157 Negara Akui Palestina! Ini Daftar Lengkap Negara yang Dukung dan Menolak

Kemerdekaan Palestina

FYP Media.ID – Konflik panjang antara Palestina dan Israel kembali memanas sepanjang 2024–2025. Serangan Israel di Gaza yang menewaskan puluhan ribu warga sipil memicu gelombang dukungan internasional terhadap Palestina.

Sebagai respons, semakin banyak negara yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Hingga September 2025, tercatat 157 dari 193 negara anggota PBB telah memberikan pengakuan. Artinya, sekitar 81% komunitas global berdiri bersama Palestina.

Namun, tak semua negara mengikuti arus ini. Masih ada 44 negara yang belum memberikan pengakuan resmi, termasuk beberapa kekuatan besar dunia.

Daftar Negara yang Mengakui Palestina

Pengakuan terhadap Palestina datang dalam beberapa gelombang besar: sejak deklarasi Palestina tahun 1988, gelombang pengakuan di Amerika Latin tahun 2010-an, dan yang terbaru, Eropa dan negara Barat mulai bergabung sejak 2024.

Negara-negara Barat yang Baru Mengakui Palestina (2024–2025)

Beberapa nama besar yang sebelumnya menahan diri, akhirnya menyatakan dukungan mereka:

  • Inggris – 21 September 2025

  • Kanada – 21 September 2025

  • Australia – 21 September 2025

  • Prancis – 22 September 2025

  • Belgia – 22 September 2025

  • Portugal – 21 September 2025

  • Luksemburg – 22 September 2025

  • Monako – 22 September 2025

  • Malta – 22 September 2025

  • San Marino – 22 September 2025

  • Andorra – 22 September 2025

Sebelumnya pada 2024, negara-negara seperti Irlandia, Spanyol, Norwegia, dan Slovenia juga sudah mengumumkan dukungannya.

Kawasan Lain yang Mendukung Palestina

Amerika Latin dan Afrika sudah lebih dulu menyatakan pengakuan, bersama dengan negara-negara Timur Tengah dan Asia, termasuk:

  • Indonesia – 15 November 1988

  • Tiongkok – 20 November 1988

  • India – 18 November 1988

  • Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab – November 1988

  • Brasil, Argentina, Bolivia, Kolombia – 2010–2018

  • Afrika Selatan – 15 Februari 1995

  • Vietnam, Rusia, Ukraina – November 1988

  • Dan ratusan lainnya dari Asia, Afrika, hingga Oseania

Daftar Negara yang Belum Mengakui Palestina (per September 2025)

Meski mayoritas dunia mendukung, 44 negara masih belum memberikan pengakuan resmi. Beberapa adalah sekutu dekat Israel atau mengedepankan proses perdamaian dua negara (two-state solution) melalui negosiasi langsung.

Negara Besar yang Belum Mengakui Palestina

  • Amerika Serikat (AS)

  • Jerman

  • Italia

  • Jepang

  • Korea Selatan

  • Singapura

  • Austria

  • Belanda

  • Denmark

  • Finlandia

  • Swiss

  • Selandia Baru

  • Palau

  • Nauru

  • Tuvalu

  • Tonga

  • Samoa

  • Kepulauan Solomon

  • Fiji

  • Micronesia

  • Kiribati

  • Kepulauan Marshall

Lainnya:

  • Myanmar

  • Panama

  • Estonia

  • Latvia

  • Lituania

  • Liechtenstein

  • Kroasia

  • Yunani

  • Moldova

  • Makedonia Utara

  • Eritrea

  • Kamerun

Apa Arti Pengakuan Palestina?

Pengakuan sebuah negara terhadap Palestina bersifat simbolis dan politis, bukan hukum universal. Artinya, walaupun diakui oleh mayoritas negara dunia, Palestina belum menjadi anggota penuh PBB karena AS terus memveto setiap upaya keanggotaan.

Menurut para pendukung Palestina, pengakuan ini belum cukup.

“Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata untuk menghentikan genosida, bukan sekadar gestur simbolis,” ujar Gideon Levy, kolumnis Haaretz, surat kabar Israel.

Hal senada disampaikan Ines Abdel Razek dari Palestine Institute for Public Diplomacy:

“Pengakuan tidak membawa keadilan bagi rakyat Palestina. Jurang antara realitas dan diplomasi internasional semakin besar.”

Statistik Singkat (per September 2025)

  • Total negara PBB: 193

  • Negara yang mengakui Palestina: 157 (81%)

  • Negara belum mengakui: 44 negara (19%)

Kesimpulan

Meski gelombang pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka terus mengalir dari berbagai penjuru dunia, perjuangan rakyat Palestina belum benar-benar usai. Pengakuan tersebut memberikan dukungan moral dan politik yang signifikan, tetapi belum cukup untuk menghentikan agresi militer Israel yang masih berlangsung, terutama di Gaza. Ribuan korban sipil terus berjatuhan, menciptakan tekanan internasional yang semakin kuat terhadap negara-negara yang hingga kini belum mengakui kedaulatan Palestina. Di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk, dukungan global terhadap kemerdekaan Palestina semakin menguat, menjadi simbol harapan bagi perjuangan panjang menuju keadilan, kebebasan, dan perdamaian yang sejati.

Kini tinggal pertanyaan:
Kapan dunia benar-benar bersatu untuk menghentikan penderitaan di Palestina, bukan hanya melalui pengakuan, tetapi lewat aksi nyata?