FYPMedia.id – Kanker pankreas dikenal sebagai salah satu jenis kanker paling mematikan karena sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Kondisi ini membuat banyak pasien baru menyadari penyakitnya setelah kanker berkembang atau menyebar ke organ lain.
Para ahli kesehatan menegaskan, salah satu cara paling mudah mengenali tanda awal kanker pankreas justru dapat dilihat dari perubahan bentuk feses.
Meski terdengar sepele, perubahan tinja dapat menjadi sinyal kuat bahwa fungsi pankreas sedang bermasalah.
Artikel ini akan membahas secara detail gejala kanker pankreas, penyebab, faktor risiko, hingga metode pengobatan yang tersedia. Simak penjelasan lengkap berikut agar tidak terlambat mengenali tanda-tandanya.
Pankreas dan Fungsinya yang Vital
Pankreas merupakan organ kecil berbentuk kelenjar yang terletak di belakang lambung. Organ ini memiliki dua fungsi utama:
- Menghasilkan enzim pencernaan yang membantu tubuh memecah nutrisi dari makanan.
- Memproduksi hormon penting seperti insulin dan glukagon untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Ketika sel-sel pankreas mengalami mutasi genetik, mereka dapat berkembang biak tanpa kendali dan membentuk tumor. Kondisi inilah yang dikenal sebagai kanker pankreas.
Mengapa Kanker Pankreas Berbahaya?
Kanker pankreas sering disebut sebagai “silent killer” karena tidak menimbulkan tanda-tanda jelas di tahap awal.
Berdasarkan data medis, hanya sekitar 9% pasien kanker pankreas yang bisa bertahan hidup hingga lima tahun setelah diagnosis. Hal ini membuat kesadaran masyarakat untuk mengenali gejala dini menjadi sangat penting.
Menurut American Cancer Society, kanker pankreas paling sering menimbulkan gejala ketika sel kanker sudah memengaruhi organ lain atau menyebabkan sumbatan pada saluran empedu.
Baca Juga: Kesehatan Mental Jadi Prioritas Konsumen Muda Indonesia
7 Tanda Awal Kanker Pankreas dari Feses
Salah satu indikator penting kondisi pankreas dapat terlihat dari perubahan pada tinja atau feses. Dikutip dari Medical News Today dan Cleveland Clinic, berikut tanda-tanda yang wajib diwaspadai:
1. Diare
Pada pasien kanker pankreas, produksi enzim pencernaan berkurang drastis. Hal ini membuat makanan tidak tercerna dengan baik, memicu insufisiensi pankreas eksokrin. Akibatnya, feses menjadi berminyak, berbau menyengat, dan sering kali disertai diare.
2. Sembelit
Selain diare, kanker pankreas juga bisa menyebabkan sembelit kronis. Feses menjadi keras dan kering karena kurangnya enzim pencernaan. Efek samping obat pereda nyeri yang biasa dikonsumsi pasien kanker juga bisa memperburuk konstipasi.
3. Feses Pucat atau Berwarna Tanah Liat
Gejala ini berkaitan dengan penyakit kuning (jaundice) yang sering menyertai kanker pankreas. “Kurangnya bilirubin di usus bisa memicu feses pucat, berwarna tanah liat, dan berminyak,” menurut laporan American Cancer Society.
4. Feses Berminyak
Tinja yang terlihat mengilap, lengket, dan sulit disiram bersih merupakan tanda tubuh tidak mampu menyerap lemak akibat pankreas tidak berfungsi optimal.
5. Bau Feses yang Sangat Menyengat
Selain berminyak, feses penderita kanker pankreas cenderung berbau lebih tajam dari biasanya. Kondisi ini terjadi karena sisa makanan tidak tercerna sempurna di dalam usus.
6. Perubahan Frekuensi BAB
Penderita mungkin mengalami lebih sering buang air besar atau justru jarang, tergantung pada lokasi tumor di pankreas.
7. Perut Kembung dan BAB Tidak Tuntas
Rasa kembung yang berulang disertai sensasi buang air besar tidak tuntas juga bisa menjadi gejala kanker pankreas tahap awal.
Baca Juga: Jangan Abaikan! Ini 6 Tanda Serangan Jantung Mematikan yang Sering Diabaikan
Gejala Lain yang Sering Menyertai
Selain perubahan feses, kanker pankreas dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Urine berwarna gelap
- Nyeri di perut bagian atas hingga punggung
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan drastis
- Kelelahan kronis
- Mual dan muntah
- Gatal pada kulit
Menurut Cleveland Clinic, kombinasi gejala-gejala ini perlu segera diperiksakan ke dokter, terutama jika berlangsung lebih dari dua minggu.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Pankreas
Hingga kini belum ada penyebab pasti, namun para peneliti menemukan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker pankreas, antara lain:
- Usia di atas 55 tahun
- Merokok
- Obesitas dan diabetes
- Riwayat pankreatitis kronis
- Faktor keturunan dan mutasi gen
- Pola makan tinggi daging merah dan alkohol
- Paparan bahan kimia berbahaya (pestisida, petrokimia)
Diagnosis: Bagaimana Dokter Mengetahuinya?
Jika pasien datang dengan gejala mencurigakan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti:
- Tes darah untuk memeriksa penanda tumor (CA19-9)
- CT Scan, MRI, atau PET Scan untuk melihat kondisi pankreas
- Endoscopic Ultrasound (EUS)
- Biopsi jaringan pankreas untuk memastikan adanya sel kanker
Baca Juga: Rahasia Sehat: Pentingnya Obat Cacing bagi Dewasa
Stadium Kanker Pankreas
Kanker pankreas terbagi dalam beberapa tahap perkembangan:
- Stadium 0: Sel abnormal muncul di pankreas, namun belum menjadi kanker.
- Stadium 1: Kanker masih terbatas di pankreas, ukuran <4 cm.
- Stadium 2: Kanker mulai menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
- Stadium 3: Menyebar ke saraf atau pembuluh darah besar.
- Stadium 4: Kanker menyebar luas ke organ lain seperti hati atau paru-paru.
Pengobatan Kanker Pankreas
Pengobatan disesuaikan dengan stadium kanker serta kondisi pasien. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
- Operasi (Whipple, pankreatektomi distal, atau total) – efektif jika kanker belum menyebar.
- Kemoterapi – membunuh sel kanker dengan obat, bisa digabung dengan terapi target.
- Radioterapi – menghancurkan sel kanker menggunakan sinar berkekuatan tinggi.
- Kemoradiasi – kombinasi kemoterapi dan radiasi, biasanya dilakukan sebelum operasi.
- Perawatan suportif – pemberian obat pereda nyeri, konseling, serta pemasangan stent pada saluran empedu.
Bisakah Kanker Pankreas Dicegah?
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegahnya, risiko dapat ditekan dengan:
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Rutin berolahraga
- Melakukan pemeriksaan dini jika memiliki riwayat keluarga
Kanker pankreas memang mematikan, namun mengenali tanda awal dari feses bisa menjadi langkah sederhana namun krusial.
Diare, sembelit, feses berminyak, hingga perubahan warna menjadi pucat atau tanah liat adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan.
Seperti yang ditegaskan Medical News Today, “Insufisiensi pankreas eksokrin pada penderita kanker dapat memicu diare, serta feses berminyak dan bau menyengat.”
Semakin cepat kanker pankreas terdeteksi, semakin besar pula peluang pasien untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami perubahan feses atau gejala lainnya. Waspada sejak dini bisa menyelamatkan nyawa.