FYPMEDIA.ID – Penderita agorafobia memiliki gejala takut keluar rumah dalam waktu lama, takut sendirian dalam situasi sosial, takut kehilangan kendali di tempat umum, takut berada di tempat yang sulit untuk melarikan diri, seperti berada di dalam mobil atau lift, berisik atau terasing dari orang lain, dan cemas atau gelisah. Agorafobia sering terjadi bersamaan dengan serangan panik. Serangan panik dapat mencakup berbagai gejala fisik yang parah, seperti nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, pusing, gemetaran, tersedak, berkeringat, panas dingin, mual, diare, mati rasa, dan sensasi kesemutan.
Gangguan kepribadian adalah bentuk penyakit mental. Penyakit ini menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan berperilaku dengan cara yang tidak normal dan sulit diubah. Orang dengan gangguan kepribadian juga mengalami kesulitan memahami situasi dan orang lain. Gangguan kepribadian begitu tersebar luas di masyarakat sehingga dapat berdampak serius pada kehidupan mereka yang terkena dampaknya. Konsekuensi dari gangguan ini yaitu orang lain tidak dapat menjalin hubungan sosial karena orang lain merasa tidak nyaman. Salah satunya yaitu agorafobia.
Penderita agorafobia digambarkan dalam film The Woman in the Window (2021) yang tayang di Netflix. Film sebagai media audiovisual yang terdiri dari potongan-potongan gambar yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang padu dan mampu menangkap realitas sosial budaya, tentunya membuat film mampu menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dalam bentuk media visual. Pada dasarnya, dunia film memegang peranan yang sangat penting dalam setiap penemuan yang dianggap perlu untuk dikaji
Faktor Gejala Agorafobia pada Tokoh Utama
-
Kecemasan yang Berlebihan pada Ruangan Terbuka
Anna menghampiri rumah kediaman Russell menggunakan payung pada malam hari dengan tujuan menolong Katherine yang sedang sekarat. Akan tetapi, usaha Anna gagal. Kaki Anna tidak sanggup melangkah menuju kediaman Russel padahal Anna hampir sampai. Anna terjatuh dan melihat mobil ke arahnya, lalu Anna pingsan.
Ketika malam Halloween, Anna Fox terbangun karena mendengar suara dari luar rumahnya yang terdapat sekumpulan anak melempari telur ke pintu rumah Anna. Ia berteriak sambil ketakutan melalui kotak suara pada CCTV agar anak-anak tersebut segera menjauh dari rumahnya. Anna mengalami serangan panik, napas yang terengah-engah, dan berkeringat. Ia mencoba memberanikan diri untuk keluar rumah memberi peringatan pada anak-anak tersebut. Setelah membuka pintu, Anna jatuh pingsan karena ia belum sepenuhnya berani keluar rumah.
-
Merasa Tidak Nyaman
Ketika Katherine berkunjung ke rumah Anna pertama kalinya. Anna menceritakan penyakit yang dideritanya. Akan tetapi, Katherine bertanya kepada Anna maukah dirinya untuk keluar rumah. Anna langsung menjawab pertanyaan Katherine dengan ekspresi tegang dan menahan emosi.
-
Bunuh Diri
Anna merasa tidak berguna dan kebingungan. Semua permasalahan dihadapi sendiri tidak ada seseorang yang percaya kepadanya. Anna mengambil narkoba di atas lemari bukunya. Ia campuri dengan alkohol untuk mengakhiri hidup. Sebelum itu, Anna membuat sebuah video sebagai bukti kewarasannya. Aksi Anna sebelum melakukan bunuh diri diketahui oleh Ethan.
-
Ketergantungan pada Alkohol
Kebiasaan buruk Anna Fox disaksikan oleh Katherine Melli. Katherine menegur Anna ketika minum obat bersamaan dengan alkohol. Respons Anna langsung mengganti topik pembicaraan dan ia tidak menanggapi nasihat dari Katherine.
Malam hari setelah Anna belajar bahasa Prancis di tabletnya. Ia menonton televisi dan minum alkohol bersamaan dengan obat. Anna dalam kondisi mabuk walaupun ia memaksakan diri untuk berusaha sadar.
-
Perilaku Berbohong
Anna Fox berbohong ketika Alistair Russell berkunjung ke rumahnya yang menanyakan pada Anna apakah tadi malam ia kedatangan seseorang. Dengan ekspresi yang tegang dan berbicara putus-putus, Anna berbohong kepada Alistair. Padahal, Katherine telah berkunjung ke rumah Anna.
Sikap berbohong Anna lakukan lagi ketika David bertanya apakah Anna kenal dengan tetangga di seberang jalan. Anna hanya menggelengkan kepala. Padahal Anna sudah pernah bertemu keluarga Russell.
-
Amnesia
Anna bercerita kepada Jane dan Ethan bahwa ia memiliki seorang anak berusia 8 tahun dan hubungan suaminya telah bercerai. Padahal keluarga Anna telah meninggal dunia pada sebuah kecelakaan.
-
Mengingat Kejadian
Anna semakin kepikiran dengan Katherine. Kejadian Katherine menolong Anna ketika malam Halloween masih sangat jelas ingatan Anna pada peristiwa tersebut. Di bawah tekanan yang menimpanya, Anna mencari foto-foto berkaitan Katherine sambil mengingat awal pertemuan mereka.
Ketika menonton televisi, Anna Fox hafal dialog pada tokoh di dalam televisi tersebut karena kebiasaan Anna yang hanya mengurung diri dan menghabiskan waktu untuk menonton televisi berulang kali sehingga ia hafal pada dialog tokoh.
-
Halusinasi
Halusinasi yang dialami Anna Fox muncul ketika memikirkan hal yang terlalu serius bagi dirinya dan merasa kesal pada orang yang telah ia temui. Seolah Anna sedang menceritakan keresahannya pada seseorang yang ia imajinasikan sendiri. Faktanya, Anna sedang berbicara dengan pikirannya sendiri. Setelah berhalusinasi, Anna mengambil napas dan melihat di sekelilingnya.
-
Berbicara Tidak Teratur
Anna Fox terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara dari lantai bawah dan segera memanggil 911. Dalam kondisi panik, Anna berbicara tidak teratur dan gugup serta napas yang terengah-engah.
Faktor Penyebab Agorafobia pada Tokoh Utama
-
Trauma pada Peristiwa Tragis
Awal mula Anna Fox menderita agorafobia karena ia mengalami kecelakaan mobil bersama anak dan suaminya yang menyebabkan mereka meninggal dunia. Rasa bersalah dan trauma, Anna Fox tidak memberanikan diri keluar dari rumah seakan ia merasa ajal menjemput ketika berada di luar rumah.
-
Isolasi Sosial