30 Tahun Sang Big George, Selamat Jalan Legenda!

30 Tahun Sang Big George, Selamat Jalan Legenda!

FYP Media.id – Pada Sabtu, 22 Maret 2025 – Dunia tinju kembali kehilangan salah satu nama besarnya. George Foreman, legenda tinju kelas berat dunia, menghembuskan napas terakhir pada usia 76 tahun di Amerika Serikat, Jumat (21/3/2025) malam waktu setempat. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga melalui unggahan media sosial, yang segera mendapat respons dari berbagai tokoh dunia olahraga dan penggemar tinju di seluruh dunia.

Pihak keluarga George Foreman membagikan berita duka ini dengan pernyataan yang penuh emosi di Instagram.

“Hati kami hancur. Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang terkasih. Ia meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025, dikelilingi oleh orang-orang terkasih,” tulis keluarga Foreman dalam unggahan tersebut.

Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari para atlet, selebriti, hingga para penggemarnya yang tumbuh menyaksikan kejayaan Foreman di dunia tinju.

Baca juga: Misteri Kematian Kim Sae Ron Pada 16 Februari: Penyebab Kematian Aktor Muda Ini yang Mengejutkan Dunia

George Foreman dikenal sebagai sosok yang lebih dari sekadar petinju. Setelah pensiun dari dunia tinju, ia menjalani kehidupan sebagai pendeta yang taat dan seorang pengusaha sukses.

“Seorang yang humanis, atlet Olimpiade, dan juara kelas berat dunia dua kali. Dia sangat dihormati. Seorang yang kuat untuk kebaikan, seorang pria yang disiplin, memiliki keyakinan, dan pelindung warisannya,” lanjut pernyataan keluarga.

George Foreman lahir di Marshall, Texas, pada 10 Januari 1949. Masa kecilnya tidak mudah, namun kegigihannya dalam olahraga membawanya ke jalur yang mengubah hidupnya.

Pada tahun 1968, saat berusia 19 tahun, Foreman memenangkan medali emas Olimpiade di Meksiko. Prestasi ini membawanya ke dunia tinju profesional, di mana ia kemudian dikenal sebagai salah satu petinju paling menakutkan dalam sejarah.

Pada 22 Januari 1973, Foreman mencapai puncak kejayaannya dengan merebut gelar juara dunia kelas berat setelah mengalahkan Joe Frazier. Pertarungan ini menjadi salah satu pertunjukan dominasi paling luar biasa dalam sejarah tinju, dengan Foreman menjatuhkan Frazier sebanyak enam kali sebelum akhirnya memenangkan pertandingan di ronde kedua.

Pada 30 Oktober 1974, Foreman mengalami kekalahan yang paling dikenang dalam sejarah tinju dalam duel legendaris “The Rumble in the Jungle” melawan Muhammad Ali di Zaire. Dalam pertandingan yang penuh strategi itu, Ali menggunakan teknik “rope-a-dope” untuk melemahkan Foreman dan akhirnya menang dengan KO di ronde kedelapan. Kekalahan ini membuat Foreman kehilangan gelarnya dan mengubah arah kariernya.

Sepanjang karier profesionalnya, Foreman mencatat rekor luar biasa dengan 76 kemenangan dan hanya 5 kekalahan. Dari 76 kemenangan tersebut, 68 di antaranya diraih dengan KO. Rekor ini menjadikannya salah satu petinju kelas berat paling dominan sepanjang sejarah.

Setelah sempat pensiun, Foreman membuat kejutan dengan kembali ke ring tinju pada 1987. Puncak dari comeback-nya terjadi pada tahun 1994, ketika ia berhasil merebut kembali gelar juara dunia kelas berat di usia 45 tahun dengan mengalahkan Michael Moorer. Dengan kemenangan ini, ia menjadi juara kelas berat tertua dalam sejarah tinju dan membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih kejayaan.

Baca juga: Hasil Tinju Juara Dunia: Mike Tyson vs Jake Paul

Kesuksesan Foreman tidak berhenti di ring tinju. Ia kemudian merambah dunia bisnis dengan produk “George Foreman Grill,” sebuah alat pemanggang yang sukses besar di pasaran. Produk ini telah terjual lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia, menjadikan Foreman sebagai salah satu atlet dengan pendapatan tertinggi di luar olahraga.

Foreman bukan hanya legenda di dalam ring, tetapi juga inspirasi bagi banyak generasi petinju setelahnya. Gaya bertarungnya yang agresif, kekuatan pukulannya yang luar biasa, serta kemampuannya bangkit dari kegagalan menjadikannya contoh sempurna dari seorang atlet sejati.

Banyak petinju muda yang mengidolakan Foreman dan terinspirasi oleh kisah hidupnya. “Dia adalah definisi dari seorang petarung sejati, baik di dalam maupun di luar ring,” ujar Mike Tyson dalam wawancara setelah kabar duka ini tersebar.