Satgas Peningkatan Ekspor Mulai Susun Program Kerja Prioritas

Satgas Peningkatan Ekspor Mulai Susun Program Kerja Prioritas

FYPMEDIA.ID – Dilansir dari rri.co.id (25/1) Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional yang dibentuk pada September 2023, mulai melaksanakan Rapat Kordinasi Teknis di Kantor Kementerian Kordinator Perekonomian Jakarta. Rapat yang berlangsung hari ini, membahas mekanisme dan rencana kerja Kelompok Kerja (Pokja) Satgas.

“Pokja ini harus menyiapkan laporan Program Kerja Prioritas untuk disampaikan dalam rapat tingkat menteri atau tim pengarah bulan depan. Tim pengarah dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan anggotanya terdiri dari sejumlah menteri termasuk dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, seusai rapat di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Rakornis Pokja rencananya akan dilaksanakan tiap Rabu minggu ketiga setiap bulan, setelah adanya rilis BPS. Sedangkan Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengarah dijadwalkan minimal satu kali per kuartal.

Menurut Susiwijono, tim pengarah memiliki sejumlah tugas penting, di antaranya merumuskan kebijakan umum peningkatan ekspor agar lebih adaptif dan responsif. Tim pengarah juga menyiapkan penyelesaian yang cepat dan tepat jika terjadi persoalan dalam proses ekspor.

“Ini tugas kita sama-sama untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia agar tetap bagus di tengah penurunan demand dari pasar global. Karenanya, diperlukan usaha kolaboratif dari semua institusi yang tergabung dalam Satgas,” ucapnya.

Pemerintah membentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional guna mengantisipasi terjadinya penurunan permintaan pasar global. Selain itu, untuk memitigasi terjadinya penurunan industri padat karya yang berorientasi ekspor, serta mengantisipasi potensi terjadinya resesi.

“Utamanya potensi resesi di negara lain di luar Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Untuk itu satgas juga harus mengeksplorasi pasar tujuan ekspor baru seperti India, Afrika, dan Amerika Latin,” ujar Susiwijono menutup keterangannya.