FYPMedia.id – Kanker otak merupakan salah satu penyakit mematikan yang sering tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya menyerupai kondisi umum sehari-hari, seperti stres, migrain, atau kelelahan.
Padahal, deteksi dini menjadi kunci utama agar penanganannya bisa lebih efektif dan mencegah komplikasi serius.
Dalam berbagai penelitian medis, termasuk yang dilansir oleh Science Alert, disebutkan bahwa banyak pasien dan dokter umum kerap mengabaikan tanda-tanda awal kanker otak sehingga diagnosis terlambat dilakukan.
Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di dalam jaringan otak yang menekan struktur penting dan mengganggu fungsi utama otak, seperti bicara, penglihatan, hingga koordinasi tubuh.
Karena itu, mengenali tanda-tanda awal kanker otak menjadi langkah penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan.
Berikut tujuh gejala kanker otak yang sering diabaikan tetapi bisa menjadi peringatan dini dari tubuh.
1. Kesulitan Menemukan Kata-kata (Gangguan Bicara)
Salah satu tanda paling awal yang dilaporkan oleh pasien kanker otak adalah kesulitan berbicara atau menemukan kata yang tepat.
Beberapa orang mengaku tiba-tiba kesulitan menyusun kalimat atau kehilangan kata yang ingin diucapkan.
“Saya rasa saya mungkin mengalami gejala sekitar dua atau tiga bulan sebelumnya,” kata seorang pasien seperti dikutip dari Science Alert.
Gangguan ini biasanya terjadi ketika tumor menyerang area otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa.
Meski pada awalnya terlihat seperti gejala stres atau kelelahan, kesulitan berbicara yang muncul tiba-tiba dan terus berulang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter.
2. Kabut Otak (Brain Fog)
Banyak pasien menggambarkan gejala awal kanker otak seperti mengalami “kabut otak” atau brain fog.
Mereka merasa sulit fokus, berpikir jernih, atau bahkan melupakan hal-hal penting secara tiba-tiba.
Dalam beberapa kasus, pasien bahkan lupa menyampaikan gejala mereka saat menemui dokter.
“Saya membuat janji dengan dokter umum, tapi ketika gejalanya muncul, saya lupa menyebutkannya,” ujar salah satu pasien.
Kondisi ini bisa disalahartikan sebagai tanda kurang tidur, stres, atau gejala menopause.
Namun, bila brain fog terjadi bersamaan dengan gejala neurologis lain seperti gangguan bicara atau penglihatan, hal ini bisa menjadi indikasi awal adanya tumor otak.
Baca Juga: Kenali 7 Sinyal Otak Mulai Menua, Cegah Pikun Sebelum Terlambat!
3. Mati Rasa atau Kesemutan di Tubuh
Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu merupakan gejala serius yang sering diabaikan.
Beberapa pasien mengaku merasakan sensasi kebas yang berpindah-pindah, bahkan hingga separuh wajah atau lidah.
Hal ini terjadi karena tumor dapat menekan area otak yang mengendalikan sensorik dan motorik tubuh.
Walaupun kesemutan bisa disebabkan oleh faktor lain seperti saraf terjepit atau sirkulasi darah yang buruk, gejala yang terjadi secara sepihak atau mendadak perlu diperiksa lebih lanjut.
4. Gangguan Penglihatan
Perubahan pada kemampuan melihat juga menjadi sinyal bahaya yang sering diabaikan. Seorang pasien mengatakan ia melihat garis lurus tampak melengkung, sedangkan pasien lain mengalami penglihatan ganda saat menonton TV dan mengira hanya butuh kacamata baru.
Gejala seperti ini bisa disebabkan oleh tekanan tumor pada area otak yang mengatur fungsi visual.
Jika gangguan penglihatan terjadi mendadak atau disertai gejala lain seperti sakit kepala, pusing, atau kesulitan bicara, segera cari bantuan medis.
5. Tulisan Tangan Berantakan dan Koordinasi Menurun
Gejala ini mungkin terdengar sepele, namun bisa menjadi tanda penting. Beberapa pasien kanker otak melaporkan bahwa mereka mengalami penurunan koordinasi tangan-mata, hingga tulisan tangan menjadi berantakan.
Seorang pasien bercerita bahwa saat menulis catatan dalam rapat, tiba-tiba ia tidak dapat menulis dengan benar.
Kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan pada area otak yang mengatur motorik halus dan koordinasi gerak.
Jika kesulitan ini muncul tanpa sebab yang jelas dan terus berlanjut, perlu dilakukan pemeriksaan segera.
6. Perubahan Kepribadian dan Suasana Hati
Tumor otak dapat memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi dan perilaku. Karena itu, perubahan kepribadian atau mood swing bisa menjadi gejala awal yang sering terlewatkan.
Seorang pasien bahkan mengira rasa mudah tersinggung dan hilangnya motivasi hanyalah tanda kelelahan.
Namun, jika perubahan suasana hati terjadi tiba-tiba, disertai apatis atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya disukai, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan karena bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan pada lobus frontal otak.
7. Sakit Kepala yang Tidak Wajar dan Terus-Menerus
Sakit kepala memang umum terjadi, tetapi pada pasien kanker otak, rasa sakitnya bersifat konstan dan intens, bahkan tidak membaik meskipun telah diobati.
Sakit kepala akibat tumor biasanya lebih parah di pagi hari, dan dapat membaik setelah muntah. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam tengkorak akibat pertumbuhan massa di otak.
Bila sakit kepala disertai gejala lain seperti mual, muntah, gangguan keseimbangan, atau penglihatan ganda, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf.
Waspadai Gejala yang Tidak Kunjung Hilang
Kanker otak pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala mencolok. Namun, saat sel kanker berkembang dan membesar, tekanan dalam otak meningkat sehingga menimbulkan keluhan serius.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu komplikasi seperti hilang ingatan, gangguan gerak, atau bahkan kelumpuhan sebagian tubuh.
Menurut para ahli, mendeteksi kanker otak sejak dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan memperpanjang harapan hidup pasien.
Oleh karena itu, penting bagi siapa pun untuk memperhatikan perubahan kecil pada tubuh, terutama jika gejalanya berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan biasa.
Langkah Pencegahan dan Pemeriksaan Dini
Meskipun penyebab pasti kanker otak belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor risiko seperti paparan radiasi, riwayat genetik, dan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya.
Pemeriksaan rutin, MRI, atau CT scan dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada jaringan otak sejak dini.
Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, serta mengelola stres dapat membantu menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.
Kanker otak bukanlah penyakit yang muncul tiba-tiba. Tubuh selalu memberikan tanda-tanda peringatan yang halus.
Karena itu, jangan pernah menyepelekan sakit kepala yang berulang, kesulitan bicara, perubahan perilaku, atau gangguan penglihatan. Semakin cepat gejala dikenali, semakin besar peluang untuk pulih.
 
				
 
		 
		