FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Pemulihan Cepat! Akses Tarutung–Sibolga Pulih 39 KM Usai Longsor Besar

News

Pemulihan Cepat! Akses Tarutung–Sibolga Pulih 39 KM Usai Longsor Besar

Writer: Raodatul - Kamis, 04 Desember 2025 11:04:58

Pemulihan Cepat! Akses Tarutung–Sibolga Pulih 39 KM Usai Longsor Besar
Sumber gambar: Sejumlah titik yang sebelumnya tertutup material longsor di Jalan Taruntung-Silbolga, kini sudah bisa dilalui. (Arsip Istimewa)

FYPMedia.id - Upaya membuka kembali akses vital Tarutung–Sibolga di wilayah Tapanuli Utara terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Jalan utama yang sebelumnya lumpuh total akibat tertimbun material longsor, kini mulai terbuka berkat kerja tanpa henti dari personel gabungan dan puluhan alat berat. 

Pemulihan akses ini menjadi harapan besar bagi warga yang terdampak, terutama terkait distribusi bantuan dan kelancaran mobilitas ekonomi.

Longsor hebat yang menerjang kawasan ini beberapa hari lalu menutup badan jalan di banyak titik. Material berupa tanah, batu, batang pohon, hingga lumpur menumpuk hingga setinggi beberapa meter dan membuat jalur Tarutung–Sibolga terisolasi. 

Kini, proses pembenahan terus dilakukan secara simultan dengan fokus percepatan pembersihan jalur utama.

Pembukaan Akses Mencapai KM 39: Kemajuan Besar Setelah Lumpuh Total

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengungkapkan bahwa tim gabungan telah berhasil menembus beberapa titik krusial yang sebelumnya tidak dapat dilalui sama sekali.

"Akses jalan kini sudah dapat ditembus hingga Km 36-38, Dusun III Pancur Goti, Desa Pagaran Lambung I Parsikaman, Kecamatan Adiankoting," ujar Ferry, dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (4/12/2025).

Keberhasilan ini menjadi capaian signifikan mengingat sebagian besar titik yang tertutup merupakan lokasi yang mengalami longsor parah dan menyulitkan pergerakan alat berat. 

Meski demikian, kerja sama dari berbagai unsur, kepolisian, TNI, BPBD, pemerintah daerah, serta warga setempat, mampu mempercepat proses pembukaan jalan.

Ferry menegaskan bahwa sebagian besar material yang menutup jalan telah berhasil disingkirkan. Titik-titik yang sebelumnya tidak bisa dilalui karena tertutup total kini mulai menunjukkan badan jalan.

"Sejumlah titik yang sebelumnya tidak dapat dilalui kini mulai terlihat terbuka berkat kerja keras alat berat yang terus beroperasi sejak hari pertama bencana," katanya.

Baca Juga:  Wapres Gibran Kunjungi 3 Provinsi Terdampak Bencana, Fokus pada 5 Aksi Cepat

Personel Gabungan Bekerja Tanpa Henti: Dari Alat Berat hingga Kerja Manual

Di tengah medan ekstrem dan kondisi cuaca yang berubah-ubah, upaya pembersihan material longsor menjadi tantangan yang berat. 

Meski puluhan alat berat dikerahkan, beberapa titik tetap harus dibersihkan secara manual karena kontur tebing yang terjal dan kondisi tanah yang labil.

Ferry menjelaskan bahwa para petugas di lapangan bekerja tanpa henti dari pagi hingga malam demi mempercepat pemulihan akses. 

Mereka tidak hanya berfokus pada pembukaan jalan, namun juga memberikan bantuan langsung kepada warga yang rumahnya terdampak.

"Tidak hanya fokus pada pembukaan jalan, personel di lapangan juga membantu warga yang rumahnya dipenuhi material longsor. Warga dan petugas bergotong-royong membersihkan lumpur agar rumah kembali layak dihuni dan aman dari ancaman susulan," paparnya.

Di beberapa titik, warga bahkan ikut membantu memberikan penerangan dan tenaga tambahan untuk mengangkat material berat yang menyulitkan alat berat masuk. Sinergi warga dengan petugas menjadi salah satu kunci keberhasilan percepatan pemulihan.

Akses Tarutung–Sibolga Penting untuk Distribusi Bantuan dan Mobilitas Ekonomi

Jalan Tarutung–Sibolga merupakan salah satu jalur penghubung paling vital di Sumatera Utara. Jalur ini digunakan untuk distribusi logistik, pergerakan ekonomi, perjalanan antarwilayah, serta pengiriman bantuan ketika terjadi bencana. Karena itu, pembukaan jalan menjadi prioritas utama.

"Kami pastikan seluruh upaya dilakukan secara maksimal. Membuka akses Tarutung-Sibolga bukan hanya soal memulihkan transportasi, tetapi juga memastikan bantuan dapat sampai lebih cepat kepada warga yang membutuhkan," tegas Ferry.

Ia menyampaikan bahwa Polda Sumut terus memastikan kesiagaan personel di titik-titik rawan untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. Selain itu, pengaturan lalu lintas di area yang sudah berhasil dibersihkan juga dilakukan untuk menjaga keamanan pengguna jalan.

"Dengan perkembangan positif hari ini, harapan masyarakat untuk kembali beraktivitas normal semakin besar," tambahnya.

Baca Juga: Ferry Irwandi Kumpulkan Donasi Rp10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra

Pembersihan Memasuki KM 39: Tinggal 4 KM Menuju Perbatasan Tapteng

Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing, menambahkan bahwa proses pembersihan kini telah menyentuh titik yang lebih jauh dari hari-hari sebelumnya.

"Akses Tarutung-Sibolga saat ini penanggulangan material longsor sudah di Km 39. Dari KM 39 itu ke perbatasan Kabupaten Tapteng atau Sibolga kurang lebih 4 Km lagi," jelas Aiptu Walpon.

Walpon menyebut bahwa medan menuju KM 39 cenderung lebih ekstrem, sehingga sebagian besar pekerjaan masih harus dilakukan secara semi-manual. Hal itu dilakukan untuk mencegah pergerakan tanah yang membahayakan alat berat maupun petugas yang bekerja.

Dengan jarak yang tersisa sekitar 4 kilometer menuju perbatasan Kabupaten Tapanuli Tengah, harapan pemulihan total akses Tarutung–Sibolga semakin terbuka. 

Proses ini diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga distribusi bantuan, logistik, serta aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.

Sinergi Semua Pihak Jadi Kunci Pemulihan Cepat

Pemulihan jalur Tarutung–Sibolga menjadi bukti bahwa kerja cepat dan kolaboratif dapat mempercepat pemulihan pascabencana. Pemerintah daerah, aparat keamanan, perangkat desa, BPBD, hingga warga biasa bahu-membahu mempercepat pembersihan material.

Selain itu, para relawan dari berbagai wilayah turut serta membantu pendistribusian logistik serta menyediakan bantuan dasar bagi warga yang rumahnya terdampak.

Kerja keras ini juga menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana geologis seperti longsor yang kerap terjadi di wilayah bertebing seperti Tapanuli Utara. Koordinasi antarlembaga diperlukan untuk memastikan jalur vital tidak terputus terlalu lama.

Harapan Baru bagi Warga Tapanuli Utara

Bagi ribuan warga yang bergantung pada akses Tarutung–Sibolga, perkembangan ini memberi harapan besar. Terbukanya jalur hingga KM 39 berarti aktivitas ekonomi dapat pulih, bantuan dapat bergerak lebih cepat, dan konektivitas antarwilayah kembali terbuka.

Dengan pembenahan yang terus dilakukan, masyarakat berharap jalur utama ini segera dapat digunakan sepenuhnya tanpa hambatan. Pemulihan ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi titik rawan longsor dan menerapkan mitigasi jangka panjang.

Kesimpulan

Progres pembukaan jalur Tarutung–Sibolga mencapai KM 39 menjadi tonggak penting dalam upaya pemulihan pascalongsor besar di Tapanuli Utara. Dengan kerja keras tanpa henti dari tim gabungan, jalur vital yang sebelumnya lumpuh total kini berangsur pulih. 

Pemerintah memastikan bahwa proses ini tidak hanya bertujuan membuka jalan, tetapi juga menjamin bantuan kemanusiaan dapat bergerak cepat ke daerah terdampak.

Dengan tinggal beberapa kilometer lagi menuju perbatasan Tapanuli Tengah, masyarakat kini semakin optimis bahwa jalur penting tersebut akan kembali normal dalam waktu dekat.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us