FYPMEDIA.ID – Baru saja memangkas suku bunga untuk pertama kali dalam empat tahun, Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey mengejutkan publik dengan muncul di TikTok. Bukan untuk mengikuti tren tarian atau lip-sync, Bailey tampil dalam sebuah wawancara bersama influencer keuangan untuk membahas isu-isu moneter. Tapi bukannya berhasil menarik perhatian, langkah ini malah menuai kritik keras, terutama dari generasi muda.
Gaya Santai di Tengah Krisis Ekonomi
Dalam wawancara tersebut, Bailey tampil lebih santai, tanpa jas dan dasi, dan mencoba membahas kebijakan moneter dengan cara yang mudah dipahami. Bahkan, ia menyebut Taylor Swift untuk menarik perhatian generasi muda. Namun, publik menilai langkah ini sebagai upaya yang kurang tepat di tengah lonjakan harga dan krisis biaya hidup yang semakin menekan.
Meskipun video tersebut mendapatkan 42.000 penonton di TikTok dan hampir 3.000 likes di Instagram, angka tersebut jauh dari harapan mengingat masalah ekonomi yang sedang dialami oleh banyak orang. Banyak yang menilai Bank of England lebih fokus membuat konten media sosial daripada menyelesaikan masalah serius yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kepercayaan Publik Terus Menurun
Survei terbaru menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap Bank of England merosot drastis, terutama di kalangan anak muda. Generasi ini merasa semakin sulit mengakses pinjaman dan membeli rumah akibat kebijakan suku bunga yang tinggi. Mantan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, bahkan secara terang-terangan menyalahkan bank sentral atas masalah ekonomi yang dihadapi negara.
Di media sosial, banyak teori konspirasi yang menyebar tentang kebijakan Bank of England, termasuk tudingan bahwa rencana peluncuran mata uang digital (CBDC) bertujuan untuk mengontrol perilaku masyarakat. Hal ini semakin memperburuk citra bank sentral, terutama di kalangan generasi muda yang semakin skeptis terhadap institusi keuangan.
Misinformasi Menjadi Tantangan Baru
Bank of England mengakui bahwa mereka terlambat masuk ke dunia media sosial. Influencer keuangan di TikTok dan Instagram sudah bertahun-tahun menyebarkan informasi, tetapi tak jarang diselingi dengan misinformasi. Salah satu video viral yang telah ditonton lebih dari 500 ribu kali, misalnya, mengklaim secara keliru bahwa Bank of England telah meluncurkan CBDC dan akan mengendalikan uang masyarakat.
Meski BoE berusaha meningkatkan kehadirannya di media sosial dengan konten yang lebih ringan dan edukatif, langkah ini masih belum cukup kuat untuk mengatasi misinformasi yang terus menyebar. Sementara itu, publik terus menunggu solusi nyata dari bank sentral untuk menangani krisis ekonomi.
Apa Langkah Selanjutnya?
Di tengah banjir konten hiburan di media sosial, upaya Bank of England untuk menyampaikan kebijakan ekonomi tampak tenggelam. Meski Bailey mencoba tampil lebih terbuka dan menyasar audiens yang lebih muda, banyak yang merasa bahwa bank sentral ini lebih fokus pada pencitraan daripada menangani krisis ekonomi yang sedang terjadi. Masyarakat, terutama generasi muda, semakin berharap bahwa Bank of England segera memberikan solusi nyata untuk mengatasi masalah biaya hidup, bukan hanya sibuk membuat konten di TikTok.
Kabinet Indonesia 2024 kena reshuffle, dan ini bukan reshuffle biasa! Perubahan ini diprediksi bakal bawa dampak gede banget buat ekonomi dan sektor keuangan kita, loh. Penasaran gimana efeknya ke dompet kita semua?
Klik link ini buat liat analisis lengkapnya! 👇
Reshuffle Kabinet Indonesia 2024: Dampak Signifikan terhadap Ekonomi dan Keuangan