Rp200 Triliun Ditempatkan di Bank, Hotman Paris Rugi! Ini Jawaban Menohok Menkeu Purbaya

Rp200 Triliun Ditempatkan di Bank, Hotman Paris Rugi!

FYP Media.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali mencuri perhatian publik lewat pernyataannya yang blak-blakan dan menohok, terutama saat menanggapi protes dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea terkait penurunan bunga deposito. Protes ini terjadi setelah Purbaya menempatkan dana negara sebesar Rp200 triliun di lima bank nasional, dalam upaya mendorong likuiditas dan pertumbuhan ekonomi.

Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa penempatan dana negara bisa bikin Hotman Paris ‘rugi’? Dan apa tujuan besar di balik kebijakan ini?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Hotman Paris “Rugi” karena Bunga Deposito Turun

Dalam sebuah kesempatan, Menkeu Purbaya mengungkap bahwa Hotman Paris sempat protes langsung kepadanya. Pasalnya, saat Hotman memperpanjang deposito miliknya, bunga yang didapat justru turun drastis dibanding sebelumnya.

“Pak Hotman Paris protes sama saya. Waktu dia memperpanjang depositonya, bunga jadi turun, dia jadi rugi katanya,” ungkap Purbaya, dikutip dari Antara, Selasa (23/9/2025).

Namun bukannya minta maaf, Menkeu justru memberikan jawaban yang menohok dan bernuansa sindiran halus:

“Memang itu tujuan saya. Biar dia belanja lagi, jadi ekonomi jalan.”

Jawaban ini langsung memantik reaksi publik. Sebagian menganggap Purbaya berhasil menyampaikan pesan strategis di balik kebijakan fiskal yang ia jalankan.

2. Tujuan Strategis: Bukan Proyek, Tapi Likuiditas dan Pertumbuhan Ekonomi

Menkeu Purbaya menegaskan bahwa kebijakan penempatan dana negara ini bukan untuk membiayai proyek tertentu, melainkan untuk mendorong perputaran uang dan meningkatkan efisiensi perbankan.

Menurutnya, dengan menaruh dana pemerintah di bank-bank BUMN dengan bunga rendah, maka biaya dana (cost of fund) bank bisa ditekan. Hasilnya, bunga kredit akan lebih rendah, yang berdampak pada:

  • Peningkatan kredit usaha

  • Dorongan terhadap konsumsi rumah tangga

  • Peningkatan investasi

  • Efek berantai (multiplier effect) pada pertumbuhan ekonomi

“Cerita Hotman Paris itu justru konfirmasi bahwa kebijakan kita mulai jalan,” ujar Purbaya percaya diri.

3. Rincian Penempatan Rp200 Triliun di 5 Bank Nasional

Penempatan dana negara ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Rinciannya sebagai berikut:

  • Bank Mandiri: Rp55 triliun

  • Bank BNI: Rp55 triliun

  • Bank BRI: Rp55 triliun

  • Bank BTN: Rp25 triliun

  • Bank Syariah Indonesia (BSI): Rp10 triliun

Total: Rp200 triliun

Bunga yang diberikan kepada bank adalah 80,476% dari suku bunga acuan Bank Indonesia, yang jauh lebih rendah dari bunga deposito pada umumnya. Dana ini tidak boleh digunakan untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dan memiliki tenor 6 bulan yang bisa diperpanjang otomatis.

4. BI Dukung Langkah Menkeu: Sinyal Kuat untuk Stabilitas Ekonomi

Bank Indonesia (BI) sendiri menyambut baik kebijakan penempatan dana negara di bank-bank nasional. BI menilai kebijakan ini membantu menjaga likuiditas sistem keuangan, terutama di tengah tekanan ekonomi global.

Langkah ini juga tidak mengganggu stok kas pemerintah di BI, yang menurut Purbaya masih dalam kondisi sangat memadai.

5. Efek Psikologis ke Investor: Pasar Menyambut Positif

Kebijakan ini juga dinilai memberikan efek psikologis positif terhadap investor dan pelaku pasar. Pasalnya, langkah Menkeu menunjukkan bahwa pemerintah punya komitmen kuat untuk mendorong kredit produktif dan mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui sektor perbankan.

Turunnya bunga deposito bukan hanya berdampak pada nasabah seperti Hotman Paris, tapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha untuk mendapatkan kredit murah, yang menjadi kunci percepatan pemulihan ekonomi.

6. Anggito Abimanyu Resmi Fokus di LPS, Tak Lagi Rangkap Jabatan

Di sela kebijakan ini, Menteri Keuangan Purbaya juga memastikan bahwa Anggito Abimanyu kini resmi melepas jabatan sebagai Wakil Menteri Keuangan, setelah ditunjuk Presiden menjadi Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Enggak, dia akan ketua LPS saja. Karena di LPS nggak boleh merangkap,” tegas Purbaya usai menghadiri Rapat Paripurna DPR (23/9/2025).

Penunjukan Anggito sebagai Ketua LPS otomatis membuatnya mundur dari jabatan Wamenkeu. Surat pengunduran diri juga sudah diterima Purbaya.

“Sudah, sudah. Ini hampir otomatis ya,” pungkasnya.

Dengan struktur baru ini, fokus Anggito akan tertuju penuh pada penjaminan simpanan masyarakat dan stabilitas perbankan.

7. Kesimpulan: Strategi “Pukul Tapi Peluang” dari Menkeu Purbaya

Kisah protes Hotman Paris yang dibalas santai oleh Menkeu Purbaya ternyata menyimpan pesan ekonomi yang dalam. Di balik cerita bunga deposito yang turun, ada kebijakan fiskal strategis yang diarahkan untuk membangkitkan konsumsi dan investasi.

Langkah penempatan Rp200 triliun di lima bank bukan hanya berdampak pada efisiensi biaya bank, tapi juga menciptakan ruang lebih besar bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk mengakses kredit murah.