Resmi! Kebijakan Masuk Sekolah Dini Hari di NTT Dihapuskan

Resmi! Kebijakan Masuk Sekolah Dini Hari di NTT Dihapuskan

fypmedia.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur NTT Ayodhia Kalake secara resmi menghentikan kebijakan masuk sekolah pukul 05.30 WITA di kota Kupang, NTT pada Kamis (21/9). Kebijakan tersebut merupakan peninggalan dari Gubernur NTT sebelumnya, yaitu Viktor Laiskodat. Setelah kebijakan tersebut dicabut, kini jam masuk sekolah bagi siswa/i di Kota Kupang, NTT kembali kepada jam semula.

Hal tersebut disampaikan Ayodhia pada rapat paripurna dengan DPRD NTT hari Kamis (21/9). Melalui kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa kebijakan tersebut efektif berlaku mulai hari Kamis 21 September 2023.

“Pemerintah telah mengambil langkah bahwa pada tanggal 21 September 2023, jam masuk sekolah dikembalikan ke jadwal masuk semula yaitu 07.00 WITA” kata Ayodhia pada rapat paripurna ke-3 masa persidangan 1 tahun siding 2023-2024 di ruang siding utama DPRD NTT. Kamis (21/9).

Keputusan tersebut diambil oleh Pj Gubernur NTT, Ayodhia Kalake setelah beliau mengunjungi sekolah – sekolah yang menerapkan kebijakan masuk sekolah pukul 05.30 WITA, kemudian melakukan dialog dengan pihak sekolah. Selain itu, beliau juga mempelajari kebijakan jam belajar dari tiga negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Seperti Finlandia, Jepang dan Jerman.

“Ada tiga negara yang kami pelajari yakni Finlandia, Jepang, dan Jerman” ungkapnya.

Sebagai pengingat, kala itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengeluarkan sebuah kebijakan, yaitu mengenai jam masuk sekolah siswa/i di Kota Kupang, NTT dimajukan dari waktu semula, pukul 07.00 WITA menjadi 05.30 WITA. Kebijakan tersebut pertama kali dilakukan uji coba pada SMAN 1 Kota Kupang dan SMAN 6 Kota Kupang. Ujicoba ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2023 dan 28 Februari 2023.

Viktor Laiskodat menilai kebijakan tersebut sebagai satu langkah untuk mendisiplinkan diri kepada siswa/i. Selain itu, kebijakan ini juga terdapat ambisi dari Gubernur NTT kala itu, Viktor Laiskodat agar sekolah – sekolah di NTT bisa masuk ke dalam 200 besar sekolah terbaik di Indonesia. Ia menilai, melalui kebijakannya ini, akan membuat sekolah – sekolah di NTT mampu menembus 200 besar sekolah terbaik di Indonesia.

Namun, kebijakan ini menimbulkan kontroversi. Kebijakan ini dinilai memberatkan siswa/i lantaran mereka diharuskan bangun terlalu dini hari. Hal ini berdampak pada kesiapan dan kebugaran tubuh siswa/i dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Selain itu, jalanan dan angkutan umum di wilayah NTT belum sepenuhnya memadai. Ini juga dinilai memberatkan siswa/i karena belum merata nya pembangunan di wilayah tersebut.

(riz/riy)