FYP
Media
Memuat Halaman...
0%
Tak Ingin GERD Kambuh? Ini 6 Pantangan Makanan Wajib Hindari untuk Kendalikan Asam Lambung

News

Tak Ingin GERD Kambuh? Ini 6 Pantangan Makanan Wajib Hindari untuk Kendalikan Asam Lambung

Writer: Raodatul - Minggu, 23 November 2025 08:00:00

Tak Ingin GERD Kambuh? Ini 6 Pantangan Makanan Wajib Hindari untuk Kendalikan Asam Lambung
Sumber gambar: Ilustrasi Muntah Sebagai Salah Gejala GERD/Freepik

FYPMedia.id  — Penyakit GERD atau asam lambung naik semakin sering dialami masyarakat modern, terutama mereka dengan pola makan tak teratur dan tingkat stres tinggi. Sensasi panas yang menjalar dari dada ke tenggorokan, rasa “terbakar” setelah makan pedas, bahkan keluhan yang muncul hanya karena rebahan setelah makan, kini menjadi gejala yang sangat umum.

Banyak orang tidak menyadari bahwa pantangan makanan memiliki pengaruh besar terhadap kekambuhan GERD. 

Tak hanya stres atau kurang tidur, tetapi juga jenis makanan tertentu yang dapat melemahkan katup lambung, meningkatkan tekanan dalam perut, hingga memperlambat pencernaan.

Artikel ini merangkum penjelasan lengkap tentang GERD dan 6 jenis makanan–minuman yang terbukti memicu kekambuhan, berdasarkan penelitian medis terbaru.

Apa Itu GERD?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) terjadi ketika cairan asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Normalnya, tubuh memiliki “penjaga gerbang” berupa katup bernama Lower Esophageal Sphincter (LES). Katup ini membuka saat makanan turun, lalu menutup rapat setelahnya.

Masalah muncul ketika katup melemah atau terlalu sering relaksasi, sehingga asam lambung mengalir naik dan menyebabkan iritasi.

Gejalanya pun tidak selalu sama pada tiap orang. Selain heartburn, beberapa penderita mengalami:

  • Rasa asam di mulut,
  • Batuk kering terutama malam hari,
  • Sensasi tercekat,
  • Mual berulang,
  • Bahkan nyeri dada yang mirip serangan jantung ringan.

Karena mirip dengan penyakit lain, banyak yang tidak sadar bahwa sumber masalahnya berasal dari lambung.

Pemicu GERD sangat beragam, mulai dari makan berlebihan, obesitas, stres, kurang tidur, konsumsi alkohol, merokok, hingga jenis makanan dan minuman tertentu. 

Setiap pemicu bekerja dengan mekanisme berbeda, namun akhirnya menyebabkan satu hal: asam lambung naik ke kerongkongan.

6 Pantangan Makanan Pemicu GERD yang Harus Dihindari

Berikut daftar makanan dan minuman yang sering membuat asam lambung kambuh berdasarkan riset medis internasional.

1. Makanan Tinggi Lemak — Pemicu Utama GERD yang Sering Tak Disadari

Gorengan, kulit ayam, jeroan, daging berlemak, hingga makanan bersantan pekat merupakan pemicu klasik GERD. Lemak memperlambat pengosongan lambung sehingga makanan lebih lama berada di perut. Tekanan dalam perut pun meningkat dan mendorong asam ke atas.

Penelitian tahun 2021 dari National Institute of Public Health menyebutkan bahwa makanan berlemak:

  • Menurunkan tekanan LES, da
  • Memperlambat pengosongan lambung, dua kondisi yang membuat refluks semakin mudah terjadi.

Jika setiap habis makan gorengan Anda merasakan panas di dada, ini tandanya tubuh rentan terhadap efek lemak tinggi.

Baca Juga: Stress Picu Naiknya Asam Lambung, Begini Cara Mengatasinya

2. Kopi dan Teh — Sahabat Kerja yang Bisa Jadi Musuh Lambung

Kopi memang membantu fokus, tetapi kafein dapat melemaskan katup lambung sehingga membuka jalan bagi asam untuk naik.

Riset dari Tzu Chi Medical Journal (2019) menemukan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan peningkatan gejala refluks pada individu yang sensitif terhadap kafein.

Jika tiap minum kopi Anda langsung merasakan panas atau asam naik, kemungkinan tubuh Anda memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap kafein. Hal yang sama berlaku pada teh dan minuman energi.

3. Makanan Pedas — “Sensasi Nikmat” yang Memperparah Iritasi

Capsaicin, zat pedas pada cabai, dapat memperburuk sensasi terbakar pada penderita GERD.

