FYPMEDIA.ID-Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan dengan sebuah potret yang menyentuh hati banyak orang: seorang siswa SD yang sedang mengikuti upacara bendera di atas lumpur. Dengan kaki yang tenggelam hingga mata kaki, seragam sekolah yang kotor, dan bendera merah putih yang berkibar di hadapannya.

Potret ini terjadi di SD Negeri Basirih 10, Kecamatan. Aluh-aluh, Kabupaten. Banjar, Provinsi. Kalimantan Selatan namun tidak ada keterangan lebih lanjut tentang kapan pengambilan foto ini.

Foto ini pertama kali muncul di media sosial dan dengan cepat menjadi viral. Banyak netizen yang merasa terharu dan kagum melihat kegigihan siswa tersebut. Di tengah kondisi yang serba terbatas dan penuh tantangan, siswa ini tetap berdiri tegak mengikuti upacara bendera.

Banyak warga net yang memberinya semangat seperti :

“smg adik2 nya menjadi generasi Indonesia yang berhasil dan berjiwa semangat besar untuk kemajuan negara Indonesia dgn kejujurannya”

“semangat ych anak ku semoga cita cita mu tercapai”

“ya Allah kalian keren”

Viralnya potret ini juga mengundang perhatian publik terhadap kondisi pendidikan di daerah-daerah terpencil. Banyak orang yang merasa prihatin dan mulai mempertanyakan, apakah fasilitas pendidikan di Indonesia sudah merata? Mengapa masih ada anak-anak yang harus berjuang dengan kondisi seperti ini untuk bisa mengikuti upacara bendera?

Sebagian warga net mempertanyakan apakah infrastruktur sekolah Indonesia sudah merata? Dan menyindir pejabat daerah seperti:

“gubernurnya gimana?”

“bangsaku memang luar biasa”

“Yaa Allah…lihat ini petinggi petinggi bangsa…ini anak didik anak untuk masa depan bangsa…cb buka mata.mata hati lihat lihat keadaan ini”

“Duh kasiyan lihat’nya.. ini nih yang harus lebih perhatiin pemerintah”

Potret ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah-daerah yang masih minim fasilitas. Semangat juang siswa ini seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli dan berupaya memberikan akses pendidikan yang layak bagi semua anak di Indonesia.