FYPMEDIA.ID – Istikharah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang dianjurkan ketika seorang Muslim dihadapkan pada pilihan yang sulit. Melalui shalat istikharah, seorang hamba memohon petunjuk kepada Allah mengenai keputusan yang terbaik. Namun, sering muncul pertanyaan: Apakah mimpi adalah jawaban dari istikharah? Shalat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan dengan niat meminta petunjuk kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah: “Jika salah seorang di antara kalian berniat untuk melakukan suatu urusan, maka hendaklah ia melakukan shalat dua rakaat selain shalat wajib, kemudian berdoa (istikharah).” (HR. Bukhari).
Doa setelah shalat istikharah berisi permohonan agar Allah memilihkan yang terbaik bagi hamba-Nya dalam urusan dunia dan akhirat, serta menjauhkan segala keburukan. Dalam doa ini, seorang hamba menyerahkan seluruh keputusannya kepada Allah, meyakini bahwa hanya Dia yang mengetahui apa yang terbaik, meskipun keputusan tersebut mungkin tidak sesuai dengan keinginan awal manusia. Banyak orang yang beranggapan bahwa setelah melaksanakan shalat istikharah, jawaban akan muncul dalam bentuk mimpi. Pandangan ini cukup umum di masyarakat, karena mimpi sering dianggap sebagai petunjuk ilahi yang datang di luar kesadaran manusia. Namun, benarkah mimpi adalah satu-satunya tanda yang dapat diharapkan?
Dalam islam tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan bahwa hasil dari shalat istikharah berupa sebuah mimpi. Sejumlah ulama diantaranya Imam an-Nawawi menyatakan bahwa pilihan akan diberikan kepada seseorang yang melaksanakan shalat tersebut adalah dengan dibukakan hatinya untuk menerima atau melakukan suatu hal. Banyak orang menanti jawaban istikharah bukan hanya melalui mimpi tetapi juga melalui membuka al-qur’an secara acak, lalu mencoba mencari jawabannya melalui ayat yang tak sengaja terbuka, atau dengan butiran-butiran tasbih, dan lain-lain. Itu semua tidak mempunyai landasan dalil dan hadis yang kuat.
Istikharah adalah do’a agar kita dimudahkan dalam memilih, aka jawabannya tentu bukan dari mimpi. Sebuah ilustrasi, kalau kita akan ujian terkadang kita harus menjawab pertanyaan pilihan ganda, disitu kita berdoa kepada Allah agar benar dalam memilih. Apakah jawaban yang kita peroleh dari mimpi? Tentu tidak, akan tetapi jawaban itu kita temukan dari hasil belajar sebelumnya.
Dalam memilih sesuatu yang kita perlukan dalam survei, data, dan argumentasi yang kuat. Itulah landasan kita dalam memilih. Maka, sebelum istikharah kita dituntut untuk mengumpulkan data, survei, dan meneliti. Setelah semua itu kita lakukan dan sudah ada alasan untuk memilih, maka melalui istikharahlah kita meminta kepada Allah SWT agar pilihan kita tidak salah. Bukankah jawaban dari shalat istikharah sebenarnya sudah ada dalam do’a istikharah itu sendiri?
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan dari ilmu-Mu, memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut keperluannya) baik bagiku, agama, dan kehidupanku (baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang), maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku (baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang), maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridhoilah aku”
Artinya, ketika pilihan yang kamu curhatkan kepada Allah SWT melalui shalat istikharah tersebut adalah baik, maka Allah SWT akan memudahkan jalan untuk mewujudkannya, dan Allah SWT akan menjadikan hati kamu lapang untuk menerima pilihan tersebut. Jadi, mimpi bukanlah satu-satunya jawaban dari istikharah karena mimpi sangat rentan dipengaruhi oleh halusinasi dan perasaan seseorang. Petunjuk Allah bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti kemudahan dalam urusan, kemantapan hati, atau tanda-tanda lain yang memudahkan seseorang dalam membuat keputusan. Shalat istikharah harus diiringi dengan usaha dan tawakkal kepada Allah, karena Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.