Ada banyak sekali akibat dari penggunaan ganja bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Tanaman ganja terdiri dari tiga jenis, yaitu Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis. Cannabis sativa ialah jenis ganja yang paling sering disalahgunakan. Biasanya, cara penggunaannya dengan dijadikan rokok untuk dihisap.
Dilansir dari halodoc.com Kamis (14/12/2023) Di Indonesia sendiri, penggunaan tanaman ini masih ilegal mengingat dampak negatifnya. Namun, berbagai negara telah melegalkan ganja untuk tujuan kesehatan.
Akibat Mengonsumsi Ganja bagi Kesehatan Tubuh
Ada berbagai akibat negatif penggunaan ganja yang harus kamu waspadai yaitu:
Yang Pertama, Mengakibatkan gangguan pernapasan
Melansir dari National Institute on Drug Abuse dengan judul jurnal Cannabis (Marijuana) Drug Fact, mengonsumsi ganja dapat mengakibatkan terganggunya pernapasan. karena asap ganja dapat mengakibatkan iritasi pada dinding paru-paru.
Karena akibat kandungan tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabinoid yang terdapat didalam ganja, keduanya menghasilkan zat yang sama seperti pada tembakau. akibatnya yang terjadi pada pengguna ganja, hampir sama dengan orang yang memiliki kebiasaan merokok.
Keadaan ini yang akan berkaitan langsung dengan masalah kesehatan paru, seperti batuk dan timbulnya dahak setiap hari. menggonsumsi ganja juga bisa meningkatkan risiko infeksi paru lebih tinggi.
Yang Kedua,Mengganggu fungsi otak
Menurut studi dalam American Heart Association Journal, berjudul Use of Marijuana: Effect on Brain Health: A Scientific Statement From the American Heart Association, menggonsumsi ganja secara teratur terkait langsung dengan gangguan kognitif, memori kerja, dan perilaku impulsif yang bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Yang Ketiga, Menurunkan tingkat kesuburan pria
Menggonsumsi ganja
dapat menyebabkan kesuburan seorang pria menjadi menurun.Dalam penelitian yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, dengan judul Association Between Use of Marijuana and Male Reproductive Hormones and Semen Quality: A Study Among 1,215 Healthy Young Men, meneliti 1.215 pemuda dengan usia 18-28 tahun.
ialah pria yang mengkonsumsi ganja secara rutin dan teratur mengakibatkan penurunan kualitas sperma sebesar 28 persen. tidak hanya itu, jumlah sperma juga mengalami penurunan sebesar 29 persen.
Yang Keempat, Merusak paru-paru
Selama ini, tembakau pada rokok disebut sebagai faktor utama kerusakan paru-paru. Efek ini berasal dari kandungan tarnya, yaitu partikel kimia yang timbul saat proses pembakaran rokok.
Kenyataanya kandungan tar pada ganja ternyata hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari rokok tembakau. Asap dari pembakaran ganja juga memiliki kandungan zat penyebab kanker jauh lebih tinggi dari asap rokok biasa.
Akibatnya, risiko kanker paru-paru bisa semakin tinggi pada orang-orang yang memakai ganja dalam waktu lama. Masalah paru-paru akibat pemakaian ganja bisa menghambat jalan napas, hiperinflasi paru, bronkitis kronis, infeksi pernafasan dan pneumonia.
Yang Kelima, Mengakibatkan gangguan kesehatan mental
Penggunaan ganja yang berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan mental. karena tanaman ini memang terbukti memicu gejala psikosis, seperti halusinasi, ilusi dan euforia. dan seiring berjalannya waktu gejala tersebut bisa berkembang menjadi skizofrenia.
bukan hanya itu orang yang mongkonsumsi ganja juga cenderung cemas dan mudah mengalami serangan panik. Dalam jangka panjang, efek ini dapat mengakibatkan seseorang sulit tidur, mengalami perubahan suasana hati dan berkurangnya nafsu makan.
Yang Keenam, Melemahkan sistem imun tubuh
Ganja juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah. Penelitian juga memperlihatkan bahwa ganja dapat meningkatkan risiko penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
Menurunnya imunitas dapat membuat tubuh semakin sulit melawan infeksi. Hasilnya, pemakai tanaman psikotropika ini rentan tertular penyakit maupun sulit sembuh dari suatu penyakit.
Yang Ketujuh, Masalah sistem peredaran darah detak jantung bisa meningkat beberapa saat setelah menghisap ganja.Hal ini tentu sangat berbahaya bagi mereka yang mengidap penyakit jantung. Karena, detak jantung yang tidak teratur ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Ganja bisa mengakibatkan tekanan darah naik dan membuat mata menjadi merah karena pembuluh darah melebar.
Yang Kedelapan, Menghambat pertumbuhan janin dan bayi
Sama halnya rokok, mengisap ganja selama kehamilan bisa mempengaruhi perkembangan otak janin. Tidak hanya itu, psikotropika ini juga bisa memperlambat pertumbuhan janin, menyebabkan kecacatan, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko leukimia pada janin.
Pada ibu menyusui, zat kimia dalam mariyuana yang disebut tetrahydrocannabinol (THC) masuk ke dalam ASI, dan menghambat pertumbuhan bayi.
Apabila masuk ke dalam tubuh Si Kecil, akibatnya bisa sangat fatal. Karena, tubuh bayi yang baru lahir cenderung masih dalam proses perkembangan dan daya tahan tubuhnya masih belum sempurna.
Yang Kesembilan, Gangguan menstruasi pada wanita
Menurut studi di Yale Journal of Biology and Medicine dengan judul Marijuana, the Endocannabinoid System and the Female Reproductive System, setelah alkohol dan heroin, ganja menjadi penyebab terbanyak wanita menjalani pengobatan akibat penyalahgunaan zat.
Yang Kesepuluh, Berat badan rendah
Penggunaan ganja berlebihan juga bisa mengakibatkan penurunan berat badan. Sebaiknya pastikan berat badan tetap dalam kondisi yang sehat dan normal.
Memiliki berat badan yang terlalu rendah juga berisiko memicu berbagai gangguan kesehatan. seperti seperti gangguan pencernaan, pengeroposan tulang, hingga gangguan pada psikologis.
Yang Terakhir, Gangguan pada sistem saraf
Kandungan THC yang terdapat pada ganja bisa melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Hal ini mengakibatkan seseorang yang mengkonsumsi ganja akan merasa senang yang berlebihan.
Kondisi ini yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa candu pada penggunaan ganja. Selain itu, ada efek lain dari penggunaan ganja akibat adanya gangguan sistem saraf. seperti kesulitan tidur, lebih mudah marah, hingga kehilangan selera makan.