Harga Minyak Naik Tipis ke USD 64,63, Pasar Tunggu Keputusan OPEC+

Harga Minyak Naik Tipis ke USD 64,63

FYP Media.ID – Harga minyak global mengalami penguatan moderat pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, seiring pelaku pasar yang menunggu keputusan penting dari OPEC+ terkait potensi peningkatan pasokan minyak global.

Kendati menguat di akhir pekan, harga minyak masih mencatatkan koreksi mingguan tajam, mengindikasikan tekanan pasar yang belum sepenuhnya mereda.

Kenaikan Harga Minyak: Brent dan WTI Kompak Naik

Mengutip data dari CNBC, harga minyak jenis Brent naik sebesar USD 0,52 atau 0,81% menjadi USD 64,63 per barel, sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 0,56 atau 0,93% menjadi USD 61,04 per barel pada pukul 11.25 ET (Sabtu WIB, 4 Oktober 2025).

Namun secara mingguan:

  • Brent turun 7,7%

  • WTI melemah 6,97%

Koreksi ini menjadi yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir, menyusul ketidakpastian pasar mengenai arah kebijakan produksi OPEC+ dan prospek permintaan global yang menurun menjelang musim dingin.

OPEC+ Akan Putuskan Produksi Akhir Pekan Ini

Pasar minyak saat ini dalam posisi “wait and see” terhadap rapat OPEC+ yang dijadwalkan Minggu, 5 Oktober 2025, di mana delapan negara anggota utama akan membahas rencana peningkatan produksi untuk bulan November.

Menurut beberapa sumber Reuters, ada indikasi kuat bahwa OPEC+ akan menyetujui:

  • Peningkatan produksi sebesar 274.000 hingga 411.000 barel per hari (bph)

  • Angka ini 2–3 kali lebih tinggi dari peningkatan produksi pada Oktober 2025

Langkah ini didorong oleh Arab Saudi, yang disebut sedang berupaya merebut kembali pangsa pasar global, setelah beberapa bulan mempertahankan kebijakan pemangkasan produksi untuk mendukung harga.

Sentimen Pasar Masih Terbebani Risiko Oversupply

Giovanni Staunovo, analis energi dari UBS, mengatakan bahwa kenaikan harga saat ini lebih disebabkan oleh sentimen risiko positif, bukan oleh perubahan fundamental pasar.

“Pasar minyak masih berada dalam tekanan. Kami masih menunggu keputusan konkret dari OPEC+, yang bisa menjadi game-changer untuk harga dalam beberapa pekan ke depan,” ujar Staunovo.

Selain itu, analis Rystad Energy, Janiv Shah, menambahkan bahwa potensi peningkatan pasokan ini bertepatan dengan:

  • Perlambatan operasional kilang akibat perawatan musiman

  • Penurunan permintaan musiman di kawasan Atlantik

  • Tanda-tanda awal kelebihan pasokan (oversupply) sejak awal Oktober

“Permintaan bahan bakar mulai melandai seiring berakhirnya musim panas, yang menandai penurunan konsumsi di Cekungan Atlantik,” jelas Shah.

JPMorgan: Pasar Minyak Menuju Surplus Kuartal IV

Pandangan lebih tajam datang dari analis JPMorgan, yang menilai bahwa September 2025 menjadi titik balik dalam keseimbangan pasar minyak global.

Menurut mereka, pasar minyak akan:

  • Masuk ke fase surplus besar pada kuartal IV 2025

  • Berlanjut menuju surplus tahunan pada 2026

Surplus tersebut dipicu oleh kombinasi:

  • Peningkatan pasokan dari OPEC+

  • Produksi shale oil AS yang tetap tinggi

  • Konsumsi global yang stagnan

Jika skenario ini terjadi, maka harga minyak berpotensi melanjutkan tren koreksi kecuali ada gangguan pasokan besar atau pemangkasan produksi mendadak.

Kebakaran Kilang Chevron El Segundo Tak Berdampak Besar

Di sisi lain, potensi gangguan pasokan sempat muncul dari berita kebakaran di kilang Chevron El Segundo di California, Amerika Serikat. Kilang ini merupakan salah satu yang terbesar di Pantai Barat AS dengan kapasitas:

  • 290.000 barel per hari (bph)

Namun, menurut Tamas Varga, analis dari PVM, kebakaran ini tidak berdampak signifikan pada pasar minyak global, karena:

“Pantai Barat adalah pasar yang relatif terisolasi dari jaringan minyak domestik AS lainnya.”

Ole Hansen, analis energi dari Saxo Bank, menambahkan bahwa:

  • Harga bensin di California mungkin terdampak

  • Dampak pada pasar global akan sangat terbatas

Artinya, kejadian ini tidak cukup kuat untuk menahan tekanan bearish dari faktor pasokan yang lebih besar.

Outlook Pasar: Ketidakpastian Menjelang Keputusan OPEC+

Secara keseluruhan, pasar minyak berada dalam kondisi rentan dan sensitif, menunggu arah kebijakan dari OPEC+ yang akan sangat menentukan pergerakan harga dalam beberapa minggu mendatang.

Jika produksi ditingkatkan secara signifikan, maka:

  • Harga minyak bisa melanjutkan penurunan

  • Pasar memasuki fase oversupply lebih cepat

  • Sentimen bearish menguat, terutama jika permintaan global tidak pulih

Namun, jika OPEC+ memilih menahan produksi atau hanya meningkatkan secara terbatas, maka:

  • Harga minyak bisa stabil atau naik kembali di atas USD 65/barel

  • Tekanan terhadap produsen shale oil AS meningkat

  • Komitmen jangka panjang OPEC+ terhadap kestabilan harga diuji

Kesimpulan: Harga Minyak Masih Rentan, OPEC+ Jadi Penentu Utama

Kenaikan harga minyak pada Jumat ini bersifat sementara dan spekulatif, menunggu hasil konkret dari pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. Dengan latar belakang potensi oversupply, penurunan musiman permintaan, dan produksi yang terus meningkat, pasar minyak global berada di titik kritis.

Investor dan pelaku industri energi perlu memantau ketat hasil rapat OPEC+ karena keputusan tersebut bisa menjadi katalis utama untuk arah pasar hingga akhir 2025.