Menurut penelitian World Journal of Gastroenterology (2016), capsaicin:

  • Meningkatkan sensitivitas kerongkongan,
  • Membuat rasa terbakar lebih kuat,
  • Memperpanjang durasi iritasi asam.

Bagi penderita GERD, bahkan makanan yang “tidak terlalu pedas” pun bisa memicu keluhan.

4. Minuman Bersoda — Tekanan dalam Perut Meningkat Drastis

Sensasi segar minuman berkarbonasi ternyata membawa efek buruk bagi lambung. Gelembung karbonasi meningkatkan tekanan intralambung sehingga katup lebih mudah terbuka.

Clinical Gastroenterology and Hepatology (2020) melaporkan bahwa konsumsi soda secara rutin berkorelasi dengan peningkatan gejala GERD, terutama jika diminum saat perut kosong.

5. Cokelat — Kombinasi Lemak, Gula, dan Kafein yang Tidak Bersahabat

Cokelat mengandung:

  • Lemak tinggi,
  • Gula,
  • Kafein, yang semuanya merupakan pemicu GERD.

Penelitian dari World Journal of Gastroenterology menunjukkan adanya peningkatan paparan asam di esofagus setelah konsumsi cokelat.

Cokelat mungkin nikmat, tetapi bagi penderita GERD, ia bisa menjadi penyebab utama rasa panas di dada.

6. Buah Asam — Jeruk, Lemon, Nanas, dan Tomat

Buah asam mengandung pH rendah yang dapat memperburuk iritasi di kerongkongan. Menurut jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management (2023), buah sitrus dan tomat:

  • Menurunkan pH esofagus,
  • Meningkatkan sensitivitas jaringan,
  • Memperparah sensasi terbakar.

Tak hanya buahnya, tetapi juga jus, saus tomat, sambal tomat, dan olahan berbasis sitrus.

Baca Juga: Tips Aman Menikmati Kopi Tanpa Gangguan Asam Lambung

Pantangan Tambahan dari Ahli: menegaskan bahwa penderita GERD juga perlu menghindari:

  • Bawang putih dan bawang bombay,
  • Sayuran penghasil gas (kol, kembang kol, ubi, kacang-kacangan),
  • Alkohol (wine, bir, cocktail),
  • Minuman berenergi,
  • Kebiasaan merokok,
  • Makan menjelang tidur.

Kombinasi makanan dan gaya hidup ini dapat memperburuk peradangan di kerongkongan.

Beberapa penelitian membuktikan gejala GERD, yaitu:

  • Penelitian tahun 2021 dalam jurnal National Institute of Publich Health menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak termasuk pemicu utama gejala GERD.

  • Studi ilmiah pada Tzu Chi Medical Journal tahun 2019 menjelaskan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan peningkatan gejala refluks pada sebagian pengidap.

  • Penelitian di World Journal of Gastroenterology tahun 2016 mencatat bahwa capsaicin yang merupakan senyawa pedas dari cabai dapat memperberat sensasi terbakar pada pengidap GERD.

  • Sebuah studi dari Clinical Gastroenterology and Hepatology yang dipublikasikan tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi soda berhubungan dengan peningkatan gejala GERD.

  • Penelitian dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan adanya peningkatan paparan asam di esofagus setelah makan cokelat.

  • Sebuah penelitian dalam jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management yang dipublikasikan tahun 2023 menjelaskan bahwa buah yang memiliki rasa asam seperti sitrus dan tomat termasuk kelompok makanan yang berpotensi memicu gejala refluks.

Tips Pola Hidup untuk Mengendalikan Asam Lambung

Selain mengenali pantangan, penderita GERD disarankan untuk:

  • Makan porsi kecil tetapi sering,
  • Menghindari rebahan setelah makan,
  • Mempertahankan berat badan ideal,
  • Mengelola stres,
  • Berhenti merokok,
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.

Menerapkan gaya hidup sehat dapat mengurangi gejala dan mencegah peradangan kronis di kerongkongan.

Kesimpulan

Pilihan makanan berperan besar dalam memicu maupun meredakan GERD. Dengan menghindari enam pantangan utama, makanan berlemak, kopi-teh, makanan pedas, soda, cokelat, dan buah asam, penderita dapat mengurangi risiko kekambuhan secara signifikan.

Kesadaran mengatur makanan dan gaya hidup adalah kunci menjaga lambung tetap stabil dan mencegah gejala mengganggu aktivitas sehari-hari.

Mau Diskusi Project Baru?

Contact Us