5 Fakta Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Perancis: Rafale hingga Kapal Selam Baru!

5 Fakta Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Perancis: Rafale hingga Kapal Selam Baru!

FYPMedia.ID – Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025 menjadi sorotan hangat dunia internasional. Tak hanya sekadar lawatan diplomatik, kunjungan ini juga menandai babak baru dalam kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis—khususnya dalam sektor pertahanan.

Dalam pertemuan bilateral yang dijadwalkan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Macron dan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang mencakup pembelian alutsista strategis, termasuk pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.

Berikut adalah 5 fakta penting seputar kerja sama pertahanan Indonesia-Perancis yang wajib kamu tahu:

1. LoI Strategis Ditandatangani di Tengah Lawatan Macron

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa Indonesia dan Prancis akan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada 28 Mei 2025.

“Intinya, kita akan kembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis,” ujar Sjafrie saat menyambut Presiden Macron di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Penandatanganan ini memperkuat posisi Prancis sebagai mitra strategis Indonesia di sektor militer, setelah sebelumnya kedua negara juga aktif dalam berbagai forum multilateral seperti ASEAN, G20, dan PBB.

Baca Juga: 8 Komitmen Penting Prabowo dan Pemimpin ASEAN di KTT 2025: Visi 2045 Jadi Sorotan

2. Fokus pada Dua Alutsista: Rafale dan Scorpene

LoI tersebut secara spesifik mencakup dua alutsista unggulan buatan Prancis, yaitu:

  • Pesawat Tempur Rafale: Diproduksi oleh Dassault Aviation, Rafale merupakan jet tempur generasi 4.5 yang telah digunakan oleh Angkatan Udara Prancis, India, Qatar, hingga Mesir. Jet ini dikenal dengan kemampuannya melakukan misi serangan darat, superioritas udara, dan pengintaian dengan sistem avionik tercanggih.

  • Kapal Selam Scorpene: Kapal selam diesel-listrik buatan Naval Group ini dirancang untuk misi patroli, penyusupan, dan perlindungan teritorial. Teknologi senyap dan kemampuan beroperasi di kedalaman laut membuatnya sangat cocok untuk menjaga wilayah perairan Indonesia yang strategis.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan daya gentar dan mobilitas pertahanan Indonesia secara signifikan.

3. Macron Kunjungi Akademi Militer dan Candi Borobudur

Tak hanya berfokus pada agenda militer, kunjungan Macron juga memiliki sisi budaya dan simbolis.

Presiden Macron dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja sama militer antar kedua negara dalam bidang pelatihan dan pendidikan.

Selain itu, Macron juga akan mengunjungi Candi Borobudur, ikon budaya dunia yang menjadi simbol kekayaan sejarah Indonesia. Pemerintah bahkan telah memasang stairlift khusus untuk mendukung kunjungan tersebut—sebuah langkah simbolik untuk menunjukkan keramahan dan kesiapan Indonesia menyambut mitra global.

4. Penguatan Diplomasi Dua Negara yang Sudah Terjalin 70 Tahun

Hubungan diplomatik Indonesia-Perancis telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun, namun kerja sama pertahanan baru menunjukkan intensitas dan kedalaman yang lebih nyata dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dengan hak veto, Perancis memiliki posisi strategis dalam konstelasi global. Kerja sama ini menjadi langkah cerdas Indonesia dalam memperkuat diplomasi pertahanannya di tengah situasi geopolitik yang kian kompleks.

Pihak Istana berharap kunjungan Macron dapat menghasilkan capaian konkret yang tidak hanya memperdalam hubungan bilateral, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam isu-isu kawasan dan global, seperti Indo-Pasifik dan stabilitas maritim.

5. Momentum Strategis untuk Pemerintahan Prabowo

Pertemuan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi Presiden Prabowo, yang baru memulai masa jabatannya. Dengan latar belakang militer yang kuat, kerja sama ini memperlihatkan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih aktif, progresif, dan siap memperkuat sistem pertahanan nasional.

Fokus terhadap pembelian alutsista strategis juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam modernisasi militer Indonesia, sebuah langkah penting untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI di tengah tantangan keamanan siber, perbatasan, dan maritim.

Baca Juga: 14 Mei 2025: Momen Prabowo Temui PM Australia di Jakarta, Ini Agendanya

Era Baru Pertahanan Dimulai

Dengan penandatanganan LoI bersama Prancis, Indonesia resmi memasuki era baru pertahanan yang lebih modern, strategis, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Pembelian pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene bukan hanya soal memperkuat militer, tetapi juga mempererat diplomasi, teknologi, dan ekonomi antara kedua negara.

Kita nantikan implementasi konkret dari kerja sama ini, dan bagaimana Indonesia akan memanfaatkannya untuk memperkuat posisi sebagai kekuatan regional di Asia Tenggara.