Writer: Riyadz Aqsha - Rabu, 10 Desember 2025 00:37:33
Indonesia dan Pakistan memperkuat hubungan bilateral melalui penandatanganan tujuh Nota Kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama di berbagai sektor strategis. Seluruh proses penandatanganan dilakukan di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. Langkah ini sekaligus menandai babak baru hubungan kedua negara dalam bidang pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.
Penandatanganan berlangsung dalam suasana diplomatik yang hangat dan penuh optimisme. Para menteri dari kedua negara hadir untuk menandatangani dokumen kerja sama sesuai sektor masing-masing. Pemerintah Indonesia menilai perluasan kerja sama ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global.
Salah satu MoU yang diteken adalah kerja sama di bidang pendidikan tinggi, ditandatangani oleh Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Menteri Pendidikan Pakistan Khalid Maqbool Siddiqui. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pertukaran akademik, penelitian bersama, serta pemberdayaan institusi pendidikan tinggi di kedua negara. Program tersebut juga membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa Indonesia dan Pakistan untuk melanjutkan studi lintas negara.
Selain itu, Indonesia dan Pakistan meluncurkan kerja sama penting berupa Indonesian Aid Scholarship. Program beasiswa ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pendidikan Pakistan Khalid Maqbool Siddiqui. Melalui kerja sama ini, pemerintah Indonesia menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Pakistan sebagai bentuk komitmen diplomasi pembangunan.
Di sektor perdagangan, kedua negara menandatangani MoU mengenai penguatan perdagangan dan sertifikasi produk halal. Dokumen kerja sama tersebut dipertukarkan oleh Menlu Sugiono dan Menteri Perdagangan Pakistan Jam Kamal Khan. Indonesia melihat peluang besar karena kedua negara memiliki populasi muslim terbesar di dunia, sehingga kerja sama sertifikasi halal memiliki nilai strategis berjangka panjang.
MoU perdagangan ini diharapkan mampu memperlancar akses produk Indonesia ke Pakistan, terutama produk makanan, minuman, dan komoditas unggulan. Pakistan pun memperoleh keuntungan melalui peningkatan akses ekspor produk pertaniannya ke pasar Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi peningkatan volume perdagangan kedua negara di masa mendatang.
Selain perdagangan, Indonesia dan Pakistan juga sepakat memperkuat kerja sama untuk pengembangan UMKM. Dokumen tersebut dipertukarkan oleh Menlu Sugiono dan Menteri Ketahanan Pangan Nasional Pakistan Rana Tanveer Hussain. Fokus utamanya adalah peningkatan kapasitas pelaku UMKM, akses pembiayaan, hingga kerja sama pelatihan digital.
Langkah ini sangat penting mengingat sektor UMKM menjadi tulang punggung perekonomian di kedua negara. Dengan adanya kerja sama ini, pelaku UMKM dari Indonesia maupun Pakistan memiliki kesempatan memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk mereka. Pertukaran praktik terbaik juga menjadi bagian dari kolaborasi jangka panjang.
Indonesia dan Pakistan juga menandatangani MoU di bidang keperarsipan, yang dokumennya dipertukarkan antara Menlu Sugiono dan Wakil PM Pakistan sekaligus Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar. Kerja sama keperarsipan ini menjadi landasan penguatan dokumentasi sejarah dan pertukaran informasi antar lembaga arsip nasional.
Selain itu, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba. Kesepakatan ini menegaskan komitmen Indonesia dan Pakistan dalam menghadapi ancaman transnasional yang terus berkembang. Kolaborasi ini mencakup pertukaran data intelijen, peningkatan teknologi pemantauan, serta pelatihan aparat penegak hukum.
Di sektor kesehatan, kedua negara juga meneken MoU yang mencakup penguatan layanan medis, penelitian kesehatan, serta pertukaran tenaga ahli. Pemerintah menilai kerja sama kesehatan semakin penting pascapandemi global yang mengajarkan pentingnya ketahanan sistem kesehatan nasional.
Dengan ditandatanganinya tujuh MoU ini, Indonesia dan Pakistan menegaskan kembali komitmen mereka dalam memperluas kerja sama di berbagai sektor strategis. Pemerintah Indonesia meyakini bahwa kolaborasi ini akan membawa manfaat ekonomi, sosial, dan geopolitik bagi kedua negara. Hubungan Indonesia–Pakistan pun diperkirakan semakin kuat dalam beberapa tahun mendatang.