Tetap Solid di BRICS, Indonesia Tak Gentar Hadapi Ancaman Tarif Trump

brics

FYPmedia.id – Indonesia menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi bagian dari kelompok ekonomi dunia BRICS, meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara-negara anggota blok tersebut.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pada Rabu (9/7/2025), menanggapi peringatan keras dari AS yang menyebut bahwa negara-negara yang “berpihak” pada BRICS akan menghadapi konsekuensi ekonomi.

“Kita harus menghadapinya. Ini bagian dari risiko dan konsekuensi saat kita memutuskan bergabung dengan BRICS,” ujar Prasetyo seperti dikutip dari RT.com.

BRICS: Pilihan Strategis Indonesia

Indonesia secara resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS pada awal 2025. Blok ekonomi ini kini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, dan beberapa negara baru termasuk Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai strategi jangka panjang untuk memperluas kerja sama ekonomi global di luar dominasi Barat.

Bagi Indonesia, keberadaan di BRICS membuka peluang besar untuk memperluas ekspor, memperkuat investasi lintas negara, dan memperluas pengaruh diplomatik di kancah internasional.

AS Kirim Surat Peringatan ke 14 Negara

Dilaporkan bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan surat peringatan kepada 14 negara, termasuk Indonesia dan Afrika Selatan, terkait potensi dikenakan tarif tambahan mulai 1 Agustus 2025.

Trump menyebut BRICS sebagai blok yang mengadopsi kebijakan anti-Amerika, dan siap memberlakukan bea masuk ekstra bagi negara yang mempererat kerja sama dengan blok tersebut.

Indonesia: Tidak Takut, Fokus ke Masa Depan

Pemerintah Indonesia menilai bahwa ancaman tarif dari AS adalah dinamika geopolitik yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Menurut Prasetyo, Indonesia tidak akan mengorbankan peluang kerja sama strategis demi menghindari tekanan ekonomi dari satu negara.

“Kami sudah memperhitungkan risikonya. Justru dengan BRICS, kita punya lebih banyak mitra untuk tumbuh bersama,” jelasnya.

BRICS dan Arah Baru Diplomasi Ekonomi RI

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS mencerminkan pergeseran strategi diplomasi ekonomi yang kini lebih inklusif dan berorientasi pada kemitraan multilateral.

Di tengah ketidakpastian global, pilihan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS justru dipandang sebagai langkah berani yang membuka jalan bagi transformasi ekonomi digital, energi bersih, dan integrasi pasar global yang lebih luas. (ryd)