Writer: Raodatul - Selasa, 18 November 2025
FYPMedia.id — Dunia teknologi kembali dihebohkan dengan langkah tegas Microsoft yang memutus akses salah satu metode aktivasi Windows 11 dan Office bajakan yang selama bertahun-tahun menjadi andalan banyak pengguna.
Keputusan ini bukan hanya memicu diskusi luas di komunitas digital, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa Microsoft kini semakin agresif dalam memerangi pembajakan software.
Metode yang diblokir tersebut bukan sembarang trik aktivasi, melainkan KMS38, sebuah cara yang telah lama dianggap “paling aman”, “paling stabil”, dan “paling mirip aktivasi resmi” oleh para penggunanya.
Langkah Microsoft ini memantik pro dan kontra serta memunculkan pertanyaan besar: apakah era software bajakan benar-benar akan berakhir?
Berikut ulasan lengkap, mendalam, dan komprehensif mengenai fenomena pemblokiran KMS38 dan dampaknya bagi ekosistem Windows dan Office tahun 2025.
1. Microsoft Resmi Blokir Metode Aktivasi KMS38 Setelah Patch Tuesday November 2025
Kabar buruk bagi pengguna Windows dan Office bajakan akhirnya resmi terkonfirmasi. Microsoft menutup sepenuhnya kemampuan aktivasi menggunakan KMS38 melalui update besar bertajuk November 2025 Patch Tuesday.
Metode ini sebelumnya merupakan salah satu cara paling populer dan dipublikasikan oleh kelompok pengembang bernama Massgrave atau dikenal dengan nama MAS (Microsoft Activation Scripts).
Menurut Massgrave: KMS38 sudah tidak bisa digunakan lagi setelah Microsoft merilis update November 2025 Patch Tuesday.
Ini menandai berakhirnya salah satu metode aktivasi paling banyak dipakai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Tok! DPR Sahkan RKUHAP Jadi UU di Paripurna 18 November 2025
2. Apa Itu KMS38 dan Mengapa Begitu Populer?
Selama bertahun-tahun, KMS38 dipandang sebagai “jalan pintas” paling bersih dan paling minim risiko untuk pengguna yang tidak memiliki lisensi resmi. Popularitasnya disebabkan oleh beberapa faktor:
• Aktivasi jangka panjang
Aktivasi KMS38 dapat bertahan hingga tahun 2038—itulah sebabnya namanya dinamai “KMS38”.
• Fungsional seperti Windows resmi
Pengguna bisa memasang seluruh update resmi, fitur, dan paket keamanan tanpa hambatan.
• Cara instalasi sangat mudah
Hanya membutuhkan menjalankan skrip singkat, tanpa crack rumit atau aplikasi bajakan berisiko malware.
• Dianggap aman oleh komunitas open-source
Karena kode skrip dapat diperiksa siapa saja.
Sebelum diblokir, KMS38 bahkan disebut sebagai: “salah satu cara paling mudah dan paling aman untuk aktivasi Windows dan Office tanpa lisensi resmi.” Namun semua itu kini berubah drastis setelah update terbaru Microsoft.
3. Dampak Update Terbaru: Aktivasi Hilang, Pengguna Keluar Notifikasi Pembelian Lisensi
Setelah perangkat memperbarui sistem melalui Patch Tuesday, ribuan pengguna melaporkan hal serupa:
- Status Windows 11 mereka berubah menjadi not activated
- Watermark “Activate Windows” muncul kembali
- Aplikasi Office meminta sign-in lisensi resmi
- Mucul pop-up yang mendesak pengguna membeli lisensi legal
Menurut laporan komunitas: “PC yang diaktifkan menggunakan KMS38 kehilangan aktivasinya. Pemilik perangkat juga melihat pesan yang mendesak mereka untuk membeli lisensi resmi dari Microsoft atau distributor lainnya.”
Ini adalah salah satu langkah paling agresif Microsoft dalam beberapa tahun terakhir untuk memutus penggunaan software tidak berlisensi.
4. Ironi Besar: File Aktivasi KMS38 Ternyata Di-hosting di GitHub dan Azure DevOps
Salah satu fakta paling mengejutkan dalam kisah ini adalah bahwa file KMS38:
- Diunggah melalui GitHub, yang merupakan platform milik Microsoft
- Di-hosting pula melalui Azure DevOps, juga platform milik Microsoft
Hal ini menimbulkan ironi besar: raksasa software tersebut pada akhirnya memblokir metode yang secara tidak langsung memanfaatkan platform milik mereka sendiri.
Massgrave sendiri mengelola situs dan repositori Git pribadi yang berisi:
- Script aktivasi Windows
- Dokumentasi KMS
- Tutorial bypass berbagai pembatasan Windows
- File troubleshooting
Repositori mereka telah jadi rujukan global selama bertahun-tahun—hingga Patch Tuesday 2025 menghentikan semuanya.
Baca Juga: Harga Chip Melejit 60%: 7 Dampak Global dari Lonjakan Memori Samsung akibat AI
5. Microsoft Sedang “Membersihkan” Windows: Instalasi Offline Kini Dibatasi
Aksi pemblokiran KMS38 bukan satu-satunya langkah ketat dari Microsoft. Hanya beberapa pekan sebelumnya, perusahaan juga memperketat prosedur instalasi Windows 11.
Kini, pengguna diwajibkan memiliki akun Microsoft, meski hanya untuk:
- Proses instalasi awal
- Aktivasi fitur dasar
- Menyelesaikan setup environment
Ini membuat pengguna yang ingin menginstal Windows 11 secara offline dengan akun lokal kini kesulitan.
Kombinasi pembatasan instalasi offline dan pemblokiran metode aktivasi ilegal menunjukkan bahwa Microsoft sedang memperkuat kontrol penuh ekosistem Windows—baik dari sisi keamanan, lisensi, maupun data pengguna.
6. Komunitas Terbelah: “Langkah Tepat” vs “Membuat Pengguna Semakin Terkunci”
Pemblokiran KMS38 menimbulkan perdebatan di komunitas global. Ada dua kubu besar:
Kubu Pendukung Pemblokiran
Mereka menilai langkah ini penting untuk:
- Melindungi pengguna awam dari skrip berbahaya
- Mengurangi risiko malware
- Memastikan integritas sistem Windows
- Menekan penggunaan software ilegal
Banyak ahli keamanan siber menyebut bahwa metode bajakan semakin sering menjadi sarang:
- Trojan backdoor
- Keylogger
- Script cryptomining
- Malware penyadapan
Kubu Penolak / Pengkritik
Sebagian pengguna menilai Microsoft terlalu agresif dan membatasi kebebasan pengguna. Menurut mereka, KMS38:
- Adalah skrip open-source
- Dapat diaudit publik
- Tidak mengandung malware
- Bekerja tanpa mengubah file sistem kritis
Ada pendapat yang menyebut: “KMS38 merupakan layanan open-source yang dapat diperiksa siapapin untuk mencari kode berbahaya.”
Beberapa bahkan menilai Microsoft sedang mendorong pengguna semakin bergantung pada lisensi berbasis akun dan model langganan.
7. Apa Dampaknya untuk Pengguna Windows dan Office ke Depan?
Dengan blokir permanent KMS38, ada beberapa konsekuensi besar yang akan dirasakan pengguna:
a. Pengguna Bajakan Akan Kehilangan Aktivasi
Update berikutnya kemungkinan akan semakin ketat, bahkan mungkin memblokir metode aktivasi ilegal lainnya.
b. Semakin Banyak Sistem Bergantung pada Akun Microsoft
Ini mengarah pada integrasi cloud menyeluruh yang membuat bypass semakin sulit.
c. Potensi Peningkatan Lisensi Resmi
Perusahaan besar seperti Microsoft biasanya menindak bajakan ketika ingin:
- Mendorong penjualan lisensi
- Mempersiapkan perubahan model bisnis
- Memperkuat keamanan ekosistem
d. Komunitas bajakan kemungkinan mencari metode baru
Namun, semakin modern Windows 11, semakin sulit bagi teknik aktivasi ilegal untuk bertahan.
Kesimpulan: Babak Baru Perang Microsoft Melawan Software Bajakan
Langkah Microsoft memblokir metode aktivasi KMS38 adalah sinyal kuat bahwa perusahaan kini memasuki fase baru dalam strategi anti-pembajakan. Dengan kontrol instalasi yang semakin ketat dan integrasi sistem berbasis cloud yang makin mendalam, ruang gerak metode illegal kian terbatas.
Di saat yang sama, kontroversi ini menunjukkan bahwa perdebatan terkait hak digital, kepemilikan software, dan akses masyarakat terhadap teknologi masih terus berkembang.
Satu hal yang pasti: pengguna yang masih mengandalkan aktivasi bajakan harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa metode-metode lama kini mulai runtuh satu per satu.