FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Update Terbaru: 303 Korban Tewas dan 279 Hilang Akibat Bencana Sumatera 2025

News

Update Terbaru: 303 Korban Tewas dan 279 Hilang Akibat Bencana Sumatera 2025

Writer: Raodatul - Minggu, 30 November 2025 08:00:00

Update Terbaru: 303 Korban Tewas dan 279 Hilang Akibat Bencana Sumatera 2025
Sumber gambar: Tim gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Desa Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat (27/11/2025)(KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO)

FYPMedia.id - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera—Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar)—masih menyisakan duka mendalam. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis data terbaru mengenai jumlah korban meninggal dunia serta korban hilang dalam tragedi yang disebut sebagai salah satu bencana paling mematikan di Indonesia sepanjang 2025.

Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (29/11/2025), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa total 303 orang telah ditemukan meninggal dunia, sementara 279 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor atau terseret arus banjir bandang. Data ini mencakup tiga wilayah paling terdampak: Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Suharyanto menegaskan bahwa jumlah korban terus mengalami perubahan seiring intensifnya operasi pencarian di lapangan. “Aceh per sekarang ada penambahan korban. Yang pertama untuk korban jiwa meninggal dunia ada 47, 51 masih hilang, 8 luka-luka,” ujarnya melalui siaran resmi YouTube BNPB, dikutip dari detikcom pada Minggu (30/11/2025).

Bencana yang disebabkan curah hujan ekstrem, pergeseran tanah, dan topografi wilayah yang rentan ini memutus akses darat, merusak ribuan rumah, serta menyebabkan sebagian besar desa terisolasi. Operasi pencarian kini difokuskan pada titik-titik rawan seperti lembah sungai, perbukitan terjal, dan kawasan permukiman yang tersapu banjir.

Baca Juga: Banjir Sumatera 2025: 9 Pernyataan Penting Prabowo soal Lingkungan & Bantuan Darurat

ACEH: 47 Meninggal Dunia, 51 Masih Hilang

Aceh menjadi salah satu provinsi yang mengalami kerusakan besar akibat kombinasi banjir bandang dan longsor. BNPB merinci terdapat 47 korban meninggal dunia, angka yang meningkat dari hari sebelumnya.

Berikut sebaran korban berdasarkan kabupaten/kota:

  • Aceh Tengah: 16 meninggal dunia, 2 hilang
  • Bener Meriah: 12 meninggal dunia, 13 hilang
  • Aceh Tenggara: 7 meninggal dunia, 25 hilang, 5 luka-luka
  • Pidie Jaya: 4 meninggal dunia, 4 hilang
  • Bireuen: 4 meninggal dunia
  • Gayo Lues: 2 meninggal dunia, 4 hilang
  • Subulussalam: 1 meninggal dunia
  • Lhokseumawe: 1 meninggal dunia, 3 hilang
  • Aceh Tamiang: 3 luka-luka

Lonjakan korban di Aceh Tenggara dan Bener Meriah terjadi akibat aliran deras yang menghantam permukiman warga di sepanjang bantaran sungai. Beberapa desa dilaporkan rata dengan tanah, sementara proses evakuasi terkendala akses dan cuaca buruk.

SUMUT: 166 Meninggal Dunia, 143 Masih Hilang – Terbanyak di Sumatera

Sumatera Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban tertinggi. BNPB menyebutkan bahwa hingga Sabtu sore jumlah korban meninggal telah meningkat menjadi 166 orang, meningkat drastis dari laporan sebelumnya.

“Sumatera Utara korban jiwa yang kemarin 116 jiwa sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia. Artinya dalam satu hari ini bertambah 60 jiwa meninggal dunia ini berkat operasi pencarian pertolongan oleh satgas gabungan yang dipimpin oleh Basarnas,” kata Suharyanto.

Sebanyak 143 warga Sumut masih dinyatakan hilang, tersebar di delapan wilayah terdampak, yakni:

  • Tapanuli Utara
  • Tapanuli Tengah
  • Tapanuli Selatan
  • Kota Sibolga
  • Humbang Hasundutan
  • Kota Padang Sidempuan
  • Pakpak Bharat
  • Mandailing Natal

Wilayah Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan disebut sebagai zona merah dengan tingkat kerusakan paling berat. Material longsor berupa batu besar dan lumpur menutup jalan utama dan mempersulit akses alat berat.

Baca Juga: Bencana Sumut: 1.030 Personel Polri Dikerahkan Tangani 221 Kejadian di 12 Wilayah

SUMBAR: 90 Meninggal Dunia, 85 Masih Hilang

Sumatera Barat juga mencatat angka korban yang sangat signifikan. BNPB melaporkan 90 orang meninggal dunia, sementara 85 orang lainnya masih hilang.

Suharyanto menyebut tambahan korban baru berasal dari Kabupaten Agam. “Untuk Padang meningkat, justru sekarang nomor dua yang meninggal dunia setelah Sumut korban jiwanya, ada 90 yang meninggal dunia, 85 hilang, 10 luka-luka, ini tambahan yang meninggal dunia baru dilaporkan hari ini itu ada tambahan di Kabupaten Agam,” jelasnya.

Berikut rincian korban:

  • Kabupaten Agam: 74 meninggal dunia, 78 hilang
  • Pasaman Barat: 1 meninggal, 6 hilang, 1 luka
  • Kota Padang Panjang: 7 meninggal, 3 luka
  • Kota Padang: 5 meninggal
  • Solok: 1 meninggal
  • Tanah Datar: 2 meninggal, 1 hilang, 4 luka

Kabupaten Agam menjadi titik terdampak paling parah di Sumbar. Banyak wilayahnya berada di lereng perbukitan, membuat longsor mudah terjadi ketika hujan deras mengguyur.

Operasi Pencarian Gabungan Diperluas

Satgas gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, relawan lokal, dan organisasi kemanusiaan masih bekerja tanpa henti untuk mencari korban hilang. Peralatan berat dikerahkan di lokasi yang memungkinkan, sementara helikopter dipakai untuk menjangkau desa yang masih terisolasi.

Kondisi cuaca yang tidak stabil, kabut tebal, hujan lanjutan, serta kontur tanah yang labil menjadi tantangan besar di lapangan. 

BNPB menegaskan bahwa operasi pencarian akan terus diperluas hingga seluruh korban ditemukan atau dinyatakan selesai berdasarkan standar protokol bencana.

Dampak Sosial Ekonomi: Ribuan Warga Mengungsi

Selain korban jiwa, bencana ini menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Fasilitas umum seperti jembatan, sekolah, rumah ibadah, dan puskesmas rusak berat.

Pusat-pusat pengungsian kini dipadati warga dari berbagai usia. Kebutuhan mendesak seperti makanan, selimut, obat-obatan, dan air bersih menjadi prioritas utama penyaluran logistik.

Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah telah mengirimkan tim medis tambahan, termasuk dokter bedah, dokter umum, dan paramedis.

Kesimpulan

Tragedi banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar menjadi pengingat betapa rentannya wilayah-wilayah ini terhadap cuaca ekstrem. Dengan total 303 korban meninggal dan 279 korban hilang dari tiga wilaya paling terdampak, operasi pencarian masih jauh dari selesai.

Karena proses evakuasi masih berlangsung dan sejumlah wilayah tetap terisolasi, jumlah korban dapat bertambah sewaktu-waktu seiring ditemukannya temuan baru di lapangan. 

Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada, sementara seluruh tim penyelamat terus mengoptimalkan pencarian demi mempercepat penanganan dampak bencana ini.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us