Writer: Riyadz Aqsha - Selasa, 30 Desember 2025 09:18:32
Investasi saham semakin diminati masyarakat sebagai salah satu instrumen untuk mengembangkan aset dalam jangka panjang. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktunya memulai berinvestasi di saham. Banyak orang ragu untuk memulai karena khawatir akan risiko kerugian atau merasa belum memiliki pengetahuan yang cukup. Padahal, menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi saham tidak hanya bergantung pada kondisi pasar, tetapi juga kesiapan pribadi investor itu sendiri.
Pada dasarnya, tidak ada waktu yang benar-benar sempurna untuk memulai investasi saham. Prinsip utama dalam investasi saham adalah memulai sedini mungkin dengan perencanaan yang matang. Semakin awal seseorang berinvestasi, semakin panjang waktu yang dimiliki untuk menghadapi fluktuasi pasar dan memaksimalkan potensi keuntungan. Faktor waktu menjadi salah satu kunci penting dalam membangun portofolio saham yang sehat.
Kesiapan finansial menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan kapan memulai investasi saham. Seseorang disarankan telah memiliki dana darurat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa bulan. Dengan adanya dana darurat, investor tidak perlu terburu-buru menjual saham ketika menghadapi kondisi keuangan mendesak. Investasi saham sebaiknya dilakukan menggunakan dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain kesiapan finansial, pemahaman dasar mengenai pasar saham juga menjadi faktor penting. Memulai investasi saham sebaiknya dibarengi dengan pengetahuan tentang cara kerja pasar, jenis saham, serta risiko yang mungkin dihadapi. Saat ini, informasi dan edukasi mengenai investasi saham dapat diakses dengan mudah melalui berbagai sumber, sehingga pemula dapat belajar secara bertahap sebelum benar-benar terjun ke pasar.
Banyak orang menganggap bahwa investasi saham harus menunggu kondisi pasar yang stabil atau harga saham yang sedang turun. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun menunggu waktu yang dianggap ideal sering kali justru membuat seseorang menunda terlalu lama. Strategi investasi jangka panjang lebih menekankan pada konsistensi dibandingkan mencari waktu masuk pasar yang sempurna. Dengan berinvestasi secara rutin, investor dapat mengurangi risiko akibat fluktuasi harga saham.
Usia juga sering menjadi pertimbangan dalam menentukan kapan memulai investasi saham. Usia muda memberikan keuntungan karena memiliki horizon investasi yang lebih panjang. Investor usia muda cenderung lebih mampu menoleransi risiko dan memiliki waktu untuk memperbaiki strategi jika terjadi kesalahan. Namun demikian, investasi saham tidak terbatas pada usia tertentu. Selama memiliki tujuan keuangan yang jelas dan kesiapan yang memadai, siapa pun dapat memulai investasi saham.
Kondisi ekonomi dan pasar juga berpengaruh terhadap keputusan memulai investasi saham. Perubahan suku bunga, inflasi, serta kebijakan ekonomi dapat memengaruhi pergerakan harga saham. Meski demikian, bagi investor jangka panjang, kondisi pasar yang berfluktuasi justru dapat menjadi peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga yang lebih menarik. Oleh karena itu, fokus pada tujuan jangka panjang lebih penting dibandingkan reaksi terhadap kondisi pasar jangka pendek.
Disiplin dan konsistensi merupakan kunci dalam investasi saham. Memulai investasi saham sebaiknya disertai dengan rencana yang jelas, termasuk target investasi, jangka waktu, serta toleransi risiko. Dengan perencanaan yang baik, investor dapat lebih tenang menghadapi naik turunnya pasar. Konsistensi dalam berinvestasi secara berkala juga dapat membantu membangun portofolio yang lebih stabil.
Secara keseluruhan, kapan waktunya memulai berinvestasi di saham ditentukan oleh kesiapan finansial, pemahaman dasar, serta tujuan keuangan masing-masing individu. Tidak perlu menunggu momen pasar yang dianggap sempurna, karena waktu terbaik untuk memulai investasi saham adalah ketika seseorang sudah siap secara finansial dan mental. Dengan langkah yang tepat dan perencanaan yang matang, investasi saham dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.