FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
10 Anak Selamat, Bus Sekolah Terperosok ke Galian Proyek di Ciputat Pagi Hari

News

10 Anak Selamat, Bus Sekolah Terperosok ke Galian Proyek di Ciputat Pagi Hari

Writer: Raodatul - Senin, 01 Desember 2025 09:50:08

10 Anak Selamat, Bus Sekolah Terperosok ke Galian Proyek di Ciputat Pagi Hari
Sumber gambar: Foto: Bus sekolah kuning kejeblos jalan amblas di Ciputat, Tangsel. (dok. Istimewa)

FYPMedia.id - Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus sekolah kembali menghebohkan warga Tangerang Selatan. Pada Senin pagi (1/12/2025), bus yang mengangkut sekitar 8–10 anak sekolah itu terperosok ke dalam galian proyek perbaikan jalan di kawasan Kompleks Dosen UI, Ciputat Timur. 

Peristiwa ini tidak hanya mengagetkan warga sekitar, tetapi juga memicu kemacetan parah hingga lebih dari satu kilometer.

Insiden ini menjadi perhatian publik karena melibatkan kendaraan sekolah yang seharusnya memberikan rasa aman bagi para siswa. 

Selain itu, lokasi kejadian berada di jalur padat menuju Ciputat, sehingga efeknya langsung terasa pada lalu lintas pagi hari yang sudah sibuk. Beruntung, seluruh anak yang berada di dalam bus berhasil dievakuasi tanpa mengalami luka berarti.

Bus Sekolah Terjeblos Saat Putar Balik

Insiden terjadi sekitar pukul 06.20 WIB, ketika bus sekolah berwarna kuning itu hendak melakukan putar balik di depan Kompleks Dosen UI. 

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, menjelaskan bahwa sopir bus diduga mengambil haluan terlalu ke kiri, tepat di sisi jalan yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Bambang menyebut: “Kronologinya ada sebuah bus sekolah dia mau putar balik di depan putaran Kompleks Dosen UI. Karena dia terlalu mengambil haluan ke kiri ada perbaikan jalan jadi ngejeblos.”

Bagian roda kendaraan merosot masuk ke galian cukup dalam, membuat bus miring dan tidak dapat bergerak. 

Suasana pagi yang semula normal langsung berubah menjadi kepanikan, terutama karena di dalam bus terdapat anak-anak sekolah yang tengah dalam perjalanan menuju sekolah.

Baca Juga: Fakta Viral: 7 Kronologi Pemecatan Petugas KAI Gara-Gara Tumbler Hilang di KRL

8–10 Anak Dievakuasi dan Dipindahkan ke Angkot

Di dalam bus terdapat sekitar 8 hingga 10 anak usia sekolah. Demi keselamatan dan kelancaran evakuasi, seluruh anak segera dipindahkan ke kendaraan lain, yaitu sebuah angkot yang kebetulan melintas di lokasi.

Hal ini ditegaskan oleh Kompol Bambang dalam pernyataannya: “Anak dalam bis perkiraan 8-10 anak, terus dipindah ke angkot, ada 8 sampai dengan 10 anak.”

Upaya pemindahan ini berjalan cepat, dilakukan oleh petugas keamanan, warga sekitar, dan pengendara lain yang berhenti untuk membantu. Tidak ada laporan mengenai anak yang terluka, meski beberapa dikabarkan sempat panik saat kejadian.

Tindakan cepat ini diapresiasi oleh banyak warga yang menilai bahwa respons di lapangan cukup sigap, terutama pada situasi pagi hari yang penuh tekanan dan aktivitas.

Evakuasi Menggunakan Truk untuk Tarik Bus

Setelah memastikan anak-anak selamat, fokus petugas beralih pada proses evakuasi kendaraan. Posisi bus yang terperosok membuatnya mustahil keluar tanpa alat bantu. Petugas kemudian menghentikan sebuah truk besar untuk menarik bus keluar dari galian.

Bambang menjelaskan langkah tersebut: “Kita langsung cegat truk untuk menarik bus tersebut agar bisa terevakuasi. Alhamdulillah lalin (lalu lintas) sudah lancar.”

Tarikan truk akhirnya berhasil mengeluarkan bus dari posisi terjeblos. Namun prosesnya memakan waktu, dan selama evakuasi berlangsung arus kendaraan terpaksa diperlambat.

