Resistensi Antibiotik, Ini Penjelasannya!

Resistensi Antibiotik, Ini Penjelasannya!

FYPMEDIA.id – Halo sobat fyp! Pernah kah kamu mendengar kalimat resistensi antibiotik? Atau mungkin, kamu pernah mengkonsumsi obat antibiotik dengan aturan Harus di Habiskan. Yuk, kita simak penjelasan mengenai resistensi antibiotik!

Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika antibiotik tidak lagi efektif dalam membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh. Resistensi antibiotik menyebabkan bakteri tetap berkembang biak dan sulit diobati. Akibatnya, penderita dapat mengalami komplikasi yang berat, bahkan kematian.

Banyak kasus kematian di Indonesia yang disebabkan karena Resistensi Antibiotik tetapi kita semua tidak menyadarinya. Misalnya, sakitnya diare, kemudia meninggal. Padahal, jauh sebelum itu sering mengkonsumsi antibiotik. Demam, batuk, pilek minum antibiotik padahal penyakit itu tidak membutuhkan antibitotik sembarangan.

Antibiotik merupakan jenis obat yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri. Jika digunakan secara tidak tepat, misalnya untuk mengobati infeksi virus atau jamur, bakteri justru akan berkembang biak dan menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.

Penyebab Resistensi Antibiotik

Resistensi antibiotik terjadi ketika antibiotik tidak lagi efektif mengobati infeksi bakteri. Kondisi ini bisa terjadi karena bakteri beradaptasi atau berubah fungsi dengan beberapa cara berikut:

  • Menghilangkan atau menetralkan efek antibiotik dalam membunuh bakteri
  • Mengeluarkan antibiotik dari dalam tubuh bakteri itu sendiri
  • Mengubah bagian struktur bakteri yang tadinya sensitif terhadap antibiotik
  • Mengubah gen tubuhnya agar resisten terhadap antibiotik, kemudian berkembang biak

Faktor Risiko Resistensi Antibiotik

Kondisi-kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami resistensi antibiotik adalah:

  • Minum antibiotik walaupun penyakit yang diderita bukan disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya batuk pilek yang biasanya disebabkan oleh virus
  • Mengonsumsi antibiotik tidak teratur, misalnya dengan memberi jeda waktu 1–2 hari
  • Tidak menghabiskan antibiotik sesuai waktu yang disarankan oleh dokter
  • Menggunakan antibiotik untuk hewan ternak

Gejala Resistensi Antibiotik

Gejala resistensi antibiotik bisa bervariasi, tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi. Namun, gejala umum akibat resistensi antibiotik meliputi:

  • Demam berulang
  • Diare lebih dari 3 hari
  • Batuk dan sesak napas
  • Mual dan muntah
  • BAB berdarah
  • Jumlah dan frekuensi buang air kecil menurun
  • Lelah atau lemas
  • Berat badan menurun
  • Mulut Kering

Pencegahan Resistensi Antibiotik

  • Mengonsumsi antibiotik dengan benar dan sesuai resep dokter
  • Tidak berbagi antibiotik atau menggunakan antibiotik sisa orang lain
  • Mencuci tangan dengan benar dan rutin, terutama sebelum makan atau setelah menggunakan toilet
  • Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Menyimpan bahan makanan dengan benar
  • Memasak makanan hingga benar-benar matang
  • Menjaga sanitasi rumah dan lingkungan
  • Menghindari kontak atau tidak bersalaman dengan orang yang terkena infeksi
  • Melakukan hubungan seksual dengan benar
  • Melakukan imunisasi sesuai jadwal