FYPMedia.id – Vitamin D dikenal sebagai “vitamin sinar matahari” karena tubuh bisa memproduksinya lewat paparan cahaya matahari.
Nutrisi ini punya peran vital, mulai dari menjaga kesehatan tulang, memperkuat otot, hingga mendukung sistem imun tubuh agar lebih tahan terhadap penyakit.
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak sadar kalau tubuhnya sedang mengalami defisiensi vitamin D.
Kekurangan nutrisi ini tidak hanya berhubungan dengan masalah tulang, tetapi juga bisa memengaruhi suasana hati, berat badan, bahkan kesehatan gigi.
Lalu, apa saja gejala tubuh kekurangan vitamin D yang perlu diwaspadai? Simak tanda-tandanya berikut ini!
1. Mudah Lelah Meskipun Sudah Istirahat
Rasa capek yang tidak kunjung hilang padahal sudah tidur cukup bisa jadi alarm tubuh kekurangan vitamin D.
Nutrisi ini membantu sel memproduksi energi, jadi kalau kadarnya rendah, tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga sepanjang hari.
Baca Juga: 7 Tanda Awal Kanker Pankreas dari Bentuk Feses yang Harus Diwaspadai
2. Nyeri Otot dan Kelemahan
Banyak orang mengira nyeri otot berasal dari kurang olahraga. Padahal, rendahnya vitamin D juga bisa memicu rasa nyeri, kram, hingga penurunan kekuatan otot.
Jika sering merasa pegal-pegal tanpa alasan jelas, jangan-jangan tubuhmu sedang butuh tambahan vitamin ini.
3. Sering Sakit atau Mudah Tertular Penyakit
Vitamin D punya peran besar dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi seperti flu, bronkitis, atau pneumonia.
Jadi, kalau kamu sering jatuh sakit dalam setahun terakhir, bisa jadi kadar vitamin D dalam darah terlalu rendah.
4. Nyeri Punggung dan Masalah Tulang
Tubuh memerlukan vitamin D untuk menyerap kalsium. Tanpa asupan yang cukup, tulang bisa melemah dan berisiko mengalami osteomalasia (pelunakan tulang).
Gejalanya bisa berupa nyeri punggung bawah, tulang rapuh, atau bahkan mudah patah meski cedera ringan.
5. Luka Sulit Sembuh
Luka yang butuh waktu lama untuk pulih bisa menandakan defisiensi vitamin D. Sebab, nutrisi ini berperan penting dalam pembentukan sel kulit baru.
Jika luka kecil saja butuh waktu lama untuk mengering, ada baiknya memeriksakan kadar vitamin D ke dokter.
6. Perubahan Suasana Hati: Cemas hingga Depresi
Vitamin D terbukti berhubungan dengan peningkatan serotonin di otak, yang berfungsi mengatur mood.
Kekurangannya bisa membuat seseorang lebih mudah merasa cemas, murung, bahkan depresi. Tidak heran vitamin ini sering disebut “happy vitamin”.
Baca Juga: Rahasia Gaya Hidup Holistik untuk Hidup Seimbang
7. Berat Badan Sulit Turun
Pola makan sudah sehat, olahraga rutin, tapi berat badan tidak juga turun? Bisa jadi karena kadar vitamin D terlalu rendah.
Beberapa penelitian menemukan kaitan antara defisiensi vitamin D dengan kenaikan berat badan, meski hubungan pastinya masih terus diteliti.
8. Masalah pada Gigi
Kalsium yang tidak terserap dengan baik akibat kekurangan vitamin D bisa melemahkan gigi. Kondisi ini meningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi, terutama pada orang dewasa yang jarang mendapat asupan vitamin D dari makanan maupun sinar matahari.
9. Tulang Keropos dan Perubahan Postur Tubuh
Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan tulang keropos (osteoporosis).
Gejalanya antara lain nyeri tulang, postur tubuh berubah, atau tinggi badan berkurang. Pada anak-anak, kondisi ini dikenal sebagai rakitis, yang bisa membuat pertumbuhan tulang tidak optimal.
Penyebab Kekurangan Vitamin D
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko defisiensi vitamin D antara lain:
- Jarang terpapar sinar matahari.
- Pola makan yang rendah vitamin D (misalnya diet ekstrem).
- Warna kulit gelap yang lebih sulit menyerap sinar matahari.
- Kondisi medis tertentu seperti gangguan ginjal, hati, atau pencernaan.
- Obesitas.
- Efek samping obat-obatan, misalnya antikejang atau kortikosteroid.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kekurangan Vitamin D
Ada beberapa cara sederhana untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, yaitu:
- Berjemur di pagi hari: Cukup 10–15 menit sebelum jam 10 pagi bisa membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami.
- Konsumsi makanan kaya vitamin D: Seperti ikan salmon, tuna, sarden, kuning telur, hati sapi, jamur, hingga susu yang sudah diperkaya vitamin D.
- Gunakan suplemen bila perlu: Bagi yang memiliki kondisi medis tertentu atau jarang mendapat paparan sinar matahari, dokter bisa menyarankan suplemen vitamin D dengan dosis sesuai kebutuhan.
Setiap orang memiliki kebutuhan vitamin D harian yang berbeda:
- Bayi: 10 mcg (400 IU)
- Anak-anak & Dewasa: 15 mcg (600 IU)
- Lansia: 20 mcg (800 IU)
Jika kamu mengalami gejala di atas, terutama yang berkaitan dengan tulang dan mood, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Deteksi dini akan memudahkan penanganan sekaligus mencegah komplikasi serius di masa depan.
Kekurangan vitamin D memang sering tidak disadari, tapi dampaknya bisa sangat serius. Mulai dari nyeri otot, gampang sakit, hingga perubahan suasana hati.
Jadi, jangan abaikan tanda-tanda kecil yang muncul dari tubuhmu. Cukupi kebutuhan vitamin D setiap hari, baik dari sinar matahari, makanan bergizi, maupun suplemen yang sesuai anjuran dokter.