Writer: Raodatul - Selasa, 23 Desember 2025 14:40:26
FYPMedia.id - Nyeri punggung kerap dianggap sebagai keluhan ringan yang tidak berbahaya. Banyak orang mengaitkannya dengan posisi duduk yang salah, kelelahan otot, aktivitas fisik berlebihan, atau gangguan tulang belakang.
Tak heran, nyeri punggung sering diatasi secara mandiri dengan pijat, obat pereda nyeri, atau sekadar istirahat.
Namun, di balik keluhan yang tampak sepele tersebut, nyeri punggung juga bisa menjadi sinyal bahaya tersembunyi dari penyakit serius, termasuk gangguan jantung dan penyakit ginjal.
Para ahli kesehatan menegaskan bahwa memahami pola, lokasi, serta gejala penyerta nyeri punggung menjadi langkah krusial untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan mencegah kondisi yang berpotensi fatal.
Nyeri Punggung Umum: Masalah Otot dan Tulang Belakang
Dikutip dari VNExpress, nyeri punggung yang berasal dari otot, tulang, atau saraf biasanya muncul di sepanjang tulang belakang, terutama di area punggung bawah atau bokong.
Jenis nyeri ini umumnya terasa tajam, kaku, atau seperti tertarik, terutama saat bangun tidur di pagi hari.
Ciri khas nyeri punggung akibat masalah muskuloskeletal adalah keluhannya cenderung membaik setelah tubuh bergerak, melakukan peregangan, atau mengubah posisi.
Rasa sakit juga biasanya bertambah saat melakukan gerakan tertentu dan berkurang ketika beristirahat.
Meski demikian, tidak semua nyeri punggung memiliki pola seperti itu. Pada kondisi tertentu, nyeri justru tidak membaik dengan istirahat dan disertai keluhan lain yang mengkhawatirkan. Di sinilah kewaspadaan menjadi sangat penting.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Malam Hari yang Diam-diam Merusak Ginjal dan Picu Risiko Serius
Ketika Nyeri Punggung Berkaitan dengan Penyakit Jantung
Banyak orang masih beranggapan bahwa penyakit jantung selalu ditandai dengan nyeri dada. Padahal, pada sebagian kasus, terutama pada perempuan, serangan jantung justru muncul dengan gejala yang tidak khas, salah satunya nyeri punggung bagian atas.
Menurut laporan Times of India, nyeri punggung akibat masalah jantung biasanya terasa seperti tekanan, ketegangan, atau sensasi tertindih di punggung atas. Rasa sakit ini dapat menjalar ke leher, bahu, atau lengan, dan sering kali disertai gejala lain seperti sesak napas, pusing, mual, hingga keringat dingin.
Keluhan tersebut bisa muncul bersamaan dengan nyeri dada, tetapi tidak jarang juga terjadi tanpa keluhan dada sama sekali. Kondisi ini membuat banyak penderita terlambat menyadari bahwa dirinya sedang mengalami masalah jantung yang serius.
Para ahli mengingatkan bahwa nyeri punggung bagian atas yang muncul secara tiba-tiba, terasa menekan, tidak membaik dengan istirahat, serta disertai gejala sistemik harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Penundaan penanganan pada kasus penyakit jantung dapat berujung pada komplikasi yang mengancam nyawa.
Nyeri Punggung sebagai Gejala Penyakit Ginjal
Selain jantung, ginjal juga merupakan organ vital yang dapat memicu nyeri punggung. Letak ginjal yang berada di dekat punggung bawah membuat gangguan pada organ ini sering disalahartikan sebagai nyeri punggung biasa.
Menurut Healthline, nyeri akibat masalah ginjal biasanya terasa di sisi tubuh, tepatnya di area antara tulang rusuk bagian bawah dan panggul.
Rasa sakit ini dapat menjalar ke perut bagian bawah atau selangkangan. Meski sering hanya muncul di satu sisi tubuh, nyeri ginjal juga bisa terjadi di kedua sisi.
Ciri khas nyeri ginjal adalah keluhannya tidak membaik dengan perubahan posisi dan sering disertai gejala tambahan. Beberapa di antaranya adalah demam, mual, muntah, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, serta perubahan warna, bau, atau kejernihan urine.
Kondisi medis seperti batu ginjal, infeksi ginjal, infeksi saluran kemih, hingga penyakit ginjal kronis dapat memicu keluhan tersebut.
Tanpa penanganan yang tepat, gangguan ginjal dapat berkembang menjadi komplikasi serius yang memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Baca Juga: 5 Cara Sederhana Merawat Ginjal Sejak Usia Muda
Perbedaan Penting yang Perlu Dikenali
Membedakan nyeri punggung biasa dengan nyeri akibat penyakit jantung atau ginjal memang tidak selalu mudah. Namun, ada beberapa indikator penting yang dapat membantu.
Nyeri punggung akibat otot dan tulang biasanya bersifat lokal, dipicu oleh aktivitas tertentu, dan membaik dengan istirahat.
Sebaliknya, nyeri punggung yang berkaitan dengan organ dalam cenderung menetap, tidak dipengaruhi posisi tubuh, dan disertai keluhan lain seperti sesak napas, demam, mual, atau gangguan buang air kecil.
Para ahli menekankan bahwa kombinasi nyeri punggung dengan gejala sistemik merupakan tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan. Pemeriksaan medis menjadi langkah penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.
Pentingnya Deteksi Dini dan Kesadaran Masyarakat
Nyeri punggung memang merupakan keluhan yang sangat umum. Namun, mengabaikan gejala yang tidak biasa bisa berakibat fatal.
Kesadaran masyarakat untuk mengenali tanda-tanda bahaya menjadi kunci dalam mencegah keterlambatan diagnosis penyakit serius.
Tenaga medis mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan nyeri punggung yang berlangsung lama, muncul tiba-tiba tanpa sebab jelas, atau disertai keluhan lain yang mengganggu.
Pemeriksaan sejak dini tidak hanya membantu menemukan penyebab nyeri, tetapi juga membuka peluang penanganan yang lebih efektif.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami nyeri punggung yang:
- Muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat kuat
- Tidak membaik dengan istirahat atau perubahan posisi
- Disertai sesak napas, pusing, mual, atau keringat dingin
- Disertai demam, nyeri saat buang air kecil, atau perubahan urine
Nyeri punggung memang sering dianggap sepele, tetapi memahami pola dan gejala penyertanya dapat menjadi langkah krusial untuk menyelamatkan nyawa. Mengenali sinyal tubuh sejak dini adalah bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri.