FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Wapres Gibran Kunjungi 3 Provinsi Terdampak Bencana, Fokus pada 5 Aksi Cepat

News

Wapres Gibran Kunjungi 3 Provinsi Terdampak Bencana, Fokus pada 5 Aksi Cepat

Writer: Raodatul - Kamis, 04 Desember 2025 10:39:15

Wapres Gibran Kunjungi 3 Provinsi Terdampak Bencana, Fokus pada 5 Aksi Cepat
Sumber gambar: Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pengungsi banjir bandang di Nagari Salareh Air, Jorong Sungai Pasak, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. (Setwapres RI)

FYPMedia.id - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan maraton ke sejumlah posko pengungsian di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. 

Kunjungan ini menjadi langkah krusial pemerintah pusat dalam memastikan percepatan penanganan bencana, distribusi logistik, serta pemulihan infrastruktur vital yang rusak akibat cuaca ekstrem.

Salah satu lokasi utama yang ditinjau Gibran adalah Posko Pengungsian Nagari Salareh Air, Jorong Sungai Pasak, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (4/12/2025). Dari lokasi inilah rangkaian aksi cepat pemerintah pusat dimulai.

Tiba Pagi Hari, Wapres Langsung Serap Keluhan Warga

Berdasarkan pantauan di lapangan, Wapres Gibran tiba di posko sekitar pukul 07.45 WIB. Ia datang bersama jajaran pejabat pemerintah antara lain Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Anggota DPR RI Andre Rosiade, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, serta Bupati Agam Benni Warlis.

Setibanya di lokasi, Gibran tidak langsung memberikan arahan, tetapi memilih untuk berinteraksi terlebih dahulu dengan para pengungsi. 

Ia mendengarkan keluhan, mencatat berbagai kebutuhan mendesak, dan memastikan kondisi warga yang didominasi oleh anak-anak, lansia, dan ibu rumah tangga.

Di tengah dialognya, Gibran menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto serta bentuk empati pemerintah terhadap para korban bencana.

Presiden Prabowo, kata Gibran, memberikan mandat penuh agar percepatan pemulihan dilakukan tanpa jeda dan tanpa hambatan birokrasi.

Dalam sambutannya, Gibran menegaskan: "Kami diperintah Bapak Presiden untuk melakukan percepatan, pemulihan pasca bencana ini."

Distribusi Bantuan Dipacu Lewat 3 Jalur: Darat, Udara, dan Laut

Dalam penjelasannya, Wapres menyatakan bahwa seluruh jalur distribusi kini digenjot agar bantuan logistik dapat menjangkau wilayah yang terisolasi akibat material longsor atau jembatan rusak.

Gibran menegaskan kembali konsekuensi dari instruksi Presiden Prabowo: percepatan adalah kata kunci.

Ia berkata, "Distribusi logistik bantuan ini akan terus dipercepat lewat jalur darat, udara, laut, lalu tadi sudah disampaikan juga perbaikan-perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, jalan juga akan dipercepat agar arus bantuan logistik bisa lancar kembali."

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada distribusi bantuan jangka pendek, tetapi juga pada pemulihan jangka panjang melalui perbaikan fasilitas umum yang rusak.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Posko Kasai Padang Pariaman, Pastikan Penanganan Pascabencana Berjalan Optimal

Fokus ke Kelompok Rentan: Lansia, Anak-Anak, dan Ketersediaan Pangan

Dalam kunjungan tersebut, Gibran secara khusus menegaskan pentingnya memberikan prioritas kepada warga paling rentan. Ia meminta semua pihak untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar di posko pengungsian terpenuhi.

Gibran menekankan,

  • Makanan harus tersedia tiga kali sehari,
  • Air bersih harus cukup, dan
  • Pelayanan kesehatan harus standby 24 jam.

Ia menggarisbawahi bahwa anak-anak dan lansia adalah kelompok yang paling berisiko terkena infeksi, kekurangan gizi, maupun gangguan kesehatan lain akibat cuaca ekstrem dan sanitasi minim.

Menurutnya, pemerintah pusat hadir untuk memastikan tidak ada warga yang merasa dibiarkan.

Gibran menuturkan: "Sekali lagi kami sudah diperintah Pak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan, anak-anak sekolahnya dan lain-lain akan kami prioritaskan. Hari ini kami mengunjungi tiga provinsi, tujuannya untuk percepat pemulihan, jadi Bapak/Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami akan terus ke lapangan."

