Waspada! Ini 5 Penyebab Telinga Bau dan Cara Ampuh Mengatasinya

penyebab telinga
Ilustrasi Telinga Bau/Sumber Foto: Hellosehat

FYPMedia.id – Bau tak sedap pada tubuh seringkali dihubungkan dengan masalah mulut, ketiak, atau kaki. Namun tahukah Anda bahwa bau di belakang telinga juga bisa menjadi sumber gangguan serius? 

Kondisi ini memang jarang disadari, tetapi faktanya banyak orang mengalami bau mengganggu di area telinga, baik bagian luar, dalam, maupun belakang. 

Masalah ini tidak hanya menurunkan rasa percaya diri, tapi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.

Lantas, apa saja sebenarnya penyebab telinga bau dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif? Berikut ulasan lengkap yang sudah dirangkum FYP Media dari berbagai sumber medis tepercaya.

1. Kebersihan dan Sekresi Tubuh

Area telinga, terutama bagian belakang, sering luput dari perhatian saat membersihkan tubuh. Padahal, menurut Healthline, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea tetap aktif memproduksi cairan dan minyak di area ini. Saat bercampur dengan bakteri, keringat dan minyak tersebut menghasilkan bau tak sedap.

“Lapisan telinga beserta lipatan dan lekukan di belakangnya memudahkan zat-zat ini dan baunya bersembunyi serta menumpuk,” tulis Healthline.

Jika seseorang memiliki kelenjar keringat terlalu aktif, produksi sebum bisa lebih banyak dari normal. 

Akibatnya, area belakang telinga lebih mudah berbau tidak sedap, terutama setelah beraktivitas berat atau saat cuaca panas.

2. Polusi, Asap, dan Aksesoris yang Dipakai

Paparan asap kendaraan, debu, hingga produk perawatan rambut juga bisa menempel di belakang telinga. 

Rambut panjang, syal, topi, atau alat penutup telinga membuat kotoran dan minyak semakin terjebak.

Menurut artikel kesehatan, zat-zat yang menumpuk di pori-pori kulit telinga akan bercampur dengan sebum dan keringat, sehingga jadi lahan subur bagi bakteri. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan bau.

3. Infeksi Telinga

Infeksi adalah salah satu penyebab serius di balik telinga bau busuk. Bakteri, jamur, maupun ragi senang berkembang di area lembap seperti telinga bagian luar.

Kebiasaan menggaruk telinga dengan tangan kotor, pemakaian kacamata, hingga tindik telinga yang tidak dirawat dengan baik bisa memperparah kondisi ini.

Cleveland Clinic menjelaskan, infeksi telinga bisa menyebabkan keluarnya cairan berbau busuk, bahkan bercampur darah jika sudah parah. Bila tidak segera ditangani, infeksi bisa menimbulkan komplikasi, termasuk gangguan pendengaran.

Baca Juga: Jokowi Masuk Daftar 15 Tokoh Dunia di Dewan Penasihat Bloomberg New Economy 2025

4. Penumpukan Kotoran Telinga

Kotoran telinga atau serumen sebenarnya berfungsi melindungi telinga dari debu dan mikroba. Namun, bila menumpuk berlebihan, kotoran ini bisa menjadi sumber bau tidak sedap.

Dalam banyak kasus, kotoran telinga bisa menempel hingga ke area belakang telinga. Teksturnya yang lengket membuat bau bertahan lama, meski jumlahnya terlihat sedikit.

Jika kotoran menumpuk dan tidak dibersihkan, kondisi yang disebut serumen prop ini bisa menimbulkan gejala lain seperti rasa penuh di telinga hingga sakit kepala.

5. Masalah Kulit di Area Telinga

Ketombe, dermatitis seboroik, hingga eksim juga bisa menjadi pemicu bau di belakang telinga. Kulit kering dan iritasi membuat seseorang sering menggaruk area telinga, sehingga membuka jalan bagi bakteri masuk dan memperburuk bau.

Bahkan, dalam beberapa kasus, iritasi kronis dapat memicu luka kecil yang membuat area belakang telinga semakin rentan terinfeksi.

Cara Ampuh Mengatasi Bau di Belakang Telinga

Menghilangkan bau telinga tidak cukup hanya dengan menutupi aroma menggunakan parfum atau minyak esensial. Anda perlu mengatasi penyebab utamanya. Berikut cara yang direkomendasikan para ahli:

1. Rutin Membersihkan Telinga

Gunakan sabun lembut atau pembersih wajah untuk menggosok area belakang telinga setiap hari. Pastikan juga bagian kulit kepala, telinga luar, hingga leher bagian atas bebas dari sisa produk rambut dan kotoran.

Ahli diet dan kesehatan kulit menekankan bahwa membersihkan area telinga saat cuaca panas atau setelah olahraga sangat penting untuk mencegah bau.

2. Gunakan Disinfektan

Setelah tindik telinga, oleskan hidrogen peroksida sesuai petunjuk medis untuk mencegah infeksi dan bau. Anting-anting juga perlu dibersihkan secara rutin agar tidak menjadi sarang bakteri.

3. Oleskan Krim Medis

Jika pembersihan rutin tidak cukup, dokter biasanya akan meresepkan krim antibakteri, antijamur, atau antiinflamasi. Hidrokortison menjadi salah satu obat topikal yang sering digunakan untuk meredakan iritasi kulit di area telinga.

Baca Juga: Pilihan Aplikasi Kesehatan Mental Praktis bagi Remaja

4. Jaga Area Tetap Kering

Bila bau disebabkan produksi keringat berlebih, keringkan area telinga setelah berolahraga. Gunakan tisu bebas pewangi atau kain lembut. Untuk membantu, Anda bisa memakai bedak bayi, antiperspirant, atau deodorant stik.

5. Konsultasi Obat Tetes Telinga

Jika bau telinga disebabkan infeksi atau penumpukan kotoran, dokter mungkin akan menyarankan obat tetes telinga. Obat ini membantu melunakkan kotoran atau membunuh mikroba penyebab bau.

Bahaya Jika Telinga Bau Dibiarkan

Jangan anggap remeh bau di belakang telinga. Selain menurunkan rasa percaya diri, masalah ini bisa menjadi tanda adanya infeksi kronis, tumor telinga (kolesteatoma), hingga risiko kehilangan pendengaran permanen.

Tumor telinga yang dibiarkan bahkan bisa memicu komplikasi berbahaya seperti meningitis. Karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila bau telinga disertai keluarnya cairan, rasa sakit, atau gangguan pendengaran.

Kesimpulan

Meski terdengar sepele, telinga bau adalah masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Mulai dari kurang menjaga kebersihan, paparan polusi, hingga infeksi dan kondisi kulit bisa menjadi penyebab utamanya.

Dengan menjaga kebersihan, melakukan disinfeksi, hingga menggunakan krim antibakteri sesuai anjuran dokter, bau di belakang telinga bisa diatasi dengan efektif. 

Jangan lupa, bila bau telinga disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat.