FYPmedia.id – Tradisi kebudayaan Pacu Jalur, yang berasal dari Riau, segera diusulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam Taklimat Media Tradisi Pacu Jalur di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
“Pacu Jalur ini sudah mendapatkan status warisan budaya takbenda Indonesia sejak 2014. Sekarang saatnya kita membawa ke panggung dunia lewat UNESCO,” ujar Fadli Zon.
Pacu Jalur sendiri merupakan perlombaan perahu tradisional khas masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Acara ini digelar setiap tahun dan menjadi magnet wisata budaya yang menyedot ribuan penonton lokal hingga mancanegara.
Menteri Fadli menjelaskan bahwa saat ini banyak negara berlomba-lomba untuk mendaftarkan tradisi lokalnya ke UNESCO. Namun, Indonesia tetap optimis Pacu Jalur bisa masuk dalam daftar resmi.
“UNESCO memang membatasi jumlah usulan per negara setiap tahun. Tapi kita akan tetap daftar dan berharap antreannya tidak terlalu panjang,” katanya optimistis.
Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan dayung. Tradisi ini merupakan simbol gotong royong, keberanian, dan semangat kolektif masyarakat Kuansing. Setiap jalur (perahu panjang) diisi oleh puluhan pendayung yang tampil dengan kostum tradisional dan iringan musik khas Melayu.
Ajang ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga menjadi sarana penguatan ekonomi lokal lewat pariwisata dan UMKM yang berkembang selama festival berlangsung.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kebudayaan juga memberikan beasiswa kepada Rayyan Arkan Dikha, seorang pelajar muda yang aktif melestarikan tradisi Pacu Jalur di daerahnya.
“Kami mengapresiasi upaya generasi muda seperti Rayyan. Beasiswa ini akan membantunya melanjutkan pendidikan, sekaligus jadi motivasi bagi anak-anak muda lain untuk mencintai budaya sendiri,” ujar Fadli Zon.
Usulan pendaftaran Pacu Jalur ke UNESCO menjadi langkah strategis memperkenalkan budaya Indonesia ke level global. Selain Pacu Jalur, Indonesia sebelumnya telah sukses mendaftarkan berbagai budaya seperti Wayang, Batik, Angklung, dan Pencak Silat ke UNESCO.
Dengan dorongan penuh dari pemerintah dan keterlibatan generasi muda, diharapkan Pacu Jalur bisa segera menyusul dan mendapat pengakuan dunia sebagai salah satu kekayaan budaya takbenda yang membanggakan bangsa. (ryd)