FYP Media – Bagi mahasiswa atau fresh graduate, magang adalah pintu pertama untuk masuk ke dunia kerja profesional. Namun, sebelum sampai ke tahap wawancara, ada dua hal yang paling menentukan: CV (Curriculum Vitae) dan portofolio. Dua dokumen ini menjadi “wajah” pertama yang dilihat HRD untuk menilai apakah kamu layak dipanggil atau tidak. Sayangnya, masih banyak pelamar magang yang membuat CV asal-asalan atau portofolio yang tidak relevan.
Agar peluang kamu diterima semakin besar, berikut panduan lengkap cara membuat CV dan portofolio menarik untuk melamar magang.
1. Pahami Tujuan dan Posisi Magang yang Kamu Lamar
Sebelum membuat CV, pahami dulu posisi yang kamu incar. Setiap bidang membutuhkan keterampilan yang berbeda — misalnya, posisi magang desain akan lebih menilai kreativitas, sementara posisi marketing lebih fokus pada kemampuan komunikasi dan analisis data. Dengan memahami kebutuhan posisi tersebut, kamu bisa menyesuaikan isi CV dan portofolio agar lebih relevan dan menarik perhatian HRD.
2. Gunakan Format CV yang Rapi dan Profesional
CV yang menarik tidak harus penuh warna atau efek visual berlebihan. Justru, kesederhanaan dan kerapian sering kali menjadi nilai plus. Gunakan struktur yang jelas, misalnya:
-
Data diri singkat: Nama, kontak, dan link LinkedIn atau portofolio online.
-
Pendidikan: Jurusan, universitas, dan tahun masuk–lulus (atau masih aktif).
-
Pengalaman: Kegiatan organisasi, proyek kampus, atau pekerjaan freelance.
-
Keterampilan: Soft skill (komunikasi, teamwork) dan hard skill (software, tools).
-
Prestasi atau sertifikasi: Jika ada, cantumkan untuk memperkuat kredibilitas.
Gunakan font profesional seperti Poppins, Lato, atau Roboto, dan pastikan layout mudah dibaca dalam satu halaman (maksimal dua halaman jika punya pengalaman banyak).
3. Tonjolkan Pengalaman dan Keterampilan yang Relevan
HRD tidak mencari siapa yang paling berpengalaman, tapi siapa yang paling relevan dengan posisi yang dibutuhkan. Kalau kamu melamar posisi magang di bidang media, misalnya, tuliskan pengalaman menulis, mengedit, atau membuat konten digital. Hindari memasukkan pengalaman yang tidak ada hubungannya, karena justru bisa membuat CV terlihat tidak fokus.
Gunakan poin-poin singkat dan kuat, misalnya:
-
Menulis 20+ artikel untuk website kampus.
-
Membuat desain media sosial dengan engagement rate meningkat 30%.
4. Sertakan Portofolio yang Menunjukkan Kualitasmu
Portofolio adalah bukti nyata dari kemampuanmu. Isinya bisa berupa proyek kampus, hasil freelance, karya desain, tulisan, atau bahkan video. Kamu tidak harus punya pengalaman kerja profesional untuk membuat portofolio — proyek tugas kuliah pun bisa jadi contoh, selama menampilkan kemampuan yang relevan.
Beberapa tips membuat portofolio menarik:
-
Pilih 3–5 karya terbaik yang mewakili skill utamamu.
-
Tambahkan sedikit penjelasan tentang proses pembuatan atau hasil yang dicapai.
-
Gunakan format digital seperti PDF atau situs online (misalnya Behance, Notion, atau Google Drive dengan tampilan rapi).
-
Pastikan tampilan visualnya konsisten dan mudah diakses.
5. Tambahkan Personal Branding
Personal branding membuat kamu terlihat lebih “manusiawi” dan menarik di mata HRD. Misalnya, tuliskan tagline singkat di bagian atas CV seperti:
“Mahasiswa Komunikasi yang Antusias Belajar Dunia Digital Marketing.”
Atau tambahkan link ke profil LinkedIn yang aktif dan profesional. Jika kamu sering mengikuti webinar, pelatihan, atau membuat konten di bidang tertentu, itu juga bisa memperkuat citra profesionalmu.
6. Tulis Cover Letter Singkat yang Mengesankan
Selain CV dan portofolio, cover letter juga menjadi nilai tambah. Surat ini menunjukkan keseriusanmu melamar magang. Tuliskan alasan mengapa kamu tertarik pada perusahaan tersebut dan bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi. Gunakan bahasa yang sopan tapi tidak terlalu kaku.
Contoh pembuka singkat:
“Sebagai mahasiswa yang tertarik pada bidang komunikasi digital, saya ingin belajar langsung di lingkungan profesional seperti [Nama Perusahaan]. Saya yakin pengalaman ini bisa membantu saya berkembang sekaligus memberikan nilai tambah bagi tim Anda.”
7. Periksa Ulang Sebelum Mengirim
Kesalahan kecil seperti salah ketik atau format berantakan bisa membuat HRD mengabaikan lamaranmu. Maka, sebelum mengirim, pastikan:
-
Tidak ada typo atau informasi yang salah.
-
File dinamai dengan format profesional, misalnya CV_NamaLengkap.pdf.
-
Semua link di dalam CV atau portofolio bisa dibuka.
Kamu juga bisa meminta teman untuk membaca ulang agar mendapatkan masukan objektif. (R)