Maraton ke 3 Provinsi: Sumbar, Sumut, Aceh

Kunjungan Gibran ke Sumatera Barat hanyalah bagian pertama dari agenda besar pada hari itu. Ia kemudian bertolak menuju Kabupaten Tapanuli Selatan (Sumatra Utara) dan Kabupaten Aceh Singkil (Aceh) guna memastikan bahwa seluruh daerah terdampak mendapatkan perhatian yang sama.

Perjalanan darurat ini dimulai dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 05.00 WIB, kemudian dilanjutkan menuju Bandara Internasional Minangkabau.

Dari Sumatra Barat, rombongan bertolak ke Sumatra Utara dan Aceh sebelum kembali ke Jakarta. Gibran dijadwalkan pula meninjau gudang logistik di Lanud Soewondo Polonia Medan, yang saat ini menjadi pusat distribusi berbagai elemen bantuan ke kawasan terisolasi.

Arah Presiden: Komando Terpusat untuk Aksi Cepat

Kunjungan lapangan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari strategi terpusat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap kebijakan tanggap darurat berjalan:

  • Cepat
  • Tepat sasaran
  • Melibatkan multi-stakeholder
  • Serta menghindari penumpukan bantuan di titik tertentu

Presiden meminta agar mitigasi lanjutan, mulai dari pemulihan komunikasi, pemulihan layanan pendidikan, hingga pembangunan ulang infrastruktur yang rusak, dikebut dan dipantau secara langsung.

Kementerian, pemerintah daerah, TNI–Polri, BNPB, hingga relawan diminta menyatu dalam koordinasi terpadu.

Baca Juga: Kemenkes Tambah 20.000+ Logistik Kesehatan untuk Bencana Sumatera 2025

Kondisi Terbaru Bencana: 776 Meninggal, 564 Hilang

Berdasarkan laporan resmi BNPB per Kamis pagi, bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mengakibatkan jumlah korban yang sangat besar.

Hingga saat ini tercatat:

  • 776 korban meninggal dunia
  • 564 korban masih hilan
  • Ribuan warga mengungsi di ratusan titik
  • Infrastruktur utama seperti jalan, jembatan, dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan berat

Data ini menegaskan bahwa bencana yang terjadi di wilayah Sumatera kali ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Penguatan Akses Komunikasi dan Infrastruktur Vital

Gibran menilai pemulihan komunikasi adalah kunci keberhasilan distribusi bantuan. Banyak daerah terdampak mengalami gangguan jaringan telekomunikasi akibat listrik padam dan kerusakan BTS.

Karena itu, dalam arahannya, ia meminta:

  • Operator seluler mempercepat mobilisasi BTS darurat
  • Pemerintah daerah segera memperbaiki jalur listrik
  • Akses jalan utama dan jembatan darurat dibuka secepat mungkin

Dengan jalur komunikasi pulih, koordinasi bantuan dapat berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.

Pendidikan Anak Jadi Prioritas Selanjutnya

Salah satu poin penting yang ditekankan Gibran adalah soal keberlanjutan pendidikan anak-anak terdampak.

Ia mengatakan bahwa lingkungan pasca bencana dapat menyebabkan anak terhambat belajar dan mengalami trauma. Karena itu, Presiden memerintahkan agar fasilitas pendidikan darurat segera disiapkan.

Arahan tersebut juga diperkuat oleh pernyataannya saat berdialog dengan para pengungsi. Ia menyebutkan bahwa pemulihan sekolah merupakan salah satu fokus utama pemerintah.

Selain kebutuhan fisik, pemerintah juga akan memberikan pendampingan psikososial kepada warga terdampak, terutama anak-anak. 

Trauma healing dianggap sangat penting mengingat banyak anak menyaksikan langsung banjir bandang, kehilangan rumah, bahkan kehilangan anggota keluarga.

Kesimpulan

Kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk hadir secara langsung dalam penanganan bencana di Sumatera. 

Mulai dari distribusi bantuan, perbaikan infrastruktur, pemulihan layanan dasar, hingga pendampingan jangka panjang — seluruhnya dipastikan berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo.

Dengan kunjungan ke tiga provinsi dalam satu hari, pemerintah ingin menunjukkan bahwa warga Sumatera tidak sendirian menghadapi bencana besar ini.

Sebagaimana dikatakan Gibran,  “Bapak/Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami akan terus ke lapangan.”

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us