7 Langkah Ampuh Redakan Alergi Cuaca dan Pancaroba agar Tetap Aktif Seharian

cuaca
Ilustrasi Flu dan Batuk di Musim Pancaroba/Sumber Foto: Freepik

FYPMedia.id Musim pancaroba sering menjadi momok bagi banyak orang. Perubahan suhu yang tidak menentu, udara lembap, dan meningkatnya kadar polusi membuat tubuh lebih rentan mengalami reaksi alergiTak sedikit orang yang mengeluhkan bersin, pilek, gatal-gatal, hingga mata berair ketika musim ini datang. 

Fenomena ini dikenal sebagai alergi cuaca atau alergi musiman, yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.

Kondisi tersebut makin terasa di akhir tahun, saat tubuh mudah kelelahan akibat padatnya aktivitas. 

Daya tahan tubuh yang menurun membuat sistem imun lebih sensitif terhadap alergen, zat pemicu alergi seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau udara dingin. 

Oleh sebab itu, menjaga kebugaran tubuh dan melakukan langkah pencegahan menjadi kunci untuk tetap nyaman beraktivitas di tengah perubahan cuaca ekstrem.

Apa Itu Alergi Cuaca?

Alergi cuaca terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap perubahan suhu, kelembapan, atau tekanan udara. 

Saat perubahan itu terjadi, sistem kekebalan tubuh dapat salah mengenali kondisi lingkungan sebagai ancaman dan melepaskan histamin, senyawa kimia yang menyebabkan gejala alergi seperti bersin, hidung tersumbat, biduran, atau gatal pada kulit.

Faktor lingkungan juga berperan penting. Saat musim hujan, udara menjadi lebih lembap dan memicu pertumbuhan jamur, sementara di musim kemarau, debu dan polusi meningkat tajam. Keduanya dapat memperburuk gejala alergi pada orang yang sensitif.

Selain itu, penderita penyakit tertentu seperti kelainan darah, sifilis, atau kanker cenderung lebih berisiko mengalami reaksi alergi terhadap suhu ekstrem. Karena itu, penting mengenali gejala awal agar penanganannya tepat.

Gejala Umum Alergi di Musim Pancaroba

Gejala alergi bisa muncul secara tiba-tiba dan bervariasi pada setiap orang. Umumnya, keluhan yang sering muncul meliputi:

  • Bersin dan hidung tersumbat
  • Mata gatal dan berair
  • Batuk ringan atau sesak napas
  • Biduran atau ruam kulit
  • Sakit kepala dan rasa lelah

Dalam kasus yang jarang terjadi, alergi berat bisa berkembang menjadi anafilaksis, kondisi darurat medis.

Ditandai dengan lidah dan bibir bengkak, kesulitan bernapas, hingga penurunan tekanan darah secara drastis. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.

Baca Juga: Gejala Batuk-Pilek Dirasakan Warga +62, Dokter Paru Ungkap Pemicu dan Gejala

1. Olahraga Teratur untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Berolahraga adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk memperkuat sistem imun. 

Aktivitas fisik seperti lari ringan, yoga, atau bersepeda dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan.

“Studi menyebutkan gejala bersin dan meler bisa berkurang lebih dari 70% setelah berlari 30 menit.”

Selain meningkatkan kebugaran, olahraga juga membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan paru-paru, yang berperan penting dalam melawan alergen yang terhirup.

2. Gunakan Pakaian Sesuai Kondisi Cuaca

Menyesuaikan pakaian dengan kondisi cuaca dapat mencegah reaksi alergi berulang.  Jika Anda alergi terhadap panas, gunakan pakaian berbahan katun atau kain ringan yang mampu menyerap keringat agar kulit tetap kering dan tidak iritasi.

Sebaliknya, jika Anda sensitif terhadap dingin, kenakan pakaian hangat seperti jaket atau sweater saat keluar rumah untuk melindungi kulit dari udara dingin yang memicu gatal atau ruam.

3. Jaga Kebersihan Lingkungan

Debu rumah, tungau, dan jamur adalah alergen yang sering muncul di musim pancaroba.

Rutin membersihkan rumah, mengganti sprei, serta menggunakan penyaring udara (air purifier) dapat membantu mencegah penumpukan partikel pemicu alergi. 

Gunakan juga dehumidifier di ruangan yang lembap untuk mengurangi pertumbuhan jamur.

Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko kambuhnya gejala alergi secara signifikan, terutama bagi yang memiliki riwayat sinusitis atau rhinitis alergi.

4. Kelola Stres agar Alergi Tidak Makin Parah

Stres menjadi salah satu faktor yang sering diabaikan, padahal dapat memperburuk alergi. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang bisa mengganggu fungsi kekebalan tubuh.

Melakukan meditasi, tidur cukup, atau melakukan hobi dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. 

Dengan begitu, daya tahan tubuh tetap optimal dan reaksi alergi pun berkurang.

Stres bisa memperburuk alergi karena menurunkan daya tahan tubuh. Relaksasi, tidur cukup, dan menjaga mental tetap sehat dapat membantu mengurangi serangan alergi.

5. Terapi Imun dan Akupunktur untuk Penanganan Jangka Panjang

Bagi penderita alergi kronis, pengobatan medis seperti terapi imun (Sublingual Immunotherapy/SLIT) bisa menjadi solusi.

Sublingual immunotherapy (SLIT) merupakan salah satu terapi imun yang bisa dicoba untuk pengidap alergi… Tujuannya untuk melatih sistem imun agar lebih toleran terhadap alergen.

Metode ini terbukti efektif menurunkan gejala alergi musiman hingga 40% menurut Journal of The American Association.

Selain itu, akupunktur juga bisa dijadikan alternatif. Teknik tradisional asal Tiongkok ini menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh untuk meredakan inflamasi dan meningkatkan sirkulasi darah. 

Penelitian menunjukkan akupunktur dapat mengurangi mata gatal dan hidung berair, dua gejala umum alergi musiman.

Baca Juga: 7 Ramuan Herbal & Obat Alami untuk Tangkal Flu dan Pilek di Cuaca Tak Menentu

6. Gunakan Obat Pereda Alergi yang Tepat

Ketika alergi kambuh di tengah aktivitas penting, penggunaan obat alergi yang efektif dan aman menjadi pilihan terbaik.

Jika alergi kambuh di situasi yang penting, Anda bisa segera mengonsumsi obat pereda gejala alergi, pilih obat alergi yang tidak menyebabkan rasa kantuk sehingga aktivitas tidak terhambat, seperti Allercyl.

Allercyl mengandung cetirizine, antihistamin generasi kedua yang bekerja cepat dan efektif hingga 24 jam hanya dengan satu dosis. 

Keunggulannya, obat ini tidak menyebabkan rasa kantuk, sehingga tetap aman dikonsumsi saat bekerja atau beraktivitas.

Allercyl juga tersedia dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup untuk anak-anak, sehingga cocok digunakan seluruh anggota keluarga.

Dengan Allercyl, Anda tidak perlu khawatir alergi menghentikan aktivitas sehari-hari.

7. Terapkan Pola Hidup Sehat dan Hindari Pemicu Alergi

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selain rutin berolahraga dan menjaga kebersihan, penting juga untuk mengatur pola makan. 

Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu alergi seperti seafood, telur, atau susu bagi yang sensitif.

Pastikan tubuh cukup cairan dan perbanyak asupan buah serta sayur yang kaya antioksidan seperti jeruk, bayam, dan wortel untuk memperkuat sistem imun.