Writer: Raodatul - Senin, 15 Desember 2025 01:58:55
FYPMedia.id - Jakarta Timur diguncang insiden kebakaran besar. Pasar Induk Kramat Jati, salah satu pusat distribusi bahan pangan terpenting di Ibu Kota, dilanda kebakaran hebat pada Senin pagi (15/12/2025).
Hingga berita ini diturunkan, api masih menyala dan petugas pemadam kebakaran terus berjibaku untuk mengendalikan situasi agar kobaran api tidak meluas ke area lain.
Kebakaran ini sontak mengundang perhatian publik karena Pasar Induk Kramat Jati dikenal sebagai urat nadi distribusi logistik, khususnya komoditas pangan, di Jakarta dan sekitarnya.
Aktivitas perdagangan yang padat serta bangunan pasar yang rapat membuat proses pemadaman menjadi tantangan tersendiri bagi petugas di lapangan.
Api Berkobar Sejak Pagi Hari
Informasi awal kebakaran diterima oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur pada pukul 07.24 WIB. Laporan tersebut berasal dari masyarakat yang melihat asap tebal membumbung dari area pasar.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas pemadam kebakaran langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Unit pemadam dari Pos Kramat Jati menjadi tim pertama yang diterjunkan untuk melakukan penanganan awal.
“Alamat TKP Pasar Induk Kramat Jati. Situasi proses pemadaman (merah),” ujar Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid, dikutip dari detikcom Senin (15/12/2025).
Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 07.28 WIB dan hanya berselang satu menit kemudian, tepat pukul 07.29 WIB, proses pemadaman langsung dilakukan. Status “merah” menandakan bahwa kebakaran masih aktif dan membutuhkan penanganan intensif.
16 Unit Mobil Damkar dan 80 Personel Dikerahkan
Besarnya skala kebakaran membuat pihak Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan kekuatan penuh. Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran dengan dukungan 80 personel diterjunkan untuk mengendalikan api.
“Pengerahan unit 16 unit dengan 80 personel,” jelas Abdul Wahid.
Puluhan petugas tersebut tidak hanya fokus memadamkan titik api utama, tetapi juga berupaya keras mencegah api menjalar ke kios-kios lain yang berdekatan.
Struktur bangunan pasar yang saling berhimpitan serta keberadaan material mudah terbakar menjadi faktor yang meningkatkan risiko perambatan api.
Dalam situasi seperti ini, kecepatan dan ketepatan strategi pemadaman menjadi kunci utama. Petugas harus memastikan jalur air lancar, mengatur posisi mobil pemadam secara efektif, serta menjaga keselamatan personel di tengah kondisi lapangan yang berbahaya.
Fokus Pemadaman dan Pencegahan Api Merembet
Hingga Senin pagi, kondisi kebakaran masih berstatus merah. Artinya, api belum sepenuhnya dapat dikendalikan dan proses pemadaman masih berlangsung.
“Untuk saat ini fokus petugas adalah memadamkan api agar tidak merembet ke area lain di dalam pasar,” kata Abdul Wahid.
Langkah ini dinilai krusial mengingat Pasar Induk Kramat Jati memiliki luas area yang besar dan aktivitas ekonomi yang sangat padat. Jika api meluas, potensi kerugian ekonomi bisa membengkak dan mengganggu distribusi bahan pangan di wilayah Jabodetabek.
Selain memadamkan api, petugas juga melakukan pengamanan area untuk memastikan tidak ada warga atau pedagang yang mendekat ke lokasi berbahaya. Asap tebal dan suhu tinggi menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.
Penyebab Kebakaran Masih Misterius
Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan. Pihak Gulkarmat Jakarta Timur menyatakan bahwa proses pendataan dan investigasi masih berlangsung.
“Penyebab kebakaran masih dalam pendataan, dan sementara belum ada laporan, masih pendataan,” ujar Abdul Wahid.
Selain penyebab kebakaran, informasi mengenai jumlah kerugian materiil serta ada tidaknya korban jiwa juga belum diketahui. Pihak berwenang masih fokus pada proses pemadaman sebelum melanjutkan ke tahap penyelidikan lebih lanjut.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan masyarakat sekitar, mengingat kebakaran di kawasan pasar sering kali berdampak besar terhadap mata pencaharian para pelaku usaha kecil.
Imbauan kepada Masyarakat
Di tengah upaya pemadaman yang masih berlangsung, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi kebakaran.
Kehadiran warga di sekitar area kejadian dikhawatirkan dapat menghambat pergerakan petugas dan kendaraan pemadam.
Masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap potensi kebakaran di lingkungan masing-masing, terutama di kawasan padat aktivitas dan bangunan.
Untuk keadaan darurat kebakaran, warga diimbau segera menghubungi Call Center 112 atau Command Center Dinas Gulkarmat DKI Jakarta agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin.
Baca Juga: Banjir Besar Landa Washington, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi
Pasar Induk Kramat Jati dan Dampak Kebakaran
Sebagai salah satu pasar induk terbesar di Jakarta, Kramat Jati memegang peran strategis dalam rantai pasok bahan pangan, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga kebutuhan pokok lainnya.
Kebakaran di kawasan ini berpotensi memengaruhi distribusi dan harga komoditas jika operasional pasar terganggu dalam waktu lama.
Meski belum ada keterangan resmi terkait dampak kebakaran terhadap aktivitas perdagangan, banyak pihak berharap api dapat segera dipadamkan sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.
Insiden ini juga menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan kebakaran di kawasan pasar tradisional. Kepadatan bangunan, instalasi listrik yang kompleks, serta aktivitas perdagangan yang berlangsung hampir 24 jam menuntut pengawasan dan pencegahan kebakaran yang lebih ketat.
Proses Pemadaman Masih Berlangsung
Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran masih berada di lokasi dan terus berupaya mengendalikan api. Situasi dinamis di lapangan membuat proses pemadaman membutuhkan waktu dan kehati-hatian ekstra.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diperkirakan akan memberikan keterangan lanjutan setelah api berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Publik pun diharapkan bersabar menunggu hasil resmi terkait penyebab kebakaran, dampak kerugian, serta langkah pemulihan pascakebakaran.
Satu hal yang pasti, kebakaran Pasar Induk Kramat Jati menjadi peristiwa serius yang menuntut perhatian bersama, tidak hanya dalam penanganan darurat, tetapi juga dalam upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.