FYPMEDIA.ID – Film Vina: Sebelum 7 Hari tengah menjadi perbincangan netizen. Film tersebut diangkat dari kisah nyata penganiayaan, pelecehan hingga berujung pembunuhan yang menimpa seorang perempuan asal Cirebon bernama Vina.
Bagi yang belum menonton, film Vina: Sebelum 7 Hari sudah tayang di bioskop tanah air dan terus mendapatkan respons yang tinggi. Bahkan, film Vina: Sebelum 7 Hari memunculkan pro kontra serta ajakan untuk memboikot film tersebut. Menurut akun Instagram @deecompany_official pada 13 Mei 2024, film Vina: Sebelum 7 Hari menembus 2.121.373 penonton pada hari kelima.
Vina: Sebelum 7 Hari adalah film bergenre horor sekaligus drama yang mulai diputar di bioskop pada 8 Mei 2024. Berdasarkan informasi dari laman IMDb, film ini adalah karya dari sutradara Anggy Umbara. Film yang diproduksi oleh PT Umbara Brothers Film berdurasi 1 jam 40 menit dan siap menyuguhkan kisah yang terbilang tragis untuk para penonton.
Data dari IMDb, film Vina: Sebelum 7 Hari adalah karya berbentuk film ke-31 Anggy Umbara. Sebelumnya, ia telah memproduksi film-film kondang, seperti Comic 8, Alif Lam Mim, Warkop DKI Reborn, Insya Allah Sah, Munkar, sampai Siksa Neraka.
Sesuai dengan judulnya, film Vina: Sebelum 7 Hari mengisahkan Vina, seorang korban kekejian yang ditemukan tewas tergeletak di Jalan Layang Cirebon. Kematiannya diduga akibat kecelakaan sepeda motor tunggal.
Namun, nenek Vina curiga begitu melihat jenazah Vina yang sudah remuk secara tidak wajar. Ketika penyelidikan masih berlanjut, rekan Vina yang bernama Linda, mengaku dibisiki arwah Vina. Ia mengaku hanya punya waktu selama tujuh hari untuk mengungkapkan kebenaran dari kematiannya.
Vina dan kekasihnya, Rizky, menjadi korban pembunuhan anggota geng motor pada 27 September 2016 lalu. Kejadian bermula ketika korban dan teman-temannya melintasi SMP 11 Kali Tanjung.
Tiba-tiba, sekelompok orang dari geng motor Moonraker melempari kedua korban hingga membuatnya berpisah dari rombongan. Para pelaku langsung mengejar korban dan memukul dengan bambu.
Kedua korban yang sudah tidak berdaya lalu dibawa ke tempat sepi dan dihabisi hingga tewas. Bahkan, Vina sempat diperkosa terlebih dahulu oleh para pelaku.
Setelah melakukan tindakan keji itu, para pelaku membuang jasad korban di Flyover Kepongpongan. Kendati awalnya diperkirakan keduanya mengalami kecelakaan, hasil penyelidikan polisi berhasil mengungkap bahwa korban tewas akibat aksi kriminalitas.
Perlu diketahui, kasus Vina berakhir dengan 3 orang masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) sedangkan 8 pelaku lainnya sudah ditangkap.
Suara tangisan Vina yang sempat viral juga akan hadir dalam film Vina: Sebelum 7 Hari. Nayla S Purnama, aktris yang memerankan Vina, telah melakukan rekaman ulang suara tangisan tersebut. Kemudian, suara rekaman asli akan diputar di akhir atau di credit title.
Setelah trailer Vina: Sebelum 7 Hari dirilis, ada kontroversi yang berkembang. Terdapat pihak-pihak yang menganggap Anggy Umbara dan pihak produser mengeksploitasi penderitaan Vina dan keluarga. Menanggapi hal ini, Marliana selaku kakak Vina memberi tanggapan.
“Saya setuju untuk dijadikan film, lebih banyak doa untuk adik saya sendiri. Sama seperti Pak Dheeraj, jangan ada Vina-Vina yang lain. Cukup adik saya saja. Dari cerita ada kemiripan, cukup bagus juga, ya bagus lah,” ujarnya pada Kamis (18/4/2024).
Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara juga memberikan tanggapan.
“Kita hidup di negara Bhinneka Tunggal Ika, nggak cuma film ini ada juga yang lain pro kontra, kita hargai itu semoga mereka juga hargai kami juga yang juga punya prinsip perbedaan saya hargai yang pro dan kontra. Kita berangkat dari tujuan baik harapannya ke depannya dapat berkah, semoga yang kontra bisa hargai kita juga,” ucapnya pada Senin (13/5/2024).
Film yang diadaptasi dari kisah nyata ini dinilai mengeksploitasi kasus Vina untuk keuntungan semata. Beberapa komentar pedas mengatakan bahwa film ini seharusnya dijadikan dokumenter daripada horor. Selain dikomersialkan, film ini dapat hujatan karena tidak ada empati kepada sang mendiang.
Menurut penulis, yang dijadikan titik masalah sebenarnya ada di film yang merupakan sebuah karya bebas yang terdapat sentuhan kreativitas pembuatnya, baik itu sutradara, penulis, atau pihak produksi lain.
Sejak tayang di bioskop pada 8 Mei 2024, film Vina: Sebelum 7 Hari ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya TikTok dan X, lantaran menampilkan adegan kekerasan seksual. Oleh Lembaga Sensor Film (LSF), adegan tersebut dinilai masih wajar untuk film kategori 17 tahun ke atas. Namun, kritikus film, aktivis perempuan, dan sejumlah warganet menilai adegan itu terlalu brutal dan kurang etis.
Terlepas dari kontroversi dan oposisi yang didapat, tidak sedikit yang merasakan bahwa film ini menggugah rasa kesedihan dan prihatin tentang apa yang terjadi saat itu.