fypmedia.id – Vokalis band Soegi Bornean, Fanny mengungkapkan kekesalannya kepada salah satu maskapai penerbangan. Ia mencurahkan isi hatinya tersebut via media sosial miliknya. Curahannya tersebut didasari lantaran gutar dan mixer miliknya rusak saat masuk ke dalam bagasi pesawat yang ditumpanginya usai melakukan tur konser dari Bengkulu menuju Semarang untuk pulang. Namun harus transit terlebih dahulu di Jakarta.
“Jadi, kita tuh pulang dari Bengkulu ke Semarang, tapi harus transit di Jakarta pas dari Bengkulu kita naik Super Air Jet” ungkap Aditya Ilyas, gitaris Soegi Bornean saat dihubungi awak media. Rabu (21/9).
Saat kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa tidak khawatir dengan keadaan barangnya. Lantaran sudah dibungkus dengan baik dan sudah di-wrap dan stiker fragile. Ternyata, tetap saja mengalami kerusakan setelah dibuka turun dari pesawat. Ia dan personel Soegi Bornean lainnya pun mengungkapkan kekesalan atas kasus ini. Menurutnya, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi dan pihak maskapai agar selalu memperhatikan kenyamanan penumpang.
Gitar yang rusak tersebut adalah Gitar Taylor 314. Gitar tersebut merupakan dambaan Ilyas sejak lama. Ia membelinya sekitar tiga bulan lalu. Menurut Ilyas, gitar tersebut buatan Amerika dan sulit didapat di Indonesia. Beruntung, saat itu ada salah seorang kenalannya yang bersedia menjual gitar tersebut kepadanya.
“Gitar Impian. Gitar yang sebenarnya didambakan sejak dulu. Terus mendambakan dapat gitar ini akhirnya dapet, malah kayak gini. Mimpinya hancur lagi” kata Ilyas.
“Ini kalau beli baru sekitar Rp34,5 juta. Sekarang sudah tidak bisa dipakai. Suaranya sudah beda” tambahnya.
Sementara itu, pihak maskapai Batik Air meminta maaf atas kejadian ini. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro. Ia menyampaikan permintaan maaf pihak Batik Air melalui keterangannya yang diungkapkan pada Kamis (21/9). Namun, ia menambahkan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dari pihak layanan bagasi Batik Air. Meski demikian, pihaknya akan terus mendalami mengenai informasi mengenai kejadian tersebut. Mengenai persoalan ganti rugi, Danang menyebutkan akan mengikuti sesuai dengan aturan penerbangan yang berlaku.
(riz/riy)