Usai TikTok Shop, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta E – Commerce Lain Juga Ditutup
FYPMedia.id – Jagat media sosial saat ini tengah ramai dengan perbincangan pedagang pasar Tanah Abang yang lagi – lagi meminta pemerintah untuk menutup e – commerce lain. Permintaan tersebut keluar dari mereka lantaran pedagang merasa keadaan pasar Tanah Abang masih sepi dari pembeli. Meskipun pemerintah telah menutup TikTok Shop, keadaan pasar Tanah Abang masih sepi dari pembeli. Mereka meminta e – commerce lain seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia juga turut dihapus oleh pemerintah Indonesia.
Permintaan tersebut muncul dari poster – poster yang bertebaran di seputaran pasar Tanah Abang. Bunyi isi pesan yang tertulis pun meminta pemerintah untuk menghapus e – commerce yang dianggap merugikan pedagang pasar. Pedagang merasa rugi dengan kehadiran e – commerce tersebut karena menawarkan penjualan dengan harga yang lebih murah dibandingkan berbelanja secara konvensional. Mereka menginginkan kembali masa – masa kejayaan dimana masyarakat kembali berbelanja di pasar Tanah Abang beramai – ramai.
Curahan para pedagang pasar Tanah Abang itu pun diunggah ke media sosial. Video tersebut pun menuai respon warganet. Warganet merasa tidak setuju jika e- commerce lain juga turut dihapus. Mereka menilai permintaan pedagang terlalu berlebihan dengan meminta e – commerce lain juga dihapuskan oleh pemerintah. Banyak dari warganet menganggap pedagang tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta meminta para pedagang untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Seiring dengan perkembangan zaman, pola hidup masyarakat juga berubah. Seperti dilansir dari Data We Are Social memperlihatkan 178,9 juta masyarakat Indonesia telah berbelanja online selama tahun 2022. Perubahan pola belanja masyarakat Indonesia tersebut mendorong para pelaku UMKM untuk bertransformasi dan mengikuti perkembangan teknologi. Mereka mulai menjajakan dagangannya melalui pasar online.
Pesatnya perkembangan e – commerce mendorong masyarakat mengubah pola belanja dari yang semula konvensional, yaitu Mendatangi toko atau pasar untuk berbelanja, menjadi berbelanja secara online. Selain mudah, penggunaan e – commerce dalam berbelanja juga dinilai murah, harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan harga – harga barang yang ada di pasar. Tidak mengherankan banyak orang yang akhirnya memilih berbelanja secara online ketimbang berbelanja secara konvensional.
(riz/riy)