibat bencana.

Hunian Sementara dan Tetap Jadi Prioritas Utama

Salah satu fokus utama yang dibahas dalam rapat terbatas tersebut adalah percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di Sumatra. Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan hunian tidak boleh berlarut-larut.

“Terkait penanganan bencana, Presiden Prabowo menginginkan beberapa hal berikut cepat diselesaikan,” ujar Teddy.

Hunian sementara dinilai krusial untuk memastikan para pengungsi tidak berlama-lama tinggal di tempat darurat yang minim fasilitas. Sementara itu, hunian tetap menjadi bagian dari pemulihan jangka panjang agar masyarakat bisa kembali hidup normal dan produktif.

Presiden juga meminta agar seluruh kementerian terkait bekerja lintas sektor, sehingga pembangunan hunian dapat berjalan serempak tanpa hambatan birokrasi.

Baca Juga:  Pemkot Tangsel Bertindak Cepat Tutup Sampah Menggunung demi Redam Bau Menyengat

Kebutuhan Dasar Pengungsi Harus Terpenuhi Maksimal

Selain hunian, Prabowo memberikan perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Ia meminta penambahan alat berat untuk membuka akses wilayah terdampak, mempercepat pembersihan material bencana, serta memperlancar distribusi logistik.

“Penambahan secara maksimal alat berat dan truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet portabel, terutama di lokasi yang paling terdampak,” ucap Teddy.

Presiden menekankan bahwa air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan paling mendesak di lokasi pengungsian. Tanpa penanganan cepat, risiko penyakit dan masalah kesehatan dapat meningkat, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo secara khusus diminta memastikan seluruh kebutuhan tersebut tersedia dan dapat diakses oleh seluruh pengungsi tanpa terkecuali.

Antisipasi Lonjakan Libur Akhir Tahun

Selain membahas bencana, rapat di Hambalang juga mengulas kesiapan pemerintah menghadapi libur akhir tahun yang identik dengan lonjakan mobilitas masyarakat. 

Presiden Prabowo menilai bahwa periode Nataru harus dikelola dengan matang agar tidak menimbulkan persoalan baru, mulai dari kemacetan hingga lonjakan harga kebutuhan pokok.

Beberapa isu strategis yang dibahas meliputi stabilitas ketahanan pangan, pengendalian harga bahan pokok, serta perkembangan perekonomian nasional, termasuk sektor perpajakan dan kepabeanan.

Pemerintah ingin memastikan bahwa libur panjang tidak memicu inflasi maupun kelangkaan barang, terutama bahan pangan strategis.

Diskon Transportasi Jadi Stimulus Ekonomi

Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo juga membahas pemberian insentif untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun. Insentif ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat sekaligus menggerakkan roda perekonomian.

“Pemberian insentif terhadap beberapa sektor untuk kelancaran liburan akhir tahun, terutama pengurangan harga secara signifikan untuk tarif jalan tol, tiket pesawat terbang, kereta api, kapal laut, serta fasilitas publik lainnya,” jelas Teddy.

Pemerintah telah meluncurkan program diskon tiket transportasi secara nasional menjelang periode Nataru 2025–2026. Program ini menyasar berbagai moda transportasi untuk memastikan perjalanan masyarakat lebih terjangkau dan aman.

Langkah tersebut dinilai sebagai strategi ganda: menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong sektor pariwisata dan transportasi yang menjadi tulang punggung ekonomi selama musim liburan.

Baca Juga: Aksi Brutal Oknum WN China Bersenjata Serang TNI di Tambang Ketapang

BLT Nasional untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Selain insentif transportasi, pemerintah juga menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Nasional sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi kuartal IV 2025. Program ini akan berlangsung pada Oktober hingga Desember 2025.

BLT Nasional difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global dan domestik. Pemerintah menargetkan bantuan ini dapat menjangkau sekitar 30 juta keluarga penerima manfaat yang dinilai membutuhkan dukungan langsung.

Dengan kombinasi diskon transportasi dan BLT Nasional, pemerintah berharap stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga hingga awal 2026.

Kehadiran Menteri Kunci di Rapat Hambalang

Rapat terbatas yang digelar di kediaman Prabowo di Hambalang dihadiri sejumlah menteri strategis. Mereka antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Kehadiran para menteri tersebut mencerminkan pendekatan lintas sektor yang diambil Presiden Prabowo, baik dalam penanganan bencana maupun pengelolaan agenda nasional menjelang akhir tahun.

Pemerintah Janji Pemulihan Berjalan Seiring Kesiapan Nasional

Menurut Teddy Indra Wijaya, Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa agenda pemulihan pascabencana berjalan seiring dengan kesiapan nasional menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.

Kepala Negara menilai bahwa negara tidak boleh fokus pada satu isu saja. Penanganan bencana harus tetap menjadi prioritas, namun kesiapan ekonomi dan sosial nasional juga harus dijaga agar tidak terjadi gangguan di tengah momentum akhir tahun.

Dengan rapat terbatas di Hambalang ini, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam mengambil langkah cepat, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Langkah Presiden Prabowo memanggil para menteri usai turun langsung ke lapangan menjadi pesan kuat bahwa penanganan bencana dan kesejahteraan rakyat bukan sekadar wacana, melainkan agenda nyata yang harus segera direalisasikan.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us