FYPMEDIA.ID – Mendekati HUT Kemerdekaan Ke-79 RI tahun ini, masyarakat Indonesia harus mengenal berbagai macam sejarahnya. Salah satunya tempat bersejarah pembacaan proklamasi, yakni Tugu Proklamasi.
Tugu Proklamasi merupakan salah satu tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sekaligus juga sebagai tempat naskah proklamasi kemerdekaan di baca untuk pertama kalinya.
Merangkum berbagai sumber, tugu ini terletak di bekas kediaman Soekarno yakni, di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Di monumen tersebut terdapat dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar dan berdampingan pada kompleks taman.
Kedua patung tersebut terlihat mirip dengan dokumentasi foto saat naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Selain itu, terdapat juga patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan bentuk dan susunan tulisan aslinya.
Merangkum dari berbagai sumber, Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1946. Di dalam monumen terdapat tulisan “Atas Oesaha Wanita Djakarta” pada tulisan yang dipahat di Tugu berbahan marmer itu.
Terdapat juga kutipan naskah proklamasi dan peta Indonesia yang juga dari marmer. Pada Juni 1946, Yos Madani seorang mahasiswa anggota Ikatan Wanita Djakarta diminta untuk membuat tugu peringatan proklamasi.
Namun, pembuatan tugu tidak disediakan dana kecuali disebutkan nama pelaksana. Bersama kawan-kawan dana pun dicari dan disediakan sendiri.
Upacara peresmian yang direncanakan pada 17 Agustus 1946 terkendala izin dari walikota setelah selesai dibangun. Dengan kehadiran tentara Sekutu di Jakarta, para pejabat diimbau tidak mengadakan perayaan apapun.
Namun, pada akhirnya, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Sjahrir pada 15 Agustus 1946. Setelah bertahun-tahun pada 15 Agustus 1960, tugu peringatan proklamasi persembahan para perempuan tersebut dibongkar oleh Soekarno.
Pada saat itu, pamor Tugu Proklamasi memang sudah surut sejak 1956. Padahal, Tugu Proklamasi sempat menjadi lambang resmi Jakarta selepas pemulihan kedaulatan Indonesia pada Desember 1949.
Setelah Soekarno dan pemerintahannya tumbang, Tugu Proklamasi sempat terlupakan. Tugu tersebut dibangun kembali atas perintah Presiden Soeharto pada tahun 1972.
Dikutip dari Sejarah Kecil “Petite Histoire”, Tugu Proklamasi akhirnya diusulkan kembali pada tahun 1968. Saat itu usulan diberikan kepada Gubernur Ali Sadikin yang menjabat.
Pembangunan Tugu ini berada di lokasi yang sama dan dengan desain yang serupa. Tugu Proklamasi akhirnya selesai dibangun kembali pada 15 Agustus 1972 lalu.
Kemudian dipasang plakat marmer naskah proklamasi dan peta Indonesia. Pada 17 Agustus 1972, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Menteri Penerangan, Budiardjo, yang mewakili Presiden Soeharto.