FYP Media.ID – Dunia fashion global kembali dihebohkan. Majalah mode ternama asal Inggris, Elle UK, menjadi sorotan setelah mengunggah foto grup dari Paris Fashion Week yang secara mengejutkan tidak menyertakan Rosé Blackpink. Foto tersebut langsung memicu gelombang kritik dan dugaan diskriminasi dari netizen serta penggemar K-Pop di seluruh dunia.
Pihak Elle UK pun akhirnya buka suara dan mengunggah permintaan maaf resmi di Instagram. Berikut rangkuman 5 fakta utama dari kontroversi yang mengguncang dunia fashion dan K-Pop ini.
1. Elle UK Unggah Foto Grup Tanpa Rosé Blackpink
Insiden bermula saat Elle UK mengunggah foto barisan depan (front row) dari acara Saint Laurent Women’s Summer 2026 yang digelar pada 29 September 2025 dalam rangkaian Paris Fashion Week.
Dalam foto asli, tampak sederet selebriti papan atas seperti:
-
Rosé (Blackpink)
-
Charli XCX
-
Hailey Bieber
-
Zoe Kravitz
Namun, saat foto itu diunggah oleh Elle UK pada 30 September 2025 di akun resmi Instagram mereka (@elleuk), Rosé yang berdiri di ujung frame tidak terlihat. Pemotongan foto tersebut langsung menuai reaksi keras dari publik, terutama fans Rosé dan komunitas K-Pop.
2. Dituding Diskriminatif, Elle UK Dikecam Netizen
Reaksi keras datang dari berbagai penjuru dunia. Hashtag #RespectRosé dan #ElleUKApologize menjadi trending di media sosial, terutama di Twitter (X) dan Instagram.
Banyak penggemar menganggap tindakan memotong Rosé dari foto grup sebagai bentuk diskriminasi rasial atau pengabaian terhadap artis Asia dalam panggung mode global.
Komentar-komentar seperti:
“Mengapa hanya Rosé yang dipotong? Dia bagian dari front row juga!”
“Ini bukan sekadar kesalahan crop. Ini soal representasi!”
membanjiri kolom komentar akun Instagram Elle UK hingga akhirnya mereka menghapus unggahan tersebut.
3. Elle UK Minta Maaf: “Bukan untuk Menyinggung Siapa Pun”
Setelah kontroversi semakin memanas, Elle UK mengunggah permintaan maaf resmi dalam Instagram Story mereka pada 3 Oktober 2025. Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa tindakan pemotongan foto tidak dimaksudkan untuk menyakiti siapa pun.
Berikut pernyataan resmi Elle UK:
“Kami dengan tulus meminta maaf atas unggahan baru-baru ini dari Paris Fashion Week di mana Rosé dari BLACKPINK dipotong dari foto grup untuk ukuran. Unggahan tersebut telah dihapus, dan ELLE UK tetap berkomitmen untuk memastikan liputan kami di masa mendatang mewakili spektrum penuh audiens kami yang sangat kami hormati.”
Mereka juga menambahkan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam menyajikan konten di masa mendatang, agar tidak mencederai sensitivitas budaya maupun komunitas global.
4. Elle UK Unggah Foto Individu Rosé, Puji Penampilannya
Menanggapi kritik, Elle UK kemudian mengunggah foto-foto individual Rosé dari acara yang sama pada 1 Oktober 2025, lengkap dengan pujian terhadap penampilannya di atas red carpet.
Dalam unggahan tersebut, Elle menyebut Rosé tampil memukau, berani, dan sophisticated, mengenakan busana dari Saint Laurent yang berhasil mencuri perhatian fotografer maupun media global.
Langkah ini dianggap sebagian penggemar sebagai bentuk klarifikasi visual, namun tetap menuai perdebatan mengenai mengapa unggahan pertama tidak disusun dengan lebih inklusif sejak awal.
5. Pelajaran Berharga: Pentingnya Representasi di Industri Fashion
Kontroversi ini sekali lagi menunjukkan bahwa representasi adalah hal yang sangat penting, terutama dalam industri yang bersifat global seperti fashion. Rosé bukan hanya artis K-Pop biasa; dia adalah brand ambassador internasional Saint Laurent, wajah global dari banyak brand mewah, serta simbol pengaruh Korea Selatan di panggung dunia.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden “invisibilitas selebriti Asia” dalam media Barat, yang kerap kali terjadi karena kelalaian dalam framing konten atau kurangnya sensitifitas terhadap keberagaman.
Kesimpulan: Hati-Hati dalam Era Digital, Fans Tak Bisa Diabaikan
Era media sosial membuat setiap kesalahan sekecil apa pun langsung terlihat dan viral. Ketika seorang bintang global seperti Rosé tidak dimunculkan dalam foto penting seperti ini, reaksi publik bisa sangat besar dan cepat.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi semua pelaku industri media dan fashion untuk lebih cermat, adil, dan sensitif terhadap representasi. Apresiasi dan penghormatan terhadap keberagaman bukan hanya tren, melainkan keharusan di era sekarang.