Kemacetan Mengular hingga 1,5 Kilometer

Seperti diperkirakan, kejadian ini menimbulkan imbas signifikan pada lalu lintas. Ciputat Timur adalah jalur kritis bagi pekerja, mahasiswa, dan pelajar yang menuju berbagai wilayah, sehingga kecelakaan pagi ini langsung mengakibatkan kepadatan panjang.

Bambang menyebut: “Jadi akibat kemacetan itu sampai 1,5 km sampai melewati Flyover Ciputat.”

Kemacetan mengular hingga melewati Flyover Ciputat, membuat banyak pengendara terlambat menuju tempat kerja atau sekolah. Beberapa warga yang melintas sempat membagikan video situasi tersebut di media sosial, memperlihatkan deretan kendaraan yang hampir tidak bergerak selama proses evakuasi.

Lokasi Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pengamanan Tambahan

Kawasan Kompleks Dosen UI memang dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan, terutama karena sering terdapat proyek perbaikan jalan atau galian utilitas. Warga sekitar mengeluhkan rendahnya pemasangan tanda peringatan dan penerangan di beberapa titik, sehingga sopir sering tidak menyadari adanya galian, terutama saat gelap atau pada jam sibuk.

Setelah kejadian ini, desakan agar pemerintah kota dan kontraktor proyek memperbaiki standar pengamanan langsung bermunculan. 

Beberapa orang tua siswa menilai bahwa kejadian ini seharusnya menjadi evaluasi mendalam mengingat bus sekolah membawa anak-anak yang rentan terhadap risiko kecelakaan.

Dampak Psikologis pada Anak Perlu Diperhatikan

Meski semua siswa dinyatakan selamat tanpa luka, pakar psikologi mengingatkan bahwa insiden seperti ini bisa menimbulkan trauma ringan pada anak-anak. 

Perasaan kaget, panik, atau takut naik bus sekolah keesokan harinya adalah reaksi umum yang perlu ditangani dengan komunikasi dan pendampingan dari orang tua maupun pihak sekolah.

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan sekolah sering kali memberi dampak emosional yang lebih besar dibanding kecelakaan umum, karena anak-anak berada dalam fase perkembangan yang sensitif.

Baca Juga: Viral Tumbler Hilang di KRL: 7 Fakta Kasus hingga Respons Resmi KAI Commuter

Perlu Evaluasi dan Koordinasi Antarlembaga

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keselamatan transportasi publik untuk anak harus menjadi prioritas. Koordinasi antara dinas perhubungan, kepolisian, kontraktor proyek, hingga pihak sekolah perlu diperketat agar insiden serupa tidak terulang.

Tiga poin penting yang perlu dievaluasi:

  1. Klarifikasi jalur aman bagi bus sekolah yang melintasi area proyek.
  2. Pemasangan rambu dan pagar pengaman proyek secara lebih jelas dan kuat.
  3. Sosialisasi kepada pengemudi mengenai titik-titik rawan dan prosedur putar balik aman.

Selain itu, pengawasan pengemudi bus sekolah juga penting—terutama terkait penguasaan medan, teknik mengemudi di area sempit, dan antisipasi bahaya jalan.

Kronologi Singkat Insiden

Untuk memudahkan pemahaman, berikut ringkasan kronologi kejadian berdasarkan pernyataan resmi yang diberikan polisi:

  • 06:20 WIB – Bus sekolah hendak putar balik di depan Kompleks Dosen UI
  • Sopir terlalu mengambil haluan kiri dan bus terperosok ke galian proyek
  • Di dalam bus terdapat sekitar 8–10 anak sekolah
  • Anak-anak langsung dipindahkan ke angkot demi keselamatan
  • Petugas mengerahkan sebuah truk untuk menarik bus keluar
  • Kemacetan mengular hingga 1,5 kilometer melewati Flyover Ciputat
  • Lalu lintas kembali normal setelah evakuasi selesai

Kesimpulan

Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kecelakaan bus sekolah di Ciputat menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan standar keselamatan jalan.

Proyek perbaikan jalan yang dibiarkan tanpa pengamanan optimal berpotensi menjadi jebakan mematikan, terutama bagi kendaraan besar seperti bus. Terlebih, bus sekolah membawa kelompok paling rentan: anak-anak.

Dengan kondisi lalu lintas Ciputat yang padat setiap pagi, pengawasan terhadap area berisiko harus ditingkatkan. Jika tidak, kejadian seperti ini bisa saja terulang, bahkan mungkin dengan konsekuensi yang lebih fatal.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us