FYPMedia.id– Pada Senin, 11 November 2024 gunung Lewotobi Laki-laki Nusa Tenggara Timur, beberapa kali kembali mengalami erupsi yang signifikan. Erupsi ini terjadi pada pukul 09.13 WITA dan memuntahkan kolam abu vulkanik yang teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak gunung. Badan Geologi telah memperingati bahwa status gunung ini tetap pada level IV atau Awas. Mengharuskan masyarakat di sekitar untuk tidak beraktivitas di sekitar dalam radius 9 KM dari puncak.
Sejak erupsi pertama pada awal November, jumlah pengungsi terus meningkat drastis. Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa total pengungsi telah mencapai 15.000 jiwa yang telah mengungsi ke lokasi yang disediakan pemerintah.
Baca juga: https://fypmedia.id/pemerintah-rencanakan-hapus-pajak-beli-rumah/
Banyak dari mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dan mencari perlindungan di lokasi pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah. Pihak berwenang juga telah memperluas titik pengungsian demi menampung lonjakan jumlah pengungsi yang terus bertambah. Pemerintah juga menghimbau masyarakat yang terdampak juga dihimbau untuk memakai masker atau penutup hidung dan mulut.guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Kondisi di lokasi pengungsian sangat memprihatinkan. Banyak pengungsi yang mengalami keterbatasan akses terhadap makanan air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya. Meski pemerintah mengirimkan bantuan seperti sembako, selimut, dan tenda, masih banyak masyarakat yang merasa bantuin ini belum memadai. Anak-anak di pengungsian juga harus belajar di tenda darurat sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi sulit dan tidak nyaman.
Baca Juga :
https://fypmedia.id/kunjungan-presiden-prabowo-ke-china-berhasil-gaet-kerja-sama-rp-157-triliun/
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi untuk memberikan peringatan dini yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. BNP juga menghimbau seluruh warga untuk mematuhi instruksi dan segera mengungsi demi keselamatan mereka
Pemerintah Kabupaten Flores Timur bersama PVMBG bekerja sama dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat setiap saat. terutama untuk memberikan informasi tentang aktivitas laki-laki Gunung Lewotobi.
Upaya penanganan bencana terus dilakukan agar kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik.