3 Ungkapan Tegas Megawati tentang Nikmatnya Kekuasaan Istana: ‘Ada yang Ogah Lepas, Tapi Saya Siap Jaga PDIP!

istana

 

 

FYPMEDIA.ID-Ketum PDIP, Megawati, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan mengenai orang-orang yang merasakan nikmatnya berkuasa di istana. Menurut Megawati, ada individu yang begitu menikmati kekuasaan sehingga merasa enggan untuk melepaskannya. “Saya ini anak istana, jadi saya paham betul bagaimana megahnya tempat itu,” ujar Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2024).

 

Ketum PDIP Tegaskan Kekuasaan Istana Tidak Kekal 

Megawati menggarisbawahi bahwa kekuasaan tidak bersifat kekal. Dia menegaskan pentingnya memahami bahwa masa berkuasa akan ada akhirnya dan seharusnya tidak digunakan untuk memperpanjang pengaruh secara tidak sah. “Kekuasaan itu tidak langgeng. Kalau sudah waktunya selesai, ya harus berhenti. Jangan mencari cara untuk terus berkuasa,” tegas Megawati.

 

Dia juga menegur pihak-pihak yang berusaha memecah belah, menyarankan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atau menjatuhkan karakter orang lain dari belakang. Megawati memberikan contoh, “Pak Ahok sering dibicarakan secara negatif. Ini yang menyebabkan perpecahan.”

 

Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan adanya usaha dari pihak lain untuk merebut alih PDIP. Menanggapi hal ini, Megawati menyatakan siap untuk kembali memimpin partai untuk periode lima tahun mendatang meski sebelumnya dia berencana pensiun dari politik. “Saya sebenarnya ingin pensiun dan lebih banyak bersama keluarga di usia saya yang ke-77. Namun, karena ada usaha pengambilalihan PDIP, saya merasa perlu untuk kembali memimpin,” ungkap Megawati.

 

Dalam pernyataannya, Megawati juga menyebutkan bahwa permintaan dari kader PDIP agar dia tetap memimpin turut memengaruhi keputusannya. “Meskipun saya ingin pensiun, banyak kader yang meminta saya untuk tetap menjadi ketua umum. Ini membuat saya harus mempertimbangkan kembali keputusan saya.”

 

Dengan pernyataan-pernyataan ini, Megawati menunjukkan komitmennya untuk menjaga dan melindungi Partai dari potensi ancaman internal maupun eksternal, sambil menegaskan kembali posisinya sebagai sosok sentral dalam partai yang telah dibesarkannya.

Comments are closed.