Hati-Hati Microsleep: 2,1 Persen Kecelakaan Disebabkan Karena Mengantuk

microsleep saat berkendara
sumber gambar: pexels

FYP MEDIA – Salah satu penyebab kecelakaan paling banyak adalah tertidur saat berkendara. Hal itu disebut dengan microsleep.

microsleep merupakan keadaan tidur singkat yang hanya berlangsung beberapa detik dan dapat terjadi tanpa disadari. Meskipun hanya berlangsung sekian detik, microsleep berbahaya, terutama ketika tubuh sedang melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti berkendara, bekerja, atau mengoperasikan mesin.

Dikutip dari laman Halodoc, microsleep dapat terjadi dengan mata terbuka namun pandangan kosong, atau ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata terlalu sering.

Baca juga: 71 Ribu Perempuan Indonesia Pilih Childfree, Apa Faktor Penyebabnya?

Microsleep terjadi saat otak memasuki memasuki fase tidur ringan sementara tubuh masih aktif. Selama periode tersebut, otak kehilangan fokus dan kesadaran terhadap lingkungan sekitar.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan microsleep antara lain:

  1. Kelelahan: Tubuh yang lelah akibat aktivitas berlebihan menjadi salah satu penyebab terjadinya microsleep. Ketika tubuh lelah, otak kesulitan untuk mempertahankan kewaspadaan dan konsentrasi.
  2. Kurang tidur: Jadwal tidur yang berantakan, tidur yang tidak cukup menyebabkan tubuh akan berusaha menggantikan kekurangan tidur dengan microsleep.
  3. Melakukan pekerjaan monoton: Pekerjaan yang sifatnya berulang, seperti mengemudi jarak jauh, mengerjakan tugas terus menerus memberikan rangsangan ke otak untuk melakukan istirahat dalam waktu yang singkat.

Untuk menghindari microsleep, terutama saat berkendara, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:

Baca juga: Earphone dan Template ‘Earpods Berdarah’: 5 Fakta Penting tentang Risiko Penggunaan Earphone, Benarkah Telinga Bisa Berdarah?

Tidur yang cukup: Tentunya faktor yang paling utama adalah tidur yang cukup untuk menjaga kestabilan fisik dan mental. Pastikan tidur setidaknya 5-8 jam setiap malam agar tubuh dan otak dapat beristirahat dengan optimal.

  1. Istirahat yang teratur: Bukan hanya tidur yang cukup, jika mempunya rencana untuk berkendara dalam jarak yang jauh, pastikan berhenti sejenak untuk mengistirahatkan tubuh. Ambil waktu untuk peregangan dan tidur sejenak jika memang diperlukan.
  2. Konsumsi kopi: Kafein dapat memberikan dorongan energi, tetapi beri jarak waktu sebelum melakukan aktivitas. Biasanya, kopi memberikan efek 30 menit setelah dikonsumsi.
  3. Olahraga secara teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki kualitas tidur yang berkontribusi pada pengurangan risiko microsleep. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan atau berlari setidaknya 30 menit setiap harinya.