Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong: 56 Terluka, 791 Mengungsi, dan 350 Pohon Tumbang

Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong

FYP Media.ID – Kota metropolitan Hong Kong baru saja diguncang oleh kedahsyatan Topan Super Ragasa, yang memicu kerusakan masif di berbagai wilayah. Dengan kecepatan angin badai yang luar biasa, topan ini menghantam pantai timur Hong Kong, menghancurkan properti, menumbangkan ratusan pohon, hingga menyebabkan banjir besar di berbagai distrik.

Topan Super Ragasa Hancurkan Pintu Kaca Hotel Mewah

Sebuah video viral memperlihatkan detik-detik dramatis saat gelombang besar menerjang Hotel Fullerton Ocean Park, sebuah hotel mewah yang terletak di kawasan pesisir Ocean Park, Hong Kong. Pintu kaca hotel pecah dihantam air bah, dan air laut langsung menyapu masuk ke lobi hotel, menciptakan banjir mendadak setinggi lutut.

Seorang pria terlihat terseret oleh arus kuat di dalam lobi, sementara staf hotel panik meminta semua tamu untuk segera meninggalkan area. Meski insiden ini tampak mengerikan, pihak hotel memastikan tidak ada laporan korban luka. Dalam pernyataannya, manajemen hotel menyatakan:

“Tidak ada laporan cedera. Kami telah mengerahkan sumber daya tambahan dan melakukan segala yang kami bisa untuk mengurangi dampak topan dahsyat ini demi menjaga keselamatan dan kesejahteraan tamu kami.”

Observatorium Hong Kong Naikkan Sinyal Tertinggi T10

Topan Ragasa memaksa Observatorium Hong Kong (HKO) mengeluarkan peringatan tertinggi, Sinyal No. 10 (T10), pada pukul 02.40 dini hari, Rabu (24/9). Ini merupakan tingkat peringatan yang jarang dikeluarkan dan hanya digunakan saat badai sangat berbahaya sedang mengancam kota.

Hanya dalam waktu satu jam sebelumnya, HKO telah menaikkan peringatan ke T9. Namun karena kondisi cuaca yang memburuk sangat cepat, sinyal T10 langsung diberlakukan. Sinyal ini akhirnya diturunkan ke T8 pada pukul 13.20, seiring topan mulai menjauh dari kota.

Kerusakan Meluas: Dari Pohon Tumbang hingga Longsor

Dampak dari Topan Ragasa sangat terasa di seluruh wilayah kota. Pemerintah Hong Kong mencatat:

  • 350 laporan pohon tumbang diterima hingga Rabu pagi pukul 09.00.

  • 56 orang terluka, telah menerima perawatan di ruang gawat darurat.

  • 12 laporan banjir masuk ke Departemen Drainase.

  • 1 laporan tanah longsor dikonfirmasi oleh Departemen Teknik Sipil dan Pembangunan.

Wilayah seperti Heng Fa Chuen menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan ombak yang menghantam hingga setinggi tiang lampu. Banjir menyapu halaman perumahan dan jalanan di sekitar area tersebut.

791 Warga Mengungsi ke 50 Penampungan Sementara

Sebagai respon terhadap bencana ini, Departemen Dalam Negeri Hong Kong membuka 50 penampungan sementara di berbagai distrik. Hingga saat berita ini diturunkan, sebanyak 791 warga telah mengungsi untuk mencari perlindungan dari badai.

Sementara itu, di daerah pesisir Sham Tseng, bagian fasad dari blok apartemen Bellagio hancur diterjang angin kencang. Pohon-pohon besar juga tumbang di beberapa lokasi strategis seperti:

  • Oi Man Estate (Ho Man Tin)

  • Prime View Garden (Tuen Mun)

  • Kowloon Tong

Banjir Besar dan Gelombang Setinggi Gedung

Selain hujan deras dan angin kencang, kenaikan air laut signifikan turut memperparah situasi. Daerah Siu Sai Wan, yang hanya 10 menit dari Heng Fa Chuen, juga mengalami banjir besar pada pagi hari. Media sosial dipenuhi dengan video dramatis dari warga yang merekam ombak besar menerjang pemukiman dan jalan umum.

Situasi ini mengingatkan warga akan tragedi serupa saat Topan Super Mangkhut menghantam Hong Kong pada tahun 2018, menyebabkan kekacauan transportasi dan kerusakan infrastruktur yang parah.

Aktivitas Sekolah dan Kantor Tetap Berjalan Kamis Ini

Meskipun dampak topan cukup besar, pemerintah Hong Kong memutuskan untuk tidak memberlakukan status “kondisi ekstrem” pada Kamis, 25 September 2025. Aktivitas belajar dan bekerja tetap berjalan normal.

Keputusan ini memicu reaksi beragam, mengingat banyaknya kerusakan dan gangguan yang masih berlangsung di sejumlah wilayah. Namun seorang sumber dalam menyatakan bahwa penurunan sinyal ke No. 3 pada Rabu malam memberikan ruang bagi tim pemerintah untuk menyelesaikan proses pemulihan dan pembersihan puing.

Penerbangan Mulai Kembali Setelah Tengah Malam

Otoritas Bandara Internasional Hong Kong menyatakan bahwa beberapa penerbangan masuk akan kembali beroperasi setelah tengah malam, mengikuti perkembangan cuaca yang membaik.

Sementara itu, Observatorium Hong Kong menyatakan bahwa sinyal peringatan akan diturunkan lebih lanjut menjadi No. 3 pada pukul 20.20, karena Topan Ragasa telah mendarat di Yangjiang, Guangdong, dan bergerak menjauh dari wilayah Hong Kong. Meski begitu, angin kencang dari arah tenggara masih diperkirakan memengaruhi sebagian kota secara sporadis.

Kesimpulan: Perlu Kesiapsiagaan Lebih Baik Hadapi Topan

Topan Super Ragasa menjadi pengingat betapa rentannya wilayah pesisir terhadap bencana alam skala besar. Dengan lebih dari 50 orang terluka, ratusan pohon tumbang, dan hampir 800 orang mengungsi, Hong Kong kembali menghadapi ujian besar dari alam.

Pemerintah dan masyarakat dituntut untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan bencana, terutama dalam merespons cepat dampak topan, banjir bandang, dan angin kencang.