Writer: Raodatul - Senin, 15 Desember 2025 02:29:48
FYPMedia.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bergerak cepat merespons keluhan warga terkait tumpukan sampah yang menggunung dan menimbulkan bau menyengat di sejumlah titik strategis.
Langkah darurat dilakukan dengan menutup sampah menggunakan terpal serta menyemprotkan cairan penghilang bau ramah lingkungan, sembari melakukan penataan menyeluruh di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.
Penanganan ini dilakukan di antaranya di kawasan flyover Ciputat, Puskesmas Serpong, depan Kantor Kecamatan Serpong, hingga sepanjang Jalan Raya Serpong menuju Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan.
Lokasi-lokasi tersebut menjadi sorotan karena tumpukan sampah telah mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan aktivitas warga.
Langkah Cepat Redam Bau dan Jaga Aktivitas Warga
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, Bani Khosyatullah, menjelaskan bahwa penutupan dengan terpal dan penyemprotan cairan khusus merupakan solusi sementara untuk menekan dampak bau yang ditimbulkan sampah.
"Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Bani, dikutip dari detikcom, pada Senin (15/12/2025).
Menurut Bani, cairan yang digunakan bersifat ramah lingkungan dan berfungsi menekan aroma tak sedap sekaligus menjaga kebersihan area sekitar. Selain itu, petugas DLH disiagakan untuk memantau kondisi lapangan secara berkala agar situasi tetap terkendali.
"Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah teknis di lapangan terus kami perkuat, baik dari sisi pengangkutan, pengendalian bau, hingga penataan lokasi agar lebih tertib dan aman," jelasnya.
Baca Juga: Pasar Induk Kramat Jati Dilalap Api, 16 Mobil Damkar Berjibaku Padamkan Kebakaran
Sampah Menggunung Akibat Penutupan Sementara TPA
Di sisi lain, penumpukan sampah yang terjadi di wilayah Serpong tidak lepas dari penutupan sementara pelayanan pembuangan sampah ke TPA Cipeucang. Hal ini menyebabkan sampah dari berbagai sumber tidak terangkut dan akhirnya dibuang di pinggir jalan.
Camat Serpong, Syaifuddin, mengatakan penanganan dilakukan bersama DLH Kota Tangsel setelah adanya keluhan warga terkait bau yang sudah berlangsung selama beberapa hari.
"Hari ini kami bersama teman-teman dari DLH merapikan sampah di sekitar Pasar Serpong dan Jalan Raya Serpong yang mengarah ke kantor DPRD Kota Tangerang Selatan. Sampah ini sudah beberapa hari menumpuk dan menimbulkan bau," kata Syaifuddin.
Ia memastikan penyemprotan cairan penghilang bau cukup efektif mereduksi aroma menyengat yang sebelumnya mengganggu warga sekitar.
"Yang jelas setelah disemprot cairan dari DLH, bau sampah berkurang sehingga masyarakat tidak terlalu terganggu," ujarnya.
Pengawasan Diperketat, Cegah Sampah Menumpuk Kembali
Pemkot Tangsel tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga memperketat pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
Pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan RT, lurah, serta unsur terkait lainnya untuk memastikan lokasi yang telah dibersihkan tidak kembali menjadi tempat pembuangan sampah liar.
"Kami akan terus memantau agar sampah yang sudah dirapikan tidak kembali menumpuk," tegas Syaifuddin.
Langkah ini dinilai penting karena sebagian besar sampah yang menumpuk di pinggir jalan merupakan sampah liar yang tidak memiliki retribusi resmi dan berasal dari berbagai pihak, termasuk warga yang melintas.
Pengawas DLH Kota Tangerang Selatan, Firda Yofiyana, menegaskan bahwa cairan yang digunakan untuk penyemprotan merupakan bio-wash milik UPT TPA Cipeucang.
"Kami melakukan penyemprotan dan penutupan menggunakan terpal karena bau yang ditimbulkan sudah sangat menyengat," kata Firda.
Penataan TPA Cipeucang Jadi Fokus Utama
Lebih jauh, Pemkot Tangsel juga tengah melakukan pembenahan struktural di TPA Cipeucang sebagai solusi jangka menengah dan panjang. Sejumlah langkah strategis sedang dijalankan untuk memastikan TPA dapat kembali beroperasi secara aman dan optimal.
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain penataan landfill 3 dengan metode terasering di anak Kali Cipeucang guna mencegah longsor, pembangunan bronjong di area landfill, serta pembukaan akses jalan menuju landfill 4.
Selain itu, Pemkot juga melakukan pembebasan lahan yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai Material Recovery Facility (MRF), fasilitas penting untuk memilah dan mengolah sampah agar volume yang masuk ke TPA dapat ditekan.
"Kami mohon dukungan masyarakat. Dengan kolaborasi bersama, persoalan sampah ini bisa kita atasi secara bertahap dan berkelanjutan," tambah Bani.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Korban Banjir Langkat, Janjikan Pemenuhan Air Bersih
Harapan TPA Cipeucang Segera Normal
Syaifuddin menyampaikan harapannya agar proses perapihan dan terasering di TPA Cipeucang dapat segera rampung sehingga pelayanan pembuangan sampah kembali normal.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat TPA Cipeucang bisa kembali melayani masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, DLH Kota Tangsel mengimbau masyarakat untuk sementara menampung sampah di lingkungan masing-masing hingga pelayanan pengangkutan berjalan normal kembali. Warga juga diminta tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di bahu jalan dan area publik.
Komitmen Jangka Panjang Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menegaskan bahwa persoalan sampah tidak bisa diselesaikan dengan langkah instan semata.
Selain penanganan darurat, pembenahan sistem pengelolaan sampah dan peningkatan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama.
Pemkot berkomitmen untuk terus meningkatkan tata kelola persampahan melalui penguatan infrastruktur, pengawasan ketat, serta edukasi kepada masyarakat agar memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.
Dengan langkah cepat, koordinasi lintas instansi, serta dukungan masyarakat, Pemkot Tangsel optimistis persoalan sampah yang sempat mengganggu kenyamanan publik dapat diatasi secara bertahap dan berkelanjutan.