Danau Toba Dapat Hadiah ‘Kartu Kuning’ Dari UNESCO

Danau Toba Dapat Hadiah ‘Kartu Kuning’ Dari UNESCO

fypmedia.id – Danau Toba merupakan danau yang menawarkan segi keindahan alam di Provinsi Sumatera Utara. Danau ini juga merupakan daya tarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Provinsi Sumatera Utara. Memiliki luas sekitar 1.130 meter persegi, menjadikan danau ini sebagai danau terluas di Asia Tenggara bahkan dunia. Danau Toba menawarkan berbagai pilihan wisata alam dan budaya, salah satunya wisata budaya Batak Toba.

Keunikan dari Danau Toba ini membuat Danau Toba masuk ke  dalam salah satu situs Geopark yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2020. Namun, Danau Toba terancam dicabut status Geopark nya oleh UNESCO. Selain itu, Danau Toba juga mendapatkan hadiah ‘kartu kuning’ dari pihak UNESCO.

Pihak UNESCO menyatakan situs Geopark Danau Toba harus divalidasi setiap empat tahun sekali. Tujuan dari pemeriksaan tersebut untuk memastikan kualitas dari lokasi Geopark tersebut. Hasil dari penelusuran pihak UNESCO, mendapati hasil terdapat lima destinasi geopark yang mendapat hadiah ‘kartu kuning’ atau peringatan, salah satunya adalah Danau Toba.

Pemberian hadiah ‘kartu kuning’ ini diberikan lantaran Danau Toba dianggap memiliki beberapa kekurangan. Selain itu, cenderung kurang ‘beraksi’. Mulai dari faktor permasalahan pada Sumber Daya Manusia (SDM), kebersihan, hingga kegiatan perekonomian yang hidup di sekitar Danau Toba. Pengelola diminta untuk memperbaiki dan berbenah untuk mempertahankan status Geopark dari UNESCO kepada Danau Toba. Jika tidak diindahkan, maka stastus Global Geopark dari UNESCO akan dicabut atau terkena sanksi ‘kartu merah’.

Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan segera mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang muda dan aktif. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas Danau Toba yang lebih baik dan sesuai dengan arahan dari UNESCO. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengembangan wisata di Danau Toba yang bersifat geotrail dan ekowisata.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika menanggapi status Global Geopark Danau Toba. Ia mengatakan bahwa ini merupakan salah satu wake up call, serta memastikan kepada semua pihak agar mengelola Danau Toba sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Agar status Global Geopark Danau Toba tidak dicabut oleh UNESCO.

 (riz/riy)