Seorang Guru SD di Makassar Lapor Balik Orang Tua Siswa yang Melaporkannya Karena Dicubit

Seorang Guru SD di Makassar Lapor Balik Orang Tua Siswa yang Melaporkannya Karena Dicubit

FYPMedia.id – Seorang oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan berinisial ST dilaporkan ke pihak kepolisian, lantaran ia diduga mencubit siswanya sendiri berinisial AA (7) hingga lebam. 

Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu (23/9). Orang tua korban yang tidak terima dengan perilaku yang diterima anaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar pada Senin (25/9). Tidak terima dilaporkan, sang guru juga membuat laporan balik kepada pihak kepolisian.

Laporan balik tersebut dikonfirmasi oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar Iptu Syahuddin Rahman seperti yang dikutip dari detikSulsel. Minggu (1/10). ST melaporkan balik orang tua siswa yang dicubitnya dengan dugaan penghinaan. Ia pun memasukkan laporan ke pihak kepolisian Polrestabes Makassar pada hari Rabu (27/9)/ Tepat setelah dua hari lalu dilaporkan ke pihak kepolisian oleh orang tua AA.

Sebelumnya, kejadian bermula saat AA (7) siswa Sekolah Dasar Al-Abrar Alauddin sedang bermain lari – larian di mushola. Orang tua siswa tersebut ESS menerangkan, saat itu yang bermain di mushola tidak hanya anaknya saja, tetapi ada anak – anak lain yang juga ikut  bermain. Tetapi, anak – anak lainnya sudah lari kabur, anaknya lah yang jadi korban pencubitan oleh sang guru.

“Kejadiannya, anak saya katanya main-main di mushola terus dicubit sama gurunya. Terus gurunya bilang “Ini bukan panggung, ini tempat salat”” kata ESS. Sabtu (30/9) dikutip dari Tribun-Timur.

Lebih lanjut, ia mengatakan baru mengetahui anaknya mengalami luka lebam akibat dicubit pada malam hari. Awalnya, ia melihat luka lebam pada anaknya, anaknya tidak mau mengakui. 

Namun, setelah dibentak anaknya baru mengakui bahwa yang mencubit adalah gurunya sendiri saat bermain di mushola. Mengetahui hal tersebut, ESS langsung menghubungi guru yang lain pada malam itu juga.

Sebelum melayangkan laporan ke pihak kepolisian Polrestabes Makassar, ternyata ESS selaku orang tua dari AA (7) sudah memberikan kesempatan SN untuk minta maaf. Ia mengaku, sudah memberikan kesempatan kepada guru tersebut untuk meminta maaf. 

Namun, guru tersebut tidak menunjukkan itikad baik dengan meminta maaf kepadanya. Saat ditemui di sekolah, sang guru hanya tertawa saja tidak ada itikad baik untuk meminta maaf. Karena tidak ada itikad baik, maka ESS pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

(riz/rin)