FYPMEDIA.ID – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar berharap, anggaran bantuan sosial (bansos) dapat ditambah menjadi Rp100 triliun di 2025.
Muhaimin atau biasa disapa Cak Imin mengatakan anggaran Rp100 triliun itu bisa menutup segala kebocoran anggaran, sehingga bisa dialihkan untuk bansos ditingkatkan.
“Kalau kebocoran (anggaran) tinggi yang selama ini terjadi bisa ditutup hingga kira-kira Rp100 triliun, maka otomatis bantuan sosial itu bisa meningkat jumlahnya. Sehingga bantuan sosial yang biasa bersifat tunai ke masyarakat atau program pemberdayaan itu bisa kita lakukan dengan jumlah yang besar,” kata Cak Imin dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).
Cak Imin menyatakan bahwa Prabowo sudah berkali-kali menyampaikan bahwa pemerintah harus melakukan efisiensi sembari mencegah terjadinya kebocoran anggaran.
“Presiden dengan amat tegas berkali-kali menyampaikan bahwa kita akan melakukan efisiensi sekaligus dalam satu tarikan nafas menutup segala jenis kebocoran anggaran kita,” ujar Imin.
Bansos tersebut ditargetkan dapat mendanai berbagai upaya untuk meningkatkan keterampilan kerja para penerimanya agar mereka mendapat pekerjaan yang lebih baik. Cara ini dipandang sebagai upaya yang lebih baik daripada memberi bansos dalam bentuk tunai saja.
“Misalnya, program pelatihan keterampilan yang didanai oleh anggaran bansos dapat membantu masyarakat miskin meningkatkan keterampilan kerja mereka, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Saya melihat bahwa pemberdayaan masyarakat melalui program-program ini dapat menciptakan efek berkelanjutan yang lebih besar dibandingkan dengan sekadar memberikan bantuan tunai,” lanjutnya.
Kemenko Pemberdayaan Masyarakat memiliki tugas untuk mengurangi kemiskinan ekstrim hingga 0% dan kemiskinan menjadi 5% di 2029.
Cak Imin mengklaim bahwa pemberian bantuan langsung ke masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 6% – 8%. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih rinci rencana penyaluran bantuan tersebut.
“Kami inginkan juga dengan memberi bantuan langsung ke masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita 6-8%, kami ingin mengurangi jumlah pengangguran kami, terutama pengangguran terbuka,” jelasnya.
Masyarakat miskin ekstrim, miskin, dan rentan miskin merupakan “ladang kegiatan bantuan sosial kami,” kata Cak Imin.
Imin menargetkan untuk memberdayakan sekitar 137,5 juta orang atau sekitar 49,22% dari total penduduk, serta menciptakan masyarakat yang mandiri sebanyak 48,92 juta orang.
Saat ini, besaran anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) atau bansos pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tercatat sebesar Rp496,8 triliun. Angka ini tercatat naik 13,1% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, dalam RAPBN 2025 pemerintah menargetkan anggaran perlinsos sebesar Rp504,7 triliun.