FYPMedia.ID – Makanan ultra-proses (Ultra Processed Food/UPF) adalah jenis makanan yang telah mengalami berbagai tahap pemrosesan industri sehingga kehilangan sebagian besar nilai gizinya.
Sistem Nova mengklasifikasikan makanan berdasarkan tingkat pemrosesan, di mana UPF berada dalam kategori tertinggi. Makanan ini umumnya mengandung bahan tambahan seperti pemanis, pewarna buatan, pengawet, serta lemak trans yang dapat membahayakan kesehatan.
Beberapa contoh UPF yang sering dikonsumsi antara lain biskuit kemasan, makanan beku siap saji, daging olahan, minuman berenergi, dan sereal manis.
Meski praktis dan memiliki rasa yang menggugah selera, konsumsi berlebihan makanan ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Dampak Negatif Konsumsi Makanan Ultra-Proses
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang instan secara berlebihan berisiko meningkatkan berbagai gangguan kesehatan.
Berikut beberapa dampak negatifnya:
Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Penelitian mengungkap bahwa mengonsumsi lebih dari empat porsi UPF per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 10 persen serta meningkatkan risiko kematian hingga 62 persen.
Baca juga: 7 Makanan Probiotik yang Mudah Ditemukan untuk Dukung Kesehatan
Hal ini disebabkan oleh kandungan tinggi gula, garam, dan lemak trans yang dapat memicu tekanan darah tinggi serta gangguan metabolisme tubuh.
Obesitas dan Kenaikan Berat Badan
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi UPF selama dua minggu mengalami kenaikan berat badan rata-rata 1 kg. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan alami justru mengalami penurunan berat badan.
Kandungan lemak jenuh, gula, dan bahan tambahan dalam UPF membuat tubuh lebih mudah menyimpan lemak, sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Gangguan Mental dan Fungsi Kognitif
Studi terhadap lebih dari 10.000 orang dewasa mengungkap bahwa konsumsi UPF yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko depresi ringan dan kecemasan.
Selain itu, penelitian di Brasil menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 20 persen total kalori harian dari makanan ultra-proses dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif hingga 28 persen, termasuk dalam aspek pembelajaran, penalaran, dan pemecahan masalah.
Makanan Ultra-Proses yang Sering Dikonsumsi yang Perlu Dihindari
Beberapa makanan ultra-proses yang paling berbahaya dan disarankan untuk dihindari meliputi:
Minuman Bersinergi
Minuman berenergi mengandung kadar gula tinggi dalam bentuk glukosa dan sukrosa serta bahan tambahan seperti kafein. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan risiko diabetes.
Daging Olahan
Produk seperti sosis, nugget, dan ham mengandung kadar lemak jenuh serta natrium yang tinggi.
Baca juga: 6 Makanan Berlemak Tinggi yang Ternyata Baik untuk Kesehatan
Selain meningkatkan risiko obesitas, konsumsi berlebihan daging olahan juga dikaitkan dengan penyakit jantung serta potensi kanker akibat bahan pengawet nitrat yang digunakan.
Kopi Instan dalam Kemasan
Kopi siap minum dalam kemasan biasanya mengandung gula tambahan serta bahan pengawet yang dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
Sup Kalengan
Sup kalengan mengandung natrium dalam jumlah tinggi, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal.
Pewarna dan pengawet dalam makanan kalengan juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Sereal Manis
Banyak sereal yang dipasarkan sebagai sarapan sehat ternyata mengandung pemanis buatan, pewarna, dan pengawet yang membuatnya jauh dari kategori makanan bergizi.
Konsumsi sereal manis secara rutin dapat meningkatkan risiko obesitas serta penyakit metabolik lainnya.
Cara Membatasi Konsumsi Makanan Ultra-Proses
Menghindari makanan ultra-proses sepenuhnya memang sulit, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsinya:
- Perbanyak makanan alami: Fokuslah pada makanan segar seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein alami.
- Baca label gizi: Periksa kandungan gula, garam, dan lemak dalam setiap produk yang dibeli.
- Kurangi makanan instan: Hindari makanan siap saji dan pilih makanan yang dapat diolah sendiri di rumah.
- Ganti camilan ultra-proses dengan yang lebih sehat: Misalnya, mengganti keripik dengan kacang-kacangan atau sayuran segar.
Makanan ultra-proses memang menawarkan kemudahan dan rasa yang lezat, tetapi dampaknya terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan. Dengan lebih selektif dalam memilih makanan, kita bisa menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko penyakit di masa depan.