FYPMedia.id – Helsinki kembali mengukir prestasi spektakuler: menjadi kota wisata paling berkelanjutan di dunia untuk tahun kedua berturut-turut berdasarkan Global Destination Sustainability (GDS) Index.
Keseriusan kota ini dalam menjaga lingkungan, memajukan pariwisata hijau, dan memperhatikan kesejahteraan warga lokal menjadi kunci kemenangan.
Berikut ulasan lengkap tentang bagaimana Helsinki meraih predikat bergengsi ini, dan mengapa suksesnya bisa jadi inspirasi global.
Apa Itu GDS Index dan Kenapa Helsinki Unggul
Global Destination Sustainability (GDS) Index adalah indeks tahunan yang menilai lebih dari 100 kota di dunia berdasarkan lebih dari 70 indikator, terbagi dalam empat kategori utama:
- Destination Management – Cara kota mengelola wisata dan kunjungan wisatawan.
- Supply Chains – Keberlanjutan rantai pasokan dalam industri wisata.
- Environmental Performance – Dampak lingkungan, penggunaan energi bersih, emisi, dan lainnya.
- Social Sustainability – Kesejahteraan penduduk lokal, partisipasi masyarakat, transparansi, dan lain-lain.
Helsinki pada 2025 meraih skor 93,52%, menempatkannya kembali di puncak GDS-Index untuk kedua kali.
Strategi Berani & Praktik Inovatif Helsinki
Helsinki tidak hanya menjuarai dari nama besar, tapi lewat aksinya yang nyata:
- Hampir 99% kamar hotel di Helsinki dengan kapasitas >50 kamar sudah bersertifikasi lingkungan.
- Produksi listrik dan pemanas distrik (district heating) menggunakan sumber ramah lingkungan yang signifikan, mendukung target iklim kota.
- Pada Maret 2025, Helsinki menjadi kota pertama dengan populasi di atas 500 ribuan yang memperoleh sertifikasi Green Destinations GSTC, yang diakui secara internasional dan memiliki standar ketat.
Baca Juga: 5 Tips Cerdas Gunakan AI Rencana Liburan Tanpa Boncos & Jebakan
Keseimbangan Antara Lingkungan dan Komunitas
Keberhasilan Helsinki tidak hanya soal alam dan infrastruktur ramah iklim, tapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Pariwisata di Helsinki dirancang untuk memberikan dampak positif bagi warga:
- Wisata yang “memberi kembali”—arti setelah wisatawan pergi, kota tetap lebih baik daripada sebelumnya.
- Para pelaku usaha wisata didorong untuk memperoleh sertifikasi lingkungan—hotel, fasilitas konferensi, operator tur, fasilitas acara.
- Transparansi menjadi prioritas. Pemerintah Helsinki memastikan klaim ramah lingkungan bukan hanya “pemasaran” atau greenwashing, termasuk kepatuhan terhadap regulasi Uni Eropa terkait klaim lingkungan yang harus diverifikasi.
Pertumbuhan Pariwisata & Dampak Positif Ekonomi
Tidak hanya mencatat penghargaan, Helsinki juga membuktikan bahwa pariwisata berkelanjutan tetap mampu tumbuh:
- Statistik Finlandia melaporkan bahwa jumlah malam yang dihabiskan wisatawan internasional di Helsinki meningkat 19% dalam tujuh bulan pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.
- Pertumbuhan terbesar datang dari wisatawan kongres dan acara internasional. Fasilitas konferensi dan tempat acara di kota ini banyak yang bersertifikasi.
Tantangan yang Masih Harus Dituntaskan
Walau Helsinki unggul, ada sejumlah area yang perlu terus diperbaiki:
- Banyak wisatawan internasional tiba dengan transportasi udara atau kapal, yang memiliki jejak karbon tinggi. Pengurangan emisi pada sektor transportasi tetap menjadi tantangan besar.
- Meskipun hampir semua hotel besar sudah ramah lingkungan, fasilitas wisata lainnya masih harus mengejar sertifikasi dan standar ketat.
- Kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan wisata dan kenyamanan warga lokal—agar tidak terjadi overtourism atau kerusakan lingkungan lokal.
Baca Juga: 6 Kota Teraman di Eropa 2025, Bebas Copet & Nyaman untuk Solo Traveler!
Helsinki menunjukkan beberapa pelajaran penting bagi kota-kota lain di dunia:
- Sertifikasi lingkungan bukan barang mewah, tapi dasar penting untuk membuktikan klaim keberlanjutan.
- Transparansi & data terukur menjadi kunci agar masyarakat percaya, dan klaim keberlanjutan tidak dianggap sekadar kampanye pemasaran.
- Kolaborasi semua pihak: pemerintah, bisnis wisata, masyarakat lokal perlu berjalan bersama agar manfaat pariwisata ramah lingkungan betul-betul dirasakan semuanya.
- Pertumbuhan tak harus merusak — dengan strategi yang tepat, pariwisata bisa berkembang sekaligus menjaga alam dan kualitas hidup warga.
Helsinki bukan hanya sekadar kota yang menang dalam daftar destinasi paling berkelanjutan. Ia menjadi simbol global bahwa pariwisata bisa dijalankan dengan cara yang menguntungkan lingkungan, anggota masyarakat lokal, dan ekonomi sekaligus.
Dengan skor GDS-Index 93,52%, sertifikasi lingkungan yang hampir universal pada hotelnya, dan peningkatan kunjungan wisatawan +19%, Helsinki mempraktikkan apa yang diklaim banyak destinasi lain: keberlanjutan yang nyata.
Kota-kota di seluruh dunia sekarang punya tolok ukur nyata: bukan hanya berapa banyak wisatawan datang, tapi seberapa besar manfaat dan seberapa kecil dampak ke bumi dan ke penduduk lokal. Helsinki telah memimpin jalan, siapkah destinasi lainnya mengikuti jejak regeneratifnya?