FYPMedia.ID- Puluhan orang tua penerima beasiswa BIM, protes di depan gedung pusat prestasi nasional (purpresnas) di jalan Gardu Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Para orang tua mempertanyakan kelanjutan dari program beasiswa ini yang dihentikan.
Pada bulan November lalu, Kepala Purpresnas mengeluarkan surat resmi yang berisi pengumuman penghentian beasiswa program BIM untuk Angkatan 4.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama para orang tua dan siswa yang telah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Dalam surat tersebut, terdapat informasi bahwa beberapa komponen penting dari beasiswa, seperti konseling perkuliahan dan penggantian biaya pendaftaran universitas di luar negeri, telah dihapus.
Baca juga: Panduan Lengkap Mendapatkan LOA untuk Mendaftar Beasiswa LPDP
Menurut Ishandawi, dalam surat yang disampaikan, komponen konseling perkuliahan dan penggantian biaya pendaftaran universitas di luar negeri telah di hapus dari beasiswa BIM persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 4.
Perubahan ini menyebabkan para siswa berprestasi di tingkat nasional dan tingkat internasional yang tidak mampu membayar biaya perguruan tinggi mancanegara harus menelan harapan untuk bisa menempuh pendidikan di luar negeri, sesuai dengan janji pada awal penyelenggaraan program beasiswa.
Sejumlah siswa juga mengalami kesulitan sebab tidak adanya bimbingan dalam pendaftaran hingga pembuatan esai.
Sementara itu, siswa sudah dibekali IELTS untuk mendapatkan skor yang sesuai dengan persyaratan dari purpresnas, banyak juga diantara mereka melampaui skor yang ditetapkan purpresnas.
Baca juga: Peluang Tersembunyi: Ini Dia Beasiswa ke Luar Negeri yang Jarang Diminati
“Jadi sayang dan miris, Asta Cita ke-4 kan penguatan sumber daya manusia nanti untuk indonesia emas 2045, ini sudah (talentanya),” kata ishandawi dikutip dari detikEdu sebelum penyerahan petisi pada perwakilan Pusprenas.
Para orang tua juga menegaskan bahwa program beasiswa ini seharusnya menjadi jembatan bagi anak-anak mereka untuk meraih pendidikan yang lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Mereka berharap agar pihak Purpresnas dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan memberikan solusi yang tepat agar siswa-siswi berprestasi ini tidak kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Aksi protes tersebut, para orang tua menyerahkan petisi kepada perwakilan Purpresnas sebagai bentuk tuntutan agar program beasiswa BIM dapat dilanjutkan dan diperbaiki, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi generasi muda Indonesia.