FYP Media – Etika kerja adalah seperangkat nilai dan prinsip yang menjadi dasar perilaku seseorang di tempat kerja. Etika ini mencerminkan kepribadian, integritas, dan profesionalitas seseorang. Namun, tidak semua orang mampu menjaganya dengan baik. Di banyak lingkungan kerja, kita sering menemui individu yang terlihat kompeten secara teknis, tetapi gagal menjaga sikap dan tanggung jawabnya.
Kurangnya etika kerja bisa berdampak besar, bukan hanya pada reputasi individu, tetapi juga pada keharmonisan tim dan produktivitas perusahaan. Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda seseorang tidak memiliki etika kerja yang baik agar bisa dihindari dan diperbaiki.
1. Datang Terlambat dan Tidak Disiplin
Salah satu tanda paling umum seseorang tidak memiliki etika kerja yang baik adalah kurang disiplin dalam waktu. Datang terlambat, sering izin tanpa alasan jelas, atau mengulur waktu menyelesaikan tugas menunjukkan kurangnya tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Disiplin waktu bukan hanya soal hadir tepat waktu, tapi juga mencerminkan komitmen seseorang terhadap kewajibannya. Ketika seseorang sering melanggar hal kecil seperti jam kerja, hal itu bisa menjadi indikator bahwa ia tidak menghargai aturan maupun rekan kerja.
2. Tidak Jujur dalam Bekerja
Kejujuran adalah inti dari etika kerja. Orang yang suka menutupi kesalahan, mengambil kredit atas kerja orang lain, atau memanipulasi data menunjukkan rendahnya integritas profesional. Sikap ini bisa menghancurkan kepercayaan dan menimbulkan konflik di tempat kerja.
Dalam jangka panjang, ketidakjujuran akan selalu meninggalkan jejak. Sekali reputasi rusak, akan sulit untuk memperbaikinya kembali.
3. Tidak Mau Bertanggung Jawab atas Kesalahan
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun yang membedakan pekerja beretika dan tidak beretika adalah cara mereka menanganinya. Orang dengan etika kerja yang buruk cenderung menyalahkan orang lain, mencari alasan, atau menghindar dari tanggung jawab.
Sikap seperti ini menandakan bahwa seseorang belum siap menjadi profesional sejati. Sementara itu, pekerja yang baik akan mengakui kesalahannya dan berusaha memperbaikinya tanpa perlu menyalahkan pihak lain.
4. Mengabaikan Komunikasi dan Tidak Respek terhadap Rekan Kerja
Etika kerja juga tercermin dari cara seseorang berinteraksi. Mereka yang tidak memiliki etika kerja cenderung kurang menghargai pendapat orang lain, sering memotong pembicaraan, atau bahkan menolak bekerja sama dalam tim.
Selain itu, mengabaikan pesan penting, bersikap dingin, atau tidak tanggap terhadap tanggung jawab juga bisa menjadi pertanda kurangnya rasa hormat dan profesionalisme. Lingkungan kerja yang sehat membutuhkan komunikasi terbuka dan sikap saling menghargai.
5. Bekerja Hanya Demi Formalitas
Seseorang yang bekerja hanya untuk “menggugurkan kewajiban” tanpa semangat atau inisiatif biasanya memiliki motivasi kerja yang rendah. Mereka jarang memberikan ide, malas belajar hal baru, dan cenderung menghindari tanggung jawab tambahan.
Padahal, dunia kerja modern menuntut proaktivitas dan dedikasi. Jika seseorang hanya bergerak ketika disuruh, itu menunjukkan kurangnya komitmen terhadap profesinya dan perusahaan tempat ia bekerja.
6. Sering Mengeluh dan Menyebarkan Energi Negatif
Karyawan yang tidak memiliki etika kerja baik sering kali menjadi sumber energi negatif di tempat kerja. Mereka gemar mengeluh, bergosip, atau menjelek-jelekkan rekan kerja dan atasan.
Perilaku seperti ini bukan hanya mengganggu suasana kerja, tetapi juga bisa menurunkan semangat tim secara keseluruhan. Dalam dunia profesional, menjaga sikap positif adalah bagian dari etika yang penting untuk menjaga keharmonisan lingkungan kerja.
7. Tidak Menghargai Batasan Profesional
Etika kerja juga meliputi kemampuan menjaga batas antara urusan pribadi dan profesional. Orang yang sering membawa masalah pribadi ke kantor, menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, atau melanggar privasi rekan kerja menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap lingkungan profesional.
Menjaga batasan ini penting agar tempat kerja tetap menjadi ruang yang produktif, profesional, dan nyaman bagi semua pihak.
8. Tidak Mau Belajar dan Menolak Kritik
Etika kerja yang baik tidak hanya soal perilaku, tetapi juga sikap terhadap pembelajaran dan pertumbuhan. Orang yang menolak kritik, merasa selalu benar, dan enggan belajar dari kesalahan menunjukkan sikap tidak profesional.
Padahal, di dunia kerja yang dinamis, kemampuan menerima masukan adalah kunci untuk terus berkembang. Tanpa sikap terbuka, seseorang akan sulit beradaptasi dan tertinggal dari rekan-rekannya.
9. Tidak Menepati Janji dan Komitmen
Janji kecil seperti tenggat waktu, janji rapat, atau komitmen proyek adalah ujian sederhana dari etika kerja seseorang. Orang yang sering tidak menepati janji menunjukkan bahwa ia tidak menghargai waktu dan kepercayaan orang lain.
Komitmen yang diabaikan bisa membuat hubungan profesional menjadi renggang. Di sisi lain, menepati janji mencerminkan konsistensi dan tanggung jawab tinggi — dua hal yang sangat dihargai dalam dunia kerja. (R)
