FYPMedia.ID - Makanan khas Indonesia dikenal kaya akan rasa dan rempah yang menggugah selera. Berbagai hidangan tradisional ini, yang biasa kita nikmati di tanah air, sering kali menjadi daya tarik bagi warga negara asing.
Namun, ternyata tidak semua orang bisa dengan mudah menikmati hidangan ini, terutama di luar negeri. Beberapa makanan Indonesia, memiliki harga yang jauh lebih mahal di luar negeri, bukan hanya karena proses penyajian yang rumit, tetapi juga karena keterbatasan bahan-bahan yang sulit ditemukan di negara-negara tersebut.
Bahan-bahan yang menjadi kunci dari keaslian rasa masakan Indonesia sering kali harus diimpor dari tanah air. Hal ini menyebabkan harga jual makanan Indonesia di luar negeri melambung tinggi. Selain itu, banyak restoran yang menyajikan masakan Indonesia di luar negeri harus menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas dan kesegaran bahan, menjadikannya lebih mahal.
Baca juga: Top 3 Kuliner Indonesia yang Menguasai Dunia!
Lalu hidangan Indonesia apa saja yang mahal di kanca internasional?
-
Rendang
[caption id="attachment_10015" align="aligncenter" width="460"]
sumber foto: Canva.com[/caption]
Di Indonesia, harga seporsi rendang umumnya berkisar antara Rp12.000 hingga Rp20.000. Namun, ketika hidangan ini dijual di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Selandia Baru, harga rendang bisa melonjak jauh lebih tinggi.
Di Amerika Serikat, seporsi rendang bisa dihargai sekitar Rp150.000, sementara di Selandia Baru, harga satu porsinya bahkan bisa mencapai Rp207.000. Hal ini disebabkan oleh faktor keterbatasan bahan-bahan asli Indonesia yang diperlukan untuk membuat rendang, serta biaya impor dan penyajian yang lebih tinggi di luar negeri.
-
Mie Instan
[caption id="attachment_10016" align="aligncenter" width="460"]
sumber foto: canva.com[/caption]
Di Indonesia, Indomie dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp2.500 per bungkus. Namun, situasinya berbeda ketika Indomie dijual di luar negeri. Di negara-negara seperti Jepang, harga sebungkus Indomie bisa melonjak hingga sekitar Rp12.000, bahkan lebih.
-
Tempe
sumber foto: canva.com[/caption]
Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang sangat populer di Indonesia. Selain harganya yang terjangkau, tempe juga mudah diolah dan menjadi lauk pelengkap dalam berbagai hidangan.
Tempe sangat digemari karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, serta dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari tempe goreng, tempe mendoan, orek tempe, hingga tambahan dalam sayur semur.
Di Indonesia, tempe dapat dibeli dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5.000 per potong, sehingga banyak keluarga yang mengonsumsinya setiap hari. Namun, tempe mengalami perubahan harga yang signifikan ketika dijual di luar negeri. Di Amerika Serikat, tempe yang memiliki berat sekitar 226 gram bisa dijual dengan harga mencapai Rp400.000.
Baca juga: Sering Makan Mie Instan? ini Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh
-
Pisang Goreng
[caption id="attachment_10018" align="aligncenter" width="460"]
sumber foto: canva.com[/caption]
Namun, situasi akan berbeda jika kalian mencoba mencari pisang goreng di Belanda. Di sana, harga satu pisang goreng bisa mencapai sekitar 5 Euro, yang setara dengan Rp75.000. Harga yang cukup fantastis jika dibandingkan dengan di Indonesia.
-
Sate
[caption id="attachment_10019" align="aligncenter" width="460"]
sumber foto: canva.com[/caption]
Di Indonesia, sate masih tergolong makanan yang terjangkau, dengan harga mulai dari Rp 15 ribu untuk seporsi. Namun, jika kamu bepergian ke luar negeri, terutama di Jerman, harga sate akan jauh lebih mahal. Di sana, seporsi sate bisa dihargai sekitar 10 Euro, yang setara dengan Rp 150 ribu.
Dengan segala keunikan dan cita rasanya, hidangan khas Indonesia memang memiliki daya tarik yang luar biasa di mata dunia. Namun, keterbatasan bahan dan biaya impor yang tinggi membuat harga makanan Indonesia di luar negeri jauh lebih mahal dibandingkan di tanah